Dehidrasi secara sederhana digambarkan ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Jika Anda tidak segera mengganti cairan yang hilang, Anda akan mengalami dehidrasi.
Siapapun bisa mengalami dehidrasi, mulai bayi, anak-anak hingga orang dewasa. Pada anak-anak dehidrasi disebabkan karena muntah atau diare, sedangkan orang dewasa umumnya mengalami dehidrasi ketika tubuh tidak cukup minum.
Dilansir Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang menunjukkan bahwa tubuh Anda sedang mengalami dehidrasi.
Pada bayi atau anak-anak
- Mulut dan lidah kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Popok kering dan tidak ada urine yang keluar sama sekali selama tiga jam
- Mata dan pipi cekung
- Beberapa area di kepala terlihat cekung
- Lesu dan mudah marah
Pada orang dewasa
- Kehausan yang parah
- Jarang buang air kecil
- Urine berwarna gelap
- Kelelahan parah
- Pusing
- Mengalami kebingungan
Secara umum, dehidrasi disebabkan oleh empat faktor: diare, demam, keringat berlebih atau saat terlalu sering buang air kecil. Namun Anda juga perlu tahu, bahwa ada beberapa mitos tentang dehidrasi yang selama ini Anda dengar tidak selalu benar.
Dilansir The Healthy, inilah 5 mitos tentang dehidrasi yang sebaiknya Anda ketahui.
Mitos 1: haus adalah tanda dehidrasi
Haus tidak selalu menunjukkan tanda dehidrasi, haus bisa terjadi saat tubuh kehilangan cairan karena menangis, berkeringat atau setelah melakukan sesuatu hal. Saat Anda menggantikan cairan yang hilang dengan minum, dan haus itu hilang, maka kondisi Anda belum bisa disebut sebagai dehidrasi.
Mitos 2: minum delapan gelas air setiap hari
Memang benar, minum air putih sangat penting untuk tubuh, namun jumlah delapan gelas itu tidak selalu benar. Misalnya pada pasien penyakit jantung atau penderita ginjal, minum terlalu banyak air dapat memicu kegagalan jantung, edema paru-paru atau keracunan air.
Dokter Roger E. Adams, PhD, mengatakan "bagi sebagian orang jumlah delapan gelas mungkin cukup khususnya yang beraktivitas berat. Ukuran tubuh juga menentukan banyaknya air minum yang dikonsumsi untuk menggantikan keringat, namun bila ukuran tubuh Anda kecil dan tidak banyak berkeringat, kebutuhan cairan Anda tercukupi walaupun minum di bawah delapan gelas."
Mitos 3: selalu awali hari dengan minum air putih
Bukanlah hal yang vital untuk mengawali hari dengan air minum. Dikatakan bahwa sepanjang tidur tubuh bisa mengalami dehidrasi, itu tidak sepenuhnya benar. Dokter Dara Huang, MD, spesialis ginjal mengatakan bahwa ketika bangun tidur, urine Anda mungkin sedikit berwarna kuning pekat, hal ini tidak selalu menunjukkan dehidrasi, namun justru menunjukkan bahwa ginjal Anda sedang bekerja.
Mitos 4: air kelapa yang terbaik
Jika Anda pernah mendengar bahwa air kelapa adalah yang terbaik dalam mengembalikan cairan tubuh yang hilang, ini terlalu berlebihan. Air saja cukup, tidak harus air kelapa.
Mitos 5: kafein menyebabkan dehidrasi
Sekalipun kafein dengan dosis besar tidak akan membuat Anda dehirasi. Efek diuretik pada kafein memang kerap membuat Anda buang air kecil, namun bukan berarti membuat Anda dehidrasi.
Untuk mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh, air putih saja cukup, namun Anda juga bisa mendapatkan tambahan cairan melalui buah-buahan atau sayuran yang tinggi kandungan airnya.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Mayo Clinic Staff. 2019. Dehydration. Mayo Clinic. Available from : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/diagnosis-treatment/drc-20354092
Tigar, Lindsay. 2019. 10 Myths About Hydration You Need to Stop Believing Right Now. The Healthy. Available from : https://www.thehealthy.com/hydration/hydration-myths/