Pubertas Prekoks Laki-Laki

Pubertas Prekoks Laki-Laki

Bagikan :


Definisi

Pubertas prekoks laki-laki adalah kondisi dimana tubuh anak laki-laki mulai mengalami perubahan menjadi tubuh orang dewasa (pubertas) terlalu dini. Ketika pubertas dimulai sebelum usia 9 tahun pada laki-laki, hal ini disebut dengan pubertas prekoks.

 

Penyebab

Pubertas dimulai ketika otak memulai proses produksi suatu hormon yang disebut gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Ketika hormon ini mencapai kelenjar ptuitari (kelenjar kecil berbentuk seperti kacang pada dasar otak), hal ini merangsang produksi hormon testosteron oleh buah zakar. Testosteron berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual pada pria.

Penyebab proses ini dimulai lebih dini pada beberapa anak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pubertas prekoks sentral atau pubertas prekoks perifer.

  • Pubertas prekoks sentral. Penyebab pubertas prekoks tipe ini seringnya tidak dapat diidentifikasi. Pada pubertas prekoks sentral, proses pubertas dimulai terlalu dini. Pola dan sekuens terjadinya proses pubertas normal. Pada kebanyakan anak dengan kondisi ini, tidak ada masalah medis yang mendasari dan tidak ada alasan yang dapat diidentifikasi yang dapat menyebabkan pubertas dini. Pada kasus yang jarang, pubertas prekoks sentral dapat disebabkan oleh:
    • Tumor pada otak atau saraf tulang belakang (sistem saraf pusat)
    • Cacat bawaan pada otak, seperti penumpukan cairan otak (hidrosefalus) atau tumor jinak (hamartoma)
    • Cedera pada otak atau saraf tulang belakang
    • Sindrom McCune-Albright, suatu kelainan genetik langka yang memengaruhi tulang dan warna kulit serta menyebabkan gangguan hormonal
    • Hiperplasia adrenal kongenital, suatu kelompok kelainan genetik yang melibatkan produksi hormon yang abnormal oleh kelenjar adrenal
    • Hipotiroidisme, suatu kondisi dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid
  • Pubertas prekoks perifer. Testosteron di dalam tubuh anak menyebabkan tipe pubertas prekoks ini. Pubertas prekoks perifer ini lebih jarang dan terjadi tanpa melibatkan hormon GnRH yang normalnya memicu permulaan pubertas. Penyebab pelepasan testosteron ke dalam tubuh adalah gangguan pada buah zakar, kelenjar adrenal, dan kelenjar ptuitari.

Pada laki-laki, hal di bawah ini dapat menyebabkan pubertar prekoks perifer:

  • Tumor pada kelenjar adrenal atau kelenjar ptuitari yang melepaskan testosteron
  • Sindrom McCune-Albright, kelainan genetik langka yang memengaruhi warna kulit dan tulang, serta menyebabkan kelainan hormonal
  • Tumor pada sel yang memproduksi sperma (sel germinal) atau pada sel yang memproduksi testosteron (sel Leydig)
  • Kelainan langka yang disebut gonadotropin-independent familia sexual precocity, yang disebabkan oleh kelainan pada sebuah gen, yang menyebabkan produksi testosteron lebih dini, biasanya antara usia 1 dan 4 tahun.

 

Faktor Risiko

Faktor yang meningkatkan risiko seorang anak laki-laki untuk mengalami pubertas prekoks meliputi:

  • Etnis Afrika-Amerika. Pubertas prekoks tampak terjadi lebih sering pada anak Afrika-Amerika dibandingkan ras lainnya
  • Obesitas. Anak yang berat badannya berlebih secara signifikan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pubertas prekoks
  • Paparan terhadap hormon seks. kontak dengan testosteron krim atau salep, atau zat lainnya yang mengandung hormon tersebut (seperti obat-obatan orang dewasa atau suplemen diet), dapat meningkatkan risiko anak Anda mengalami pubertas prekoks
  • Menerima terapi radiasi pada sistem saraf pusat. Terapi radiasi untuk tumor, leukemia, atau kondisi lainnya dapat meningkatkan risiko pubertas prekoks

 

Gejala

Tanda dan gejala pubertas prekoks meliputi perkembangan fisik dibawah ini sebelum usia 9 tahun:

  • Pembesaran testis (buah zakar) dan penis
  • Rambut wajah
  • Perubahan suara menjadi lebih berat
  • Pertumbuhan rambut kemaluan atau ketiak
  • Pertumbuhan badan yang cepat
  • Jerawat
  • Bau badan orang dewasa

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis pubertas prekoks, dokter akan:

  • Menilai riwayat kesehatan anak Anda dan keluarga Anda
  • Melakukan pemeriksaan fisik
  • Melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon

X-ray tangan dan pergelangan tangan anak Anda juga penting untuk mendiagnosis pubertas prekoks. X-ray ini dapat membantu dokter untuk menentukan usia tulang anak, yang menunjukkan apakah tulang bertumbuh terlalu cepat.

Dokter juga akan mencari tipe pubertas prekoks anak Anda. Untuk melakukannya, dokter akan melakukan pemeriksaan yang disebut dengan tes stimulasi GnRH. Pada tes ini, dokter akan mengambil sampel darah, lalu memberi anak Anda suntikan yang mengandung hormon GnRH. Sampel darah akan diambil lagi dalam jangka waktu tertentu untuk memeriksa bagaimana hormon di dalam tubuh anak Anda bereaksi. Pada anak dengan pubertas prekoks sentral, hormon GnRH akan menyebabkan kadar hormon liannya meningkat. Pada anak dengan pubertas prekoks perifer, kadar hormon lainnya akan tetap sama.

  • Pemeriksaan tambahan untuk pubertas prekoks sentral:
    • MRI otak biasanya dilakukan untuk anak dengan pubertas prekoks sentral untuk melihat adanya abnormalitas pada otak yang menyebabkan permulaan pubertas yang dini
    • Pemeriksaan tiroid. Dokter juga dapat memeriksa tiroid anak jika anak menunjukan tanda fungsi tiroid yang kurang
  • Pemeriksaan tambahan untuk pubertas prekoks perifer. Pemeriksaan lainnya juga dibutuhkan untuk anak dengan pubertas prekoks perifer untuk menemukan penyebabnya. sebagai contoh, dokter dapat melakukan pemeriksaan darah tambahan untuk memeriksa kadar hormon lainnya

 

Tata Laksana

Terapi untuk pubertas prekoks bergantung pada penyebabnya. Namun, pada beberapa kasus, tidak terdapat penyebab yang teridentifikasi. Pada kasus ini, anak Anda mungkin tidak memerlukan terapi bergantung pada usianya dan seberapa cepat pubertas berlangsung. Dokter mungkin akan memantau anak Anda selama beberapa bulan untuk melihat perkembangan anak.

  • Terapi pubertas prekoks sentral. Kebanyakan anak dengan pubertas prekoks sentral, yang tidak disertai dengan penyebab tertentu, dapat diterapi secara efektif dengan obat. Terapi ini, yang disebut terapi analog GnRH, biasanya dilakukan dengan penyuntikan obat yang menghambat perkembangan lebih lanjut. Anak akan terus mendapatkan obat ini sampai anak mencapai usia normal pubertas. Rata-rata, 16 bulan setelah anak berhenti menerima obat, proses pubertas akan mulai lagi. Pilihan terapi lainnya untuk pubertas prekoks adalah implan histrelin, yang berlangsung sampai 1 tahun. Terapi ini efektif tanpa nyeri dan suntikan regular, namun membutuhkan prosedur bedah minor. Implan diletakkan di bawah kulit melalui sayatan pada bagian dalam lengan atas. Setelah satu tahun, implan diangkat dan jika perlu diganti dengan yang baru
  • Terapi kondisi medis yang mendasari. Jika kondisi medis lainnya menyebabkan pubertas prekoks, terapi untuk kondisi tersebut penting untuk mengehntikan progresi pubertas. Sebagai contoh, jika seorang anak memiliki tumor yang memproduksi hormon dan menyebabkan pubertas prekoks, pubertas biasanya akan berhenti ketika tumor diangkat.

 

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat pubertas prekoks meliputi:

  • Tubuh pendek. Anak dengan pubertas prekoks dapat tumbuh dengan cepat pada awalnya dan terlihat tinggi, dibandingkan dengan teman seusianya. Namun, oleh karena tulang mereka mengalami kematangan dengan lebih cepat dibandingkan normal, mereka seringnya berhenti bertumbuh lebih cepat daripada normalnya. Hal ini dapat menyebabkan mereka menjadi lebih pendek daripada rata-rata saat dewasa nanti. Terapi dini untuk pubertas prekoks, terutama ketika kondisi ini terjadi pada anak yang masih sangat kecil, dapat membantu mereka untuk tumbuh lebih tinggi melebihi tinggi badan yang dapat mereka capai tanpa terapi
  • Gangguan sosial dan emosional. Anak yang memulai pubertas jauh sebelum teman-temannya dapat menjadi sangat malu mengenai perubahan yang terjadi dalam tubuhnya. Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan diri dan meningkatkan risiko depresi atau penyalahgunaan zat

 

Pencegahan

Beberapa faktor risiko pubertas prekoks, seperti ras, tidak dapat dihindari. Namun, terdapat hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan kemungkinan anak Anda mengalami pubertas prekoks, dengan:

  • Memastikan anak tidak terpapar sumber testosteron eskternal, seperti obat-obatan untuk orang dewasa yang ada di rumah atau suplemen diet yang mengandung testosteron
  • Mendukung anak untuk mempertahankan berta badan sehat

 

Kapan Harus ke Dokter?

Berkonsultasilah ke dokter untuk evaluasi jika anak Anda memiliki salah satu tanda atau gejala pubertas prekoks.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 17 Mei 2023 | 02:44