5 Gejala Utama Sifilis pada Pria

Credits: Freepik

Bagikan :


Sifilis atau raja singa termasuk penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Siapapun yang aktif secara seksual memiliki risiko untuk terinfeksi sifilis.

Infeksinya sangat mudah menular dan ditularkan saat berhubungan seks baik seks anal, oral, dan vagina. Ibu juga bisa menularkan sifilis pada janinnya. Dewasa muda yang berusia 20-35 tahun menjadi kelompok berisiko paling tinggi. Saat ini diketahui ada peningkatan jumlah kasus pada pria yang berhubungan seksual dengan pria.

Seperti apa tanda utama yang bisa diketahui saat seorang pria mengidap sifilis?

 

Tanda Utama Sifilis pada Pria

Secara umum, sifilis dibagi menjadi beberapa stadium, yaitu sifilis primer, sekunder, laten, dan tersier. Karena itu gejala sifilis bervariasi dan keluhan yang muncul akan tergantung stadiumnya.

Bahkan, ada beberapa orang yang terinfeksi namun tidak mengalami gejala selama bertahun-tahun. Dengan demikian, Anda disarankan untuk melakukan skrining rutin bila aktif secara seksual, untuk mengetahui apakah Anda mengalami infeksi sifilis atau tidak.

Berikut adalah beberapa gejala utama sifilis pada pria, di antaranya:

Luka sifilis

Pada tahap primer, gejala yang paling umum dari sifilis adalah munculnya luka yang disebut ulkus durum (chancre). Luka ini sangat menular dan tidak menimbulkan keluhan nyeri. Luka umumnya berbentuk bulat dengan batas luka yang jelas, dan sering kali ditemukan di penis, rektum, anus, bibir atau rongga mulut.

Umumnya pada tahap ini hanya ada satu luka yang muncul, namun pada beberapa orang mungkin luka yang muncul bersamaan cukup banyak. 

Baca Juga: Tanda-Tanda Lidah Putih yang Disebabkan Sifilis

Munculnya ruam

Ruam kulit adalah tanda sifilis berikutnya pada pria yang bisa muncul 2-8 minggu setelah luka sifilis sembuh. Dikatakan sebagai tanda dari sifilis sekunder, pada stadium ini mulai terbentuk ruam yang berwarna merah atau merah kecokelatan, tidak gatal dan terasa kasar. Ruam dapat ditemukan di telapak tangan atau telapak kaki sampai seluruh tubuh.

Gejala mirip flu

Pada tahap sekunder, selain ruam juga mungkin dirasakan gejala mirip flu seperti demam ringan, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala dan nyeri otot.

Kondisi kesehatan yang memburuk

Setelah tidak tampak gejala apa pun di tahap laten, infeksi akan berlanjut ke tahap tersier. Di sini, sifilis bisa memengaruhi berbagai organ di tubuh. Pengidapnya dapat mengalami beberapa masalah kesehatan yang serius seperti kebutaan, kelumpuhan, kerusakan sistem saraf yang luas, dan bahkan kematian.

Baca Juga: Bisakah Seseorang Sembuh Total dari Sifilis?

 

Cara Mendeteksi Infeksi Sifilis

Jika Anda sudah mengalami gejala namun tidak diobati, Anda akan memasuki suatu stadium yang disebut dengan sifilis laten setelah sifilis sekunder. Kondisi ini bisa berlangsung setahun atau bertahun-tahun di mana bakteri berdiam di tubuh. Anda bisa tidak mengalami tanda atau gejala yang khas sehingga orang terkadang menganggap dirinya telah sembuh atau tidak sakit. Padahal, bakteri masih ada di tubuh dan bisa membuat sifilis berkembang menjadi lebih buruk (stadium tersier).

Untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi sifilis, Anda bisa menjalani skrining untuk melihat apakah ada bakteri sifilis di tubuh. Pemeriksaan lebih dini akan lebih cepat membantu menemukan bakteri dan mengobati infeksi, sehingga infeksi tidak menjadi semakin berat.

Ada tes yang bisa dilakukan untuk skrining sifilis, yaitu RPR (Rapid Plasma Reagin) dan tes VDRL (Venereal Disease Research Laboratory). Jika pada skrining awal ini terdeteksi adanya sifilis, maka Anda akan menjalani serangkaian tes lain untuk mendeteksi antibodi sifilis di dalam tubuh.

 

Segera lakukan tes sifilis apabila Anda aktif secara seksual, melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman, mengalami gejala seperti luka pada area genital, mulut, anus, mengalami ruam kemerahan di telapak tangan atau kaki.

Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care kapan waktu yang tepat menjalani tes sifilis dan di mana Anda bisa mendapatkan tes tersebut.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 9 Juni 2023 | 14:30

Mayo Clinic (2021). Syphilis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756 

Elizabeth Pratt (2023). Syphilis Sores: Everything to Know About Chancres. Available from: https://www.verywellhealth.com/chancre-syphilis-5271936 

Penn Medicine (2022). Syphilis. Available from: https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/syphilis 

Medline Plus (2022). Syphilis Tests. Available from: https://medlineplus.gov/lab-tests/syphilis-tests/