Umumnya liburan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan sering berkaitan dengan rasa senang dan gembira. Namun bagi beberapa orang, saat musim liburan datang atau saat berlibur justru memunculkan perasaan sedih, kesepian, kecemasan dan lelah.
Menurut para ahli, orang-orang yang memiliki masalah mental bisa lebih berisiko mengalami holiday blues dan ada yang merasakan masalah mental mereka menjadi lebih berat selama liburan. Apa sebenarnya yang dapat menyebabkan holiday blues ini?
Seperti Inilah Gejala Holiday Blues
Gejala holiday blues memang agak sedikit mirip dengan depresi, namun gejala ini spesifik lebih banyak muncul di musim liburan. Adapun gejalanya adalah sebagai berikut:
- Meningkatnya kesedihan saat liburan datang
- Merasa frustrasi dan kesulitan berinteraksi dengan orang lain
- Merasa bersalah yang berlebihan
- Mengalami perubahan pola makan, bisa makan berlebih maupun berkurangnya nafsu makan yang signifikan serta konsumsi alkohol berlebihan sebagai cara untuk menenangkan diri
- Gangguan tidur baik kesulitan tidur atau tidur berlebihan
- Munculnya keluhan fisik seperti sakit perut, sakit kepala, lebih lelah dari biasanya atau gejala fisik lain yang tidak jelas penyebabnya
- Perubahan drastis dalam suasana hati (mood swing)
- Kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya memberikan kegembiraan atau kepuasan
Baca Juga: Tips Aman Makan dan Minum Selama Liburan Agar Terhindar dari Keracunan
Penyebab Holiday Blues
Holiday blues tidak disebabkan oleh satu hal signifikan. Penyebabnya adalah kombinasi dari faktor risiko yang saling terkait, di antaranya:
- Memiliki riwayat masalah mental seperti gangguan kecemasan atau depresi yang membuat mereka rentan mengalami holiday blues
- Kegagalan dalam menyelesaikan konflik dan ketegangan dalam keluarga yang dapat meningkatkan stres dan memperburuk suasana hati
- Adanya tekanan keuangan terkait dengan perayaan, berbelanja, maupun harapan yang justru meningkatkan stres
- Tekanan sosial seperti tradisi memberikan hadiah pada orang lain yang tidak dapat dipenuhi
Baca Juga: Sakit Kepala saat Liburan? Kenali Penyebabnya
- Persiapan perjalanan, kelelahan akibat perjalanan dan ketidaknyamanan selama perjalanan yang meningkatkan stres
- Perubahan rutinitas seperti kesulitan mengikuti jadwal olahraga, tidur cukup, serta pola makan sehat yang bisa memengaruhi kesejahteraan emosional
- Munculnya kenangan traumatis seperti kehilangan atau kejadian tidak menyenangkan yang terjadi di masa lalu
- Perasaan isolasi dan kesepian karena jauh dari keluarga dan teman yang dapat meningkatkan rasa sedih
- Konsumsi alkohol berlebihan yang dapat memperburuk suasana hati
Dokter mungkin tidak akan meresepkan obat atau perawatan khusus untuk mengatasi gejala depresi terkait liburan yang Anda alami. Sebagian besar kasus terkait holiday blues dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, konseling dan dukungan dari orang terdekat.
Namun demikian, Anda mungkin tetap perlu berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan psikoterapi untuk mengatasi masalah yang memicu holiday blues, misalnya seperti trauma di masa lalu atau riwayat masalah mental yang dialami. Terapi yang tepat dapat membantu membimbing Anda agar mengelola perasaan negatif dan menghadapi tantangan yang timbul selama masa liburan.
Membutuhkan informasi lebih lanjut terkait holiday blues? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Kendra Cherry, MSEd (2022). What Are the Holiday Blues?. Available from: https://www.verywellmind.com/holiday-blues-4771716
Nicole Arzt, LMFT (2023). Holiday Depression: Signs, Causes, & Ways to Cope. Available from: https://www.choosingtherapy.com/holiday-depression/
University of Rochester Medical Center (2023). Help for the Holiday Blues. Available from: https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx
WebMD (2023). 10 Triggers for Holiday Blues. Available from: https://www.webmd.com/depression/ss/slideshow-depression-triggers