Ketika berpuasa, kadar gula dalam darah umumnya menjadi rendah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan glukosa dalam darah sebagai sumber energi akibat tidak adanya asupan makanan dan minuman selama berpuasa. Kondisi ini merupakan reaksi tubuh yang wajar dan dapat dialami semua orang, termasuk pada penderita diabetes. Namun jika kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), hal ini merupakan kondisi gawat darurat bagi pengidap diabetes.

Penyebab Kadar Gula Rendah (Hipoglikemia) saat Puasa

Saat puasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan sebagai sumber energi selama berjam-jam. Tubuh kemudian mengambil glukosa dalam darah untuk diolah sebagai energi. Glukosa merupakan sumber energi yang mudah diolah dan cepat habis, akibatnya kadar gula dalam darah menjadi rendah. Beberapa tanda kadar gula menjadi rendah adalah badan lemas, lapar dan sulit berkonsentrasi.

Penurunan kadar gula dalam darah adalah hal yang wajar, namun jika kadar gula turun melebihi batas normal, hal ini disebut hipoglikemia dan dapat berbahaya bagi pengidap diabetes. Seseorang dikatakan mengalami hipoglikemia jika kadar gula dalam darah mencapai 70 mg/dl. Hasil ini hanya diketahui melalui pemeriksaan darah, namun gejala yang muncul antara lain badan gemetar, lapar, mudah cemas, jantung berdebar, tangan berkeringat, badan lelah dan lemas. Jika hipoglikemia tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menjadi semakin parah dan ditandai dengan menurunnya konsentrasi dan koordinasi, kejang, dan hilangnya kesadaran.

Baca juga: Bolehkah Pasien Diabetes Berbuka Puasa dengan Kurma?

Tips Menghadapi Kadar Gula Rendah (Hipoglikemia) saat Puasa

Selama menjalani puasa Ramadan, terjadi peningkatan hipoglikemia terutama pada pasien diabetes tipe 2. Kadar gula dalam tubuh dapat menurun drastis akibat kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna. Selain itu, beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko pengidap diabetes mengalami hipoglikemia antara lain faktor usia (lansia), menjalan aktivitas berat, melewatkan makan sahur, dan pengaruh obat-obatan.

Untuk mengatasinya, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

1. Beristirahat

Jika dalam kondisi tidak berpuasa, kondisi kadar gula darah rendah dapat diatasi dengan menyantap makanan atau minuman manis. Namun jika sedang berpuasa Ramadan, maka dianjurkan untuk mengurangi aktivitas dan segera beristirahat. Berbaringlah di tempat yang nyaman atau sempatkan tidur siang hingga Anda merasa lebih baik. Jika setelah beristirahat kondisi Anda tidak segera membaik, maka segera konsultasikan ke dokter.

2. Jangan lewatkan makan sahur

Makan sahur penting untuk mengisi sumber energi selama berpuasa. Pilih makanan sahur yang sehat dan aman bagi diabetes yaitu makanan dengan indeks glikemik rendah seperti buah, sayur, oat, dan roti gandum. Terapkan pola makan gizi seimbang dengan asupan protein dan lemak sehat seperti kacang-kacangan, ikan, telur atau daging.

3. Mengakhirkan waktu sahur dan menyegerakan berbuka

Sedangkan untuk makan sahur, dianjurkan mengakhirkan makan sahur yaitu mendekati waktu imsak dan tidak lupa minum air setidaknya 2 gelas saat sahur untuk mencegah dehidrasi. Saat berbuka, dianjurkan untuk segera minum air 1-2 gelas dan menyantap buah kurma agar meningkatkan kadar glukosa dalam darah secara perlahan.

Kondisi rendahnya kadar gula dalam darah adalah hal yang wajar saat berpuasa, namun jika kadar gula terlalu rendah (hipoglikemia), maka penderita diabetes dianjurkan untuk segera membatalkan puasa. Apabila kondisi tidak segera membaik setelah pasien menyantap makanan dan minuman manis, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!