Jenis Bakteri yang Bisa Mengontaminasi Air Minum

Credits: Freepik

Bagikan :


Keberadaan bakteri di dalam air minum bisa menyebabkan berbagai penyakit serius pada manusia. Pencemaran air minum ini dapat menyebabkan gejala kesehatan seperti diare, muntah, mual, kram, sakit kepala, demam, kelelahan dan dalam kasus yang lebih parah berpotensi mengancam jiwa. Ketahui lebih lanjut jenis bakteri apa saja yang berisiko menyebabkan kontaminasi pada air minum Anda.

 

Jenis Bakteri yang Bisa Mengontaminasi Air Minum

Cryptosporidium

Cryptosporidium adalah jenis parasit yang dapat menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Penyakit ini disebarkan melalui kotoran hewan atau manusia yang terinfeksi kemudian masuk ke dalam tubuh manusia saat:

  • Berenang
  • Minum air yang terkontaminasi
  • Melakukan kontak dengan hewan piaraan
  • Melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi
  • Menelan telur parasit saat menyentuh permukaan yang terkontaminasi
  • Minum susu yang tidak dipasteurisasi
  • Makan makanan yang telah terkontaminasi

Gejala infeksinya seperti diare berair, kram perut, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, demam ringan dan muntah. 

Untuk mencegah infeksi Anda perlu menghindari minum air kolam saat berenang, mencuci tangan dengan sabun setiap selesai melakukan kegiatan, minum minuman yang telah dipasteurisasi, menghindari minum air mentah dan hanya minum air yang sudah direbus, menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

 

Campylobacter jejuni

Campylobacter dapat menyebabkan penyakit diare yang parah di mana gejalanya bisa muncul sekitar 2-10 hari setelah terpapar. Gejalanya meliputi:

  • Diare
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Mual
  • Muntah

Agar terhindar dari infeksi ini Anda perlu merebus air minum setidaknya selama 1 menit atau lebih atau menggunakan penyaring air berteknologi tinggi yang dapat menyaring bakteri maupun parasit berbahaya.

 

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Diare?

 

E. coli O157

Bakteri E.coli khususnya strain E.coli O157 dapat menyebabkan kram perut parah, diare disertai perdarahan dan juga muntah yang parah. Pada anak-anak, infeksi bakteri ini bisa menyebabkan gagal ginjal hingga kondisi yang mengancam jiwa.

Gejalanya biasanya dimulai 3-4 hari setelah terpapar bakteri seperti diare ringan hingga parah, kram perut, sakit perut, mual dan muntah. Infeksi bakteri ini menyebar melalui daging yang terkontaminasi, susu yang tidak dipasteurisasi dan juga makanan segar yang terkontaminasi.

Bakteri E.coli O157 dapat diatasi dengan merebus air 1-3 menit atau mendesinfeksi air menggunakan bahan kimia.

 

Enterovirus

Infeksi bakteri Enterovirus paling sering ditemukan pada anak-anak. Infeksinya menyebabkan gejala seperti demam, hidung berair, bersin-bersin, batuk, ruam kulit, lepuhan di mulut, nyeri otot dan tubuh.

Bakteri ini menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi yang kemudian mengontaminasi air minum atau air di pertanian. Untuk membunuh bakteri ini Anda perlu mendesinfeksi air dan juga merebusnya setidaknya 1-3 menit sebelum meminumnya.

 

Giardia

Giardia adalah kuman yang menyebabkan penyakit diare giardiasis. Kuman ini ditemukan di permukaan tanah, makanan, atau air yang terkontaminasi kotoran dari orang atau hewan yang terinfeksi. Seseorang bisa terkena penyakit ini bila tidak sengaja menelan Giardia melalui air minum yang terkontaminasi atau air di tempat rekreasi.

Infeksi Giardia menyebabkan diare, tinja yang berminyak, kram atau nyeri perut, sakit perut, mual, muntah, atau dehidrasi.

 

Baca Juga: Tanda -Tanda Butuh Pertolongan Dokter saat Sedang Diare

 

Legionella

Bakteri Legionella secara alami ditemukan di air tawar seperti sungai atau danau. Bakteri ini bisa menyebabkan masalah bila menyebar di sistem air seperti keran atau pemanas air. Infeksinya, bahkan bisa menyebabkan wabah yang bisa berbahaya yang menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, demam, nyeri otot atau sakit kepala.

 

Selain bakteri di atas masih ada Norovirus, Rotavirus, Salmonella dan Shigella. Untuk mencegah infeksi semua bakteri tersebut Anda perlu merebus air yang hendak diminum dan tidak menelan air mentah di area rekreasi. Pastikan pula tidak sembarangan minum air dan memilih air kemasan yang disimpan dengan aman atau minuman yang telah dipasteurisasi.

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami diare lebih dua hari, demam 39 derajat celsius atau lebih, diare disertai perdarahan, adanya tanda-tanda dehidrasi. Untuk perawatan diare di rumah Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 20 September 2023 | 12:38

CDC (2022). Germs That Can Contaminate Tap Water. Available from: https://www.cdc.gov/healthywater/drinking/contamination/germs.html 

Minnesota Department of Health (2022). Bacteria, Viruses, and Parasites in Drinking Water. Available from: https://www.health.state.mn.us/communities/environment/water/contaminants/bacteria.html 

Minnesota Department of Health (2018). Cryptosporidiosis Fact Sheet. Available from: https://www.health.state.mn.us/diseases/cryptosporidiosis/crypto.html 

Safe Drinking Water Foundation. Campylobacter (2017). Available from: https://www.safewater.org/fact-sheets-1/2017/1/23/campylobacter 

Mayo Clinic (2022). E. coli. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/e-coli/symptoms-causes/syc-20372058 

Kids Health (2022). Enterovirus Infections. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/enteroviruses.html 

CDC (2022). Parasites - Giardia. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/giardia/index.html 

NHS UK (2023). Legionnaires' disease. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/legionnaires-disease/ 

 

Mayo Clinic (2023). Diarrhea. Available from: https://www.mayoclinic.org/symptoms/diarrhea/basics/when-to-see-doctor/sym-20050926