Nyeri ulu hati merupakan nyeri yang dirasakan di tengah perut bagian atas, tepat di bawah tulang rusuk. Nyeri ulu hati dikenal juga dengan istilah nyeri epigastrium yang gejalanya kerap muncul beserta gejala masalah pencernaan lain.
Nyeri ulu hati terkadang bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, tetap sangat penting bagi Anda untuk membedakan nyeri di ulu hati, apakah disebabkan oleh perut begah atau masalah pencernaan yang perlu diwaspadai.
Apa saja penyebab nyeri ulu hati? Berikut ulasan singkatnya.
Refluks Asam
Refluks asam menyebabkan rasa panas di dada (heartburn). Rasa panas ini muncul ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus). Refluks asam dapat berkembang menjadi GERD apabila tidak diatasi dengan baik.
Refluks asam dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan seperti antasid, obat golongan penghambat pipa proton (PPI) atau penghambat H2. Anda dapat berkonsultasi ke dokter mengenai pilihan obat yang tepat untuk mengatasi refluks asam.
Dispepsia
Dispepsia adalah sekumpulan gejala atau sindrom yang menyebabkan rasa tidak nyaman di perut bagian atas seperti sakit perut, kembung dan perut terasa penuh atau begah. Gangguan pencernaan ini umum terjadi, dan biasanya disertai rasa nyeri di ulu hati, rasa terbakar di ulu hati, dan mual.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Meredakan Perut Kembung | AI Care (ai-care.id)
Terlalu Banyak Makan
Nyeri di ulu hati juga dapat disebabkan oleh porsi makan yang terlalu besar. Walaupun lambung adalah organ yang fleksibel, namun makan berlebihan dapat menyebabkan lambung membesar melebihi ukuran normalnya.
Kondisi ini tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan tekanan pada organ-organ di sekitarnya yang memicu nyeri di ulu hati dan bisa berkembang menjadi refluks asam.
Intoleransi Laktosa
Orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat sepenuhnya mencerna gula (laktosa) dalam produk susu. Normalnya, laktase mengubah gula menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa yang akan diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan usus.
Intoleransi laktosa terjadi ketika usus kecil tidak menghasilkan cukup enzim (laktase) untuk mencerna gula dalam produk susu (laktosa).
Ketika seseorang dengan intoleransi laktosa mengonsumsi susu atau produk susu, mereka akan mengalami diare, kembung, nyeri di ulu hati, mual dan muntah.
Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan pada lapisan mukosa kerongkongan (esofagus), saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Peradangan ini dapat terjadi karena refluks asam, alergi, infeksi, dan penggunaan obat-obatan tertentu yang menyebabkan iritasi kronis.
Gejalanya dapat berupa nyeri ulu hati, nyeri dada (heartburn), sulit dan nyeri menelan, makanan tersisa di kerongkongan ketika menelan (impaksi makanan), serta mulut terasa asam.
Baca Juga: GERD yang Tidak Diobati bisa Sebabkan Esofagitis | AI Care (ai-care.id)
Gastritis
Gastritis adalah peradangan, iritasi atau erosi yang dapat terjadi pada lapisan lambung baik secara tiba-tiba (akut) maupun berkembang bertahap (kronis). Gastritis umumnya disertai dengan gejala seperti:
- Kembung
- Nyeri di ulu hati
- Mual
- Cegukan
- Kehilangan nafsu makan
- Muntah yang disertai darah atau berwarna hitam
- Tinja berwarna hitam
Mengobati keluhan nyeri di ulu hati tidak bisa dilakukan sembarangan, karena sangat bergantung pada apa penyebabnya. Untuk itu, apabila Anda seringkali merasakan nyeri di ulu hati, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi Anda.
Anda juga dapat memanfaatkan fitur pada aplikasi Ai Care untuk berkonsultasi dengan dokter. Unduh aplikasi Ai Care di Play Store atau App Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya, cek di sini ya!
- dr Nadia Opmalina