Anda mungkin tidak asing dengan insomnia, salah satu gangguan tidur yang kini mulai banyai dialami usia muda. Namun, selain insomnia, ternyata ada beberapa gangguan tidur lain yang dapat terjadi. Apa saja gangguan tidur tersebut?
Mengenal gangguan tidur yang perlu diwaspadai
Gangguan tidur adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan tidur nyenyak sehari-hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan, stres, kesibukan sehari-hari maupun penyakit lain yang mendasari. Secara umum gangguan tidur akan menyebabkan orang merasa kelelahan seharian, uring-uringan, mood buruk dan gangguan kesehatan lainnya.
Beberapa gangguan tidur yang perlu Anda ketahui antara lain :
1. Insomnia
Insomnia adalah kondisi di mana seseorang mengalami susah tidur atau senantiasa terjaga saat malam. Umumnya insomnia disebabkan karena jet lag, stres, cemas, perubahan hormon, atau masalah pencernaan. Insomnia atau susah tidur juga dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan lain seperti kanker, GERD, dan depresi. Orang-orang yang sedang berada dalam pengaruh obat-obatan tertentu juga berisiko mengalami insomnia.
Akibat insomnia yang banyak dialami antara lain mudah lelah saat beraktivitas, mengantuk saat siang hari dan susah fokus. Insomnia dapat terjadi dalam waktu singkat atau jangka panjang lebih dari tiga bulan.
2. Sleep apnea (apnea tidur)
Sleep apnea atau apnea tidur adalah gangguan tidur dimana seseorang akan berhenti bernapas selama beberapa saat ketika sedang tidur. Penderita sleep apnea dapat berhenti bernapas selama 10 detik setiap beberapa menit sekali selama tidur. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kurang oksigen. Saat terbangun, penderita sleep apnea umumnya merasa mengantuk, tetap lelah dan tidur terasa tidak nyaman sehingga batuk-batuk di malam hari.
3. Parasomnia
Berbeda dengan insomnia dan sleep apnea yang membuat pengidapnya merasa kelelahan, parasomnia adalah terjadinya gejala atau sikap tidak normal yang terjadi saat tidur. Sikap tidak normal ini bisa berupa mengigau, tidur sambil berjalan, menggertakkan gigi, mengatupkan rahang, mengompol, dan mimpi buruk.
Gejala parasomnia sering terjadi ketika seseorang sudah berada di fase terlelap, atau di antara fase tertidur dan terbangun. Pada tahapan ini, seseorang membutuhkan stimulus yang cukup kuat agar terbangun. Namun setelah terbangun, ia tidak akan menyadari apa yang ia lakukan ketika terlelap.
Parasomnia umumnya bisa dialami oleh segala usia meskipun lebih banyak dialami oleh anak-anak. Jika kondisi ini berlanjut hingga dewasa, maka sebaiknya konsultasikanlah ke dokter.
4. Restless leg syndrome (Sindrom kaki gelisah)
Sindrom kaki gelisah adalah penyakit saraf yang ditandai dengan dorongan untuk menggerakkan dan menghentakkan kaki ketika sedang beristirahat terutama saat malam hari. Akibatnya, kualitas dan waktu tidur sangat terganggu. Hingga kini penyebab gangguan tidur ini belum dapat diketahui secara pasti, namun para ahli berpendapat kondisi ini berkaitan dengan penyakit seperti ADHD dan Parkinson maupun gangguan mental lainnya seperti kecemasan.
5. Narkolepsi
Narkolepsi identik dengan kondisi dimana seseorang bisa tidur di mana saja dan kapan saja tanpa gejala atau pertanda sebelumnya. Umumnya, pengidap narkolepsi akan merasa sangat lelah dan akan tertidur begitu saja dan biasanya terjadi pada siang hari. Umumnya kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan celaka jika orang yang mengalami tertidur di kondisi yang tidak kondusif.
Untuk mengatasi beragam gangguan tidur, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter saraf, psikiatri atau dokter yang khusus menangani gangguan tidur. Beberapa gangguan tidur jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan gangguan kesehatan lebih lanjut.
Writer: Ratih
Edited by: dr. Benita Arini Kurniadi
Last updated: 31/08/2021