• Beranda
  • Penyakit
  • Dapat Menyebabkan Komplikasi Organ Vital, Kenali Gejala Malaria dan Cara Pencegahannya

Dapat Menyebabkan Komplikasi Organ Vital, Kenali Gejala Malaria dan Cara Pencegahannya

Credit: Freepik. Ilustrasi nyamuk Anopheles sedang menggigit manusia

Daftar Isi


ADS

287 x 220

Bagikan :


Malaria merupakan salah satu penyakit yang penyebarannya masih perlu diwaspadai. Dilansir dari laman P2P Kemenkes RI, kasus malaria di Indonesia sedang mengalami tren penurunan dalam 10 tahun terakhir namun tetap perlu menjadi perhatian. Menurut data yang dihimpun Kemenkes, di tahun 2020 masih ada 23 kabupaten/kota yang tingkat endemik malarianya masih tinggi. Untuk itu, diperlukan edukasi seputar malaria termasuk mengenali gejala dan cara pencegahannya.

 

Apa itu Penyakit Malaria?

Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit. Parasit ini menyebar ke tubuh manusia melalui perantara gigitan nyamuk Anopheles. Hingga kini penyakit malaria masih banyak dijumpai di negara tropis dan sub tropis. Dilansir dari Mayo Clinic, setidaknya 290 juta jiwa terinfeksi malaria setiap tahunnya dan 400 ribu jiwa di antaranya meninggal akibat infkesi malaria.

Infeksi malaria dapat menyebabkan tubuh anemia (kurang darah) dan jaundice (penyakit kuning) akibat kekurangan sel darah merah. Jika tidak ditangani dengan serius, kondisi ini dapat berubah semakin parah dan menyebabkan gagal ginjal, kejang, koma dan kematian. 

 

Tanda-Tanda Seseorang Terinfeksi Malaria

Tanda-tanda malaria muncul umumnya sekitar 10-15 hari setelah terkena gigitan nyamuk Anopheles. Namun orang yang terinfeksi malaria dapat merasa sakit pada 7 hari setelah terinfeksi atau bahkan setahun setelahnya.

Dilansir dari CDC, malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale dapat kambuh kembali di masa depan. Kedua parasit tersebut dapat tetap hidup dorman di organ hati selama beberapa bulan hingga 4 tahun setelah seseorang terinfeksi. Ketika parasit bangun dari dorman dan menyerang sel darah merah, barulah ia menimbulkan gejala dan menyebabkan sakit.

Malaria Ringan

Gejala malaria yang muncul umumnya mirip dengan penyakit flu seperti demam, menggigil dan berkeringat. Karena gejala malaria yang mirip dengan penyakit lain inilah yang menyebabkan malaria seringkali terlambat terdeteksi. Selain gejala di atas, gejala malaria ringan yang muncul antara lain:

  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Kejang
  • Tubuh berkeringat dan kelelahan
  • Nyeri di tubuh

Malaria Berat

Parasit penyebab malaria akan menyerang sel darah dan organ hati. Malaria ringan yang tidak ditangani dengan tepat dapat berkembang menjadi malaria berat yang menyebabkan gangguan organ vital. Beberapa gejala malaria berat antara lain:

  • Demam tinggi dan menggigil
  • Gangguan kesadaran
  • Kejang
  • Gangguan pernapasan
  • Anemia (kurang darah)
  • Gagal ginjal
  • Tekanan darah rendah karena gangguan kardiovaskular

Malaria berat merupakan kondisi gawat darurat yang perlu segera ditangani dengan cepat terutama pada pasien bayi, anak-anak dan ibu hamil. Bila orang terdekat Anda menunjukkan gejala tersebut terutama setelah mengunjungi daerah dengan kasus malaria tinggi maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan termasuk pemeriksaan fisik untuk mengetahui riwayat kesehatan dan riwayat perjalanan pasien. Sebagai pemeriksaan penunjang, dokter juga akan menyarankan tes darah untuk mengetahui apakah terdapat parasit Plasmodium dalam darah dan memeriksa infeksi lain yang mungkin terjadi.

Bisakah Malaria Dicegah?

Upaya pencegahan malaria paling efektif adalah dengan mencegah gigitan nyamuk. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Menggunakan losion antinyamuk di kulit
  • Memasang kelambu antinyamuk di tempat tidur
  • Menggunakan pakaian lengan panjang
  • Menyemprot perlengkapan dengan obat antinyamuk permethrin.

Selain itu jika Anda akan bepergian ke daerah yang memiliki kasus malaria, dokter dapat menganjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan yang berfungsi mencegah malaria.

 

Malaria dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Untuk itu jika Anda berada di risiko tinggi terpapar malaria, dianjurkan mengambil langkah pencegahan dan segera memeriksakan diri apabila menunjukkan gejala malaria.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 03:02

CDC. Malaria. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/malaria/index.html

CDC. Disease. Available from: https://www.cdc.gov/malaria/about/disease.html

CDC. Frequently Asked Questions (FAQs). Available from: https://www.cdc.gov/malaria/about/faqs.html#

WHO. (2022). Malaria. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malaria

Mayo Clinic. Malaria. Avaiable from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/malaria/symptoms-causes/syc-20351184

P2P Kemenkes RI. (2021). Kasus Malaria di Indonesia Menurun, NTT Jadi Provinsi Pertama di Kawasan Timur Berhasil Eliminasi Malaria. Available from: http://p2p.kemkes.go.id/kasus-malaria-di-indonesia-menurun-ntt-jadi-provinsi-pertama-di-kawasan-timur-berhasil-eliminasi-malaria/

 

NHS UK. Malaria. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/malaria/