Definisi
Leiomyosarkoma (LMS) adalah suatu jenis kanker langka yang tumbuh pada otot polos. Otot polos adalah otot yang berada pada organ berongga dalam tubuh, seperti usus, lambung, kandung kemih, pembuluh darah, dan rahim pada wanita. Otot polos memiliki beragam fungsi di tubuh dan bekerja tanpa Anda sadari.
Leiomyosarkoma adalah kanker ganas. Sel kanker bisa tumbuh dengan cepat dan menyebar ke organ-organ di sekitarnya. Selain itu, kanker ini tergolong sebagai sarkoma jaringan lunak, yaitu golongan kanker yang tumbuh pada jaringan yang menghubungkan, mendukung, dan mengelilingi struktur tubuh lainnya.
Leiomyosarkoma berbeda dengan leiomyoma. Leiomyoma adalah tumor jinak (nonkanker) yang tumbuh pada jaringan otot. Meskipun dapat mengganggu, namun leiomyoma tidak menyebar ke area tubuh lainnya. Leiomyoma juga dikenal dengan nama mioma rahim.
Kanker ini paling sering ditemukan pada organ perut atau rahim. Sekitar 10-20 persen dari kasus sarkoma jaringan lunak adalah leiomyosarkoma. Leiomyosarkoma lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak.
Terdapat tiga jenis leiomyosarkoma yang berbeda, yaitu:
- Leiomyosarkoma jaringan lunak somatik
Jenis LMS ini melibatkan jaringan ikat pada tubuh Anda dan merupakan jenis leiomyosarkoma yang paling sering ditemukan.
- Leiomyosarkoma lapisan kulit dan lemak
Termasuk jenis leiomyosarkoma yang langka, kondisi ini memengaruhi otot piloerektor yang ada di kulit dan dan mata Anda.
- Leiomyosarkoma dari pembuluh darah
Jenis leiomyasarkoma yang paling langka dan jarang ditemui. Jenis kanker ini berasal dari pembuluh darah besar di tubuh.
Kami juga memiliki artikel mengenai leiomyoma yang bisa Anda baca di sini: Mioma Uteri - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Penyebab
Tidak diketahui apa yang menyebabkan leiomyosarkoma bisa muncul. Kanker ini bisa terjadi karena adanya gen yang bermutasi dan diturunkan oleh orang tua pada anaknya, atau gen pada tubuh bermutasi dengan sendirinya. Sel memiliki siklus hidup yang jelas dan akan mati pada waktunya. Oleh karena itu ketika sel bermutasi, sel bisa terus tumbuh tidak terkendali.
Diduga ada beberapa penyakit genetik yang dikaitkan dengan munculnya leiomyosarkoma, yang meliputi:
- Retinoblastoma herediter
Kanker mata yang paling banyak ditemukan pada anak-anak. Retinoblastoma herediter dimulai pada retina mata dan diturunkan oleh orang tua ke anak.
- Sindrom Li-Fraumeni
Gangguan genetik langka yang diwariskan dalam keluarga, bisa meningkatkan risiko pasien dan keluarganya untuk memiliki kanker.
- Neurofibromatosis tipe 1
Penyakit yang ditandai dengan tumbuhnya tumor di sepanjang saraf kulit, otak dan bagian tubuh lain, disertai perubahan warna kulit.
- Sklerosis tuberosa
Penyakit genetik langka yang menyebabkan tumbuhnya tumor jinak di otak dan organ-organ tubuh lain seperti jantung, ginjal, paru, mata dan kulit.
- Sindrom Werner
Penyakit langka yang diturunkan dalam keluarga, ditandai dengan penuaan cepat sejak masa remaja atau dewasa muda. Pasiennya juga memiliki peningkatan risiko mengalami kanker.
Bila Anda tertarik, Anda bisa membaca artikel retinoblastoma di sini: Retinoblastoma - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang diketahui meningkatkan risiko leiomyosarkoma meliputi:
- Paparan terapi radiasi.
- Paparan terhadap zat kimia tertentu.
- Terapi obat tamoksifen (sering digunakan untuk terapi kanker payudara).
Pada pasien yang tidak memiliki penyakit genetik tertentu, leiomyosarkoma diduga tidak diturunkan dari keluarga. Meskipun dapat terjadi pada pria dan wanita, namun leiomyosarkoma lebih sering terjadi pada wanita. Selain itu, meskipun kondisi ini dapat timbul pada berbagai kelompok usia, namun kanker ini lebih sering ditemukan pada individu yang berusia di atas 50 tahun.
Gejala
Gejala yang muncul dari leiomyosarkoma tergantung pada lokasi dan ukuran dari tumor. Beberapa pasien leiomyosarkoma bisa tidak memiliki keluhan ketika kanker masih berada di stadium dini. Seiring berjalannya waktu ketika tumor bertambah besar, gejala yang dapat muncul adalah:
- Nyeri
- Kelelahan
- Demam
- Rasa kembung di perut
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Mual dan muntah
- Gangguan buang air kecil
- Perdarahan dari kemaluan di luar siklus haid
- Benjolan atau bengkak yang bertambah besar dan bisa dirasakan di bawah kulit
Diagnosis
Pemeriksaan dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis leiomyosarkoma bergantung pada lokasi timbulnya kanker. Dokter akan bertanya mengenai keluhan yang Anda rasakan serta sudah berapa lama keluhan tersebut dialami. Riwayat penyakit Anda dan keluarga juga bisa digali untuk mendapat informasi mengenai penyakit Anda. Pemeriksaan fisik pada seluruh tubuh juga dilakukan, terutama pada kondisi di mana benjolan tumor terlihat jelas.
Pemeriksaan penunjang lain untuk mengonfirmasi diagnosis kanker dapat meliputi:
- Pemeriksaan radiologi
Jika Anda memiliki gejala leiomyosarkoma, dokter akan menggunakan pemeriksaan radiologi seperti MRI, CT scan, angiofrafi untuk memeriksa gambaran pembuluh darah, dan PET scan (positron emission tomograpgy) untuk melihat lokasi tumor dan ukurannya. Dokter juga akan mencari adanya tanda penyebaran tumor ke organ tubuh lainnya.
- Biopsi
Untuk mengetahui jenis tumor, sampel jaringan yang diduga merupakan kanker akan diambil lalu diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan biopsi dapat mengonfirmasi jenis tumor dari sampel jaringan yang diambil.
Terkadang, LMS dapat terdiagnosis sebagai jenis tumor atau kondisi yang lainnya menggunakan pemeriksan radiologi. Biopsi akan mengkonfirmasi bahwa tumor adalah LMS. Mendapatkan diagnosis yang tepat sangat penting untuk mendapatkan terapi yang tepat.
Tata Laksana
Tata laksana kanker akan disesuaikan untuk setiap pasien, penentuan terapi akan bergantung pada ukuran serta lokasi tumor, dan bila sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain. Dokter juga akan mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda secara umum ketika membuat rencana terapi.
Secara umum, terapi untuk leiomyosarkoma dapat meliputi:
- Operasi
Pilihan terbaik untuk terapi leiomyosarkoma adalah operasi. Tujuan operasi adalah untuk mengangkat seluruh jaringan leiomyosarkoma, terutama bila ukuran tumor masih kecil dan terpusat di satu lokasi. Namun, hal ini mungkin tidak dapat dilakukan jika kanker sudah tumbuh sangat besar atau sudah melibatkan organ di dekatnya.
Pada kondisi tersebut, dokter akan mengangkat sebanyak mungkin jaringan tumor yang dapat dibuang. Jika seluruh tumor diangkat, terdapat kemungkinan besar leiomyosarkoma akan sembuh. Jika beberapa sel kanker masih tertinggal di tubuh, terdapat risiko yang lebih besar untuk kanker kembali pada lokasi yang sama, atau pada bagian tubuh yang lain.
- Terapi radiasi
Terapi radiasi menggunakan paparan radiasi berenergi tinggi seperti x-ray dan proton, untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi dapat digunakan sebagai prosedur tambahan pasca operasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa di tubuh atau untuk mencegah kanker muncul kembali di kemudian hari.
- Kemoterapi
Kemoterapi adalah terapi obat yang menggunakan bahan kimia kuat untuk membunuh sel kanker. Ketika tumor leiomyosarkoma berukuran besar, atau jika sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, maka kemoterapi akan dilakukan bersama prosedur operasi.
- Targeted drug therapy
Targeted drug treatment berfokus pada kelainan spesifik yang terdapat dalam sel kanker. Dengan menghambat abnormalitas tersebut, terapi dapat menyebabkan kematian sel kanker. Targeted drug therapy bisa menjadi pilihan untuk leiomyosarkoma stadium lanjut, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut terkait pilihan pengobatan Anda.
Komplikasi
Leiomyosarkoma adalah kanker yang agresif karena bisa tumbuh dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa. Harapan hidup bagi penderita leiomyosarkoma =berbeda-beda, bergantung pada banyak faktor seperti:
- Lokasi tumor di dalam tubuh.
- Apakah sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
- Seberapa banyak jaringan tumor yang diangkat saat operasi.
Ketika leiomyosarkoma teridentifikasi sejak dini dan masih bisa diangkat jaringan tumornya dengan operasi, harapan hidup bagi pasiennya tergolong baik dan bisa diharapkan penyembuhan total. Namun, jika leiomyosarkoma berukuran besar atau sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, terapi akan menjadi lebih sulit.
Pencegahan
Saat ini, tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah leiomyosarkoma. Namun, Anda dapat mengurangi risiko Anda dengan menghindari faktor risiko sebisa mungkin.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami salah satu gejala leiomyosarkoma, terutama jika benjolan berada jauh di bawah kulit atau muncul kembali setelah Anda menjalani operasi pengangkatan tumor, maka Anda sebaiknya berkonsultasi dnegan dokter.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Leiomyosarcoma (no date) National Cancer Institute. Available at: https://www.cancer.gov/pediatric-adult-rare-tumor/rare-tumors/rare-soft-tissue-tumors/leiomyosarcoma (Accessed: January 4, 2023).
Leiomyosarcoma cancer: Causes, symptoms, treatment, & what it is (2021) Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22059-leiomyosarcoma#prevention (Accessed: January 4, 2023).
Soft tissue sarcoma (2020) Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/leiomyosarcoma/cdc-20387733 (Accessed: January 4, 2023).