• Beranda
  • Penyakit
  • Mengenal Beragam Penyakit Menular Seksual dan Cara Pencegahannya

Mengenal Beragam Penyakit Menular Seksual dan Cara Pencegahannya

Credit: Freepik.

Bagikan :


Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pelindung atau pengaman. Penyakit ini sebenarnya disebabkan oleh adanya infeksi organisme baik bakteri, virus atau parasit dan ditularkan lewat darah, sperma, atau cairan tubuh lain.

 

Gejala Penyakit Menular Seksual

Dilansir Healthline, berikut adalah gejala penyakit menular seksual yang bisa Anda alami: 

  • Rasa sakit atau tidak nyaman yang muncul ketika buang air kecil atau saat berhubungan seksual
  • Ada luka, tukak, benjolan, atau kemerahan pada area kelamin, dubur, bokong, paha, atau mulut
  • Ada perdarahan, nanah atau cairan yang tidak abnormal yang keluar dari penis atau vagina
  • Perdarahan yang tidak biasa setelah berhubungan seksual
  • Pada pria bisa merasa nyeri atau bengkak pada buah zakarnya
  • Vagina terasa gatal
  • Demam
  • Kelelahan
  • Mual
  • Penurunan berat badan, dll.

 

Jenis Penyakit Menular Seksual

Klamidia

Salah satu penyakit menular seksual yang sering dilaporkan dialami adalah klamidia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan terkadang tidak disadari bahwa mereka telah terinfeksi, sampai mengalami gejala seperti berikut ini:

  • Rasa sakit saat berhubungan seksual atau buang air kecil
  • Keluarnya cairan abnormal berwarna putih, kekuningan atau abu-abu dari kelamin
  • Ada rasa sakit di bagian bawah perut atau pinggang

Jika tidak segera diobati, chlamydia dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi kelenjar prostat, epididimitis, penyakit radang panggul dan ketidaksuburan. Karena merupakan penyakit yang disebabkan bakteri, klamidia dapat diobati dengan antibiotik.

 

Sifilis

Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Gejala yang dirasakan pada awalnya adalah luka atau tukak di tubuh yang berbentuk bulat, dengan batas luka yang jelas dan tidak nyeri. Beberapa minggu setelah luka ini sembuh, dapat muncul ruam kulit kemerahan atau merah kecokelatan, kelelahan, demam dan nyeri otot.

Apabila tidak diobati, maka sifilis dapat memengaruhi berbagai organ di tubuh. Bertahun-tahun setelah infeksi sifilis pertama yang tidak diobati, bisa terjadi gangguan penglihatan, pendengaran,  infeksi saraf, penyakit jantung bahkan kematian. Sifilis dapat diobati dengan pemberian antibiotik tertentu, tergantung stadium sifilis yang diderita.

 

Gonore

Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, gonore ditandai dengan keluarnya cairan berwarna putih, kuning, hingga kehijauan dari penis atau vagina. Selain itu, penderita dapat mengalami gejala seperti rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual dan nyeri saat buang air kecil. Gejala bisa muncul sekitar 1 minggu setelah infeksi.

Ibu hamil yang terinfeksi gonore bisa menularkan infeksi pada bayi baru lahir saat persalinan normal, sehingga bayi dapat mengalami kondisi yang disebut sebagai konjungtivitis gonore. Penyakit gonore biasanya diobati dengan antibiotik.

 

Trikomoniasis

Penyakit ini terjadi karena infeksi parasit Trichomonas vaginalis yang ditularkan lewat kontak dengan penderita yang terinfeksi, umumnya melalui aktivitas seksual tanpa kondom. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti keputihan yang banyak dan berbau tidak sedap, cairan yang keluar dari kelamin berwarna putih, abu-abu, kuning atau hijau, rasa terbakar dan gatal di organ intim, rasa nyeri dan tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan seksual, dan bisa mengalami nyeri perut bagian bawah. 

 

HIV/AIDS

HIV adalah penyakit menular seksual yang merenggut banyak nyawa dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak segera diobati, penderita bisa mengalami AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan meningkatkan risiko seseorang untuk terinfeksi virus maupun bakteri lainnya. 

Beberapa gejala yang biasanya muncul pertama kali pada penderita HIV mirip dengan gejala flu, seperti demam, kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, kulit kemerahan, pembengkakan kelenjar getah bening, atau keringat pada malam hari. Penurunan berat badan yang cepat, kelelahan hebat, dan beragam infeksi bisa dirasakan oleh penderita AIDS.

Hingga saat ini belum ditemukan obat yang ampuh untuk menyembuhkan HIV. Namun dengan perawatan yang rutin dan disiplin, maka semua gejalanya bisa diringankan.

 

Pencegahan Penyakit Menular Seksual

Cara terbaik untuk menghindari penyakit menular seksual adalah dengan menghindari aktivitas seksual. Namun, ada beberapa cara untuk membuat kontak seksual menjadi lebih aman dan mengurangi risiko tertular penyakit menular seksual, yaitu:

  • Berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan mengenai riwayat seksual sebelum melakukan aktivitas seksual apa pun
  • Hanya berhubungan seksual dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi
  • Rutin melakukan skrining penyakit menular seksual bersama pasangan
  • Menggunakan kondom bila melakukan hubungan seksual sebagai langkah pencegahan penyakit menular seksual yang bisa menular melalui kontak cairan kelamin
  • Pertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi terhadap HPV dan hepatitis
  • Jangan minum alkohol berlebihan atau menggunakan obat-obatan terlarang karena bisa meningkatkan kemungkinan Anda melakukan hubungan seksual yang berisiko

 

Apabila ada salah satu saja gejala yang dialami di atas, maka yang harus dilakukan adalah mendapatkan pengobatan medis di rumah sakit. Jangan biarkan sampai gejalanya semakin memburuk.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 11 Februari 2024 | 13:50

Heather Grey. Everything You Need to Know About Sexually Transmitted Diseases (STDs). Healthline. March 2021. https://www.healthline.com/health/sexually-transmitted-diseases

Mayo Clinic Staff. Sexually transmitted diseases (STDs). Mayo Clinic. October 2019. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240

CDC. How You Can Prevent Sexually Transmitted Diseases. February 2023. Available from: https://www.cdc.gov/std/prevention/default.htm