Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bisa menular melalui droplets yang dilepaskan di udara ketika batuk atau bersin.

Di Indonesia, TB masih menjadi penyakit yang perlu diwaspadai. Walaupun bisa diobati, potensi penularannya masih sangat besar. Untuk mendeteksi penularan TB perlu dilakukan tes yang bisa didapatkan di fasilitas kesehatan terdekat.

Jenis Tes untuk Mendeteksi Penyakit TB

Secara umum ada dua jenis tes untuk mendeteksi penyakit TB, di antaranya:

Tes Kulit TB

Tes kulit TB disebut juga tes kulit tuberkulin atau tes Mantoux. Tes ini dapat menunjukkan apakah Anda memiliki infeksi TB laten jika Anda tinggal serumah dengan orang yang menderita TBC aktif.

Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan melalui jarum kecil di bawah kulit lengan. Untuk mengetahui hasilnya, Anda harus menunggu sekitar 48-72 jam dan kembali menunjukkan hasil tes kepada petugas kesehatan.

Jika hasil tes menunjukkan adanya benjolan yang keras atau membengkak, maka hasil tes positif. Artinya Anda mungkin terinfeksi TB. Dibutuhkan tes lanjutan untuk memastikan apakah Anda benar-benar terinfeksi TB.

Sebaliknya jika tidak ada benjolan, maka hasil tes negatif, atau Anda tidak terinfeksi TB. Dokter mungkin akan memberikan tes ulangan apabila Anda tinggal dengan penderita TB aktif.

Baca Juga: Seperti Inilah Gejala TB pada Bayi dan Anak yang Perlu Diwaspadai

Tes Darah untuk TB

Tes darah untuk TB disebut dengan tes pelepasan interferon gamma atau IGRA. Tes ini biasanya perlu dilakukan apabila tes Mantoux menunjukkan hasil positif.

Tes ini juga perlu diberikan apabila:

• Anda memiliki kontak langsung dalam jangka waktu yang panjang dengan orang yang menderita TB aktif
• Anda tinggal di lingkungan di mana kasus TB cukup tinggi
• Anda adalah petugas kesehatan, dokter, tahanan, tunawisma
• Anda terinfeksi HIV

Sama seperti tes Mantoux, tes darah TB akan menunjukkan hasil negatif apabila tidak ditemukan kuman TB di dalam tubuh. Jika hasil tes menunjukkan positif, maka ada kuman TB di dalam tubuh.

Setelah hasil tes menunjukkan positif TB, maka dokter akan memberikan tes lanjutan untuk mengetahui jenis TB yang Anda alami. Apakah TB laten atau TB aktif.

Baca Juga: Mengenal TB Tulang, Seperti Apa Gejalanya?

Sudah Vaksin BCG Namun Hasil Tes TB Positif

Vaksin BCG adalah vaksin yang diberikan pada anak-anak untuk mencegah gejala yang parah saat terinfeksi TB. Vaksin ini tidak mencegah anak terinfeksi TB. Perlindungan vaksin BCG akan memudar seiring bertambahnya usia.

Jadi walaupun Anda pernah mendapatkan vaksin BCG, risiko terinfeksi TB masih ada. Untuk itu diperlukan menjalani tes TB khususnya jika mengalami gejala seperti berikut:

• Batuk lebih dari tiga minggu atau lebih
• Batuk disertai dengan darah
• Rasa sakit di dada, atau sakit saat bernapas atau batuk
• Penurunan berat badan yang tidak disengaja
• Kelelahan
• Demam
• Keringat di malam hari
• Menggigil
• Tidak berselera makan

TB dapat memengaruhi bagian tubuh lain seperti ginjal, sumsum tulang dan juga otak. Sangatlah penting untuk memeriksakan diri lebih dini agar mendapatkan pengobatan sesuai dengan kondisi.

Konsultasikan keluhan Anda dengan dokter ahli melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel Anda. Dokter akan membantu merekomendasikan pengobatan dan perawatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!