GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah kondisi kronis dimana asam lambung naik ke kerongkongan yang menyebabkan nyeri ulu hati dan sulit menelan. Sedangkan, kecemasan adalah kondisi dimana seseorang merasa ketakutan, gugup, dari waktu ke waktu hingga mengganggu aktivitas. MeskiPUN keduanya tampak tidak berkaitan, namun para ahli meyakini bahwa kecemasan dapat memperparah nyeri asam lambung.
Hubungan Antara Kecemasan dan Nyeri Asam Lambung
Naiknya asam lambung terjadi ketika cairan asam lambung naik ke kerongkongan akibat melemahnya katup esofagus. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi di mana naiknya asam lambung yang terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lama secara kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan penyempitan esofagus, yang mengakibatkan kesulitan menelan, nyeri, dan tukak lambung.
Sedangkan, kecemasan merupakan respons alami terhadap stres. Stres dan kecemasan saling berhubungan, dimana stres dapat memicu kecemasan dan sebaliknya. Gejala kecemasan yang dapat muncul antara lain merasa gugup, gelisah, gemetar, dan badan terasa lemah atau lelah.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa stres dan kecemasan dapat memicu naiknya asam lambung atau memperburuk gejalanya. Penelitian menyebutkan bahwa kecemasan secara signifikan lebih tinggi pada orang dengan GERD jika dibandingkan dengan orang tanpa GERD.
Belum diketahui penyebabnya, namun para peneliti mengungkapkan beberapa teori di antaranya:
- Kecemasan dapat mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yaitu pita otot yang menjaga lambung tetap tertutup dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
- Respons stres dan kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlangsung lama. Jika ketegangan ini memengaruhi otot di sekitar lambung, hal ini dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan mendorong asam naik.
- Tingginya tingkat kecemasan dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Baca Juga: Ketahui Kaitan Nyeri Dada dan GERD
Cara Mengatasi GERD dan Kecemasan
Apabila seseorang menderita GERD anxiety, penting untuk membuat rencana pengobatan dengan mempertimbangkan kedua kondisi tersebut. Pasalnya, beberapa pengobatan kecemasan dapat memperparah gejala GERD. Dokter akan merekomendasikan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi dan riwayat kesehatan Anda.
Pengobatan untuk Kecemasan
Penanganan untuk gangguan kecemasan meliputi pemberian obat-obatan berikut:
- Antidepresan trisiklik (TCA)
- Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)
- Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI)
Pemberian obat-obatan tersebut dapat mengobati kecemasan dan tidak memperparah gejala GERD.
Pengobatan untuk GERD
Beberapa pengobatan untuk GERD yang bisa diberikan antara lain:
- Antasida
- Penghambat H2
- Penghambat pompa proton
- Pembedahan fundoplikasi
Selain pengobatan dan pembedahan, beberapa perubahan gaya hidup juga dapat membantu meredakan GERD anxiety, di antaranya:
- Psikoterapi atau konseling
- Makan makanan yang seimbang
- Menghindari makanan pemicu GERD seperti makanan asam atau pedas
- Mengelola stres dengan baik seperti menulis jurnal atau latihan relaksasi
- Yoga
- Meditasi
- Menciptakan rutinitas tidur yang menyehatkan
Baca Juga: Langkah-Langkah Mencegah GERD Kambuh
Kapan Perlu Periksa ke Dokter?
GERD dapat sangat mengganggu aktivitas anda. Terlepas dari apakah GERD yang Anda alami terkait dengan gangguan kecemasan atau tidak, sebaiknya periksakan ke dokter apabila Anda mengalami keluhan berikut:
- Merasa kembung atau kenyang setelah makan sangat sedikit
- Muncul darah dalam tinja
- Buang air besar berwarna hitam, seperti aspal, dan berbau busuk
- Demam ringan yang terus-menerus
- Gelisah tidak mereda selama beberapa hari
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Gejala tersebut dapat mengindikasikan Anda memiliki kondisi lain seperti pendarahan usus, atau penyakit radang usus.
Apabila Anda mengalami GERD atau kecemasan yang tidak mereda selama beberapa hari sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh melalui App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic. Gastroesophageal reflux disease (GERD). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940#
Bence, S. (2024). The Connection Between GERD and Anxiety. Available from: https://www.verywellhealth.com/gerd-and-anxiety-5179657#
Pugle, M. (2023). What Is GERD?. Available from: https://www.verywellhealth.com/gerd-gastrointestinal-reflux-disease-7110515
Ankrom, S. (2023). Anxiety and GI Issues: What's the Connection?. Available from: https://www.verywellmind.com/gastrointestinal-gi-symptoms-and-anxiety-disorders-2584240