Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi salah satu permasalahan yang kerap diperbincangkan belakangan ini. Walaupun seringkali dianggap sebagai cobaan dalam berumah tangga, namun KDRT tidak bisa dimaklumi begitu saja.
Kekerasan fisik maupun kekerasan verbal dapat menyebabkan dampak bagi kesehatan mental. Ketahui apa saja dampak jangka pendek dan jangka panjang KDR bagi kesehatan mental, yang akan diulas singkat dalam artikel ini.
Mengapa Wanita Lebih Sering Menjadi Korban KDRT?
Baik pria maupun wanita sama-sama berisiko menjadi korban KDRT, namun data menunjukkan bahwa wanita lebih rentan dan sering menjadi korban KDRT dibandingkan pria. Di Indonesia nilai-nilai masyarakat dibentuk oleh kekuatan patriarki, sehingga seringkali dianggap sebagai 'pemilik kuasa'.
Menurut hasil penelitian tentang KDRT terhadap wanita di Jawa Tengah, ditemukan data bahwa anak perempuan yang memiliki ayah atau mertua yang memukuli istri lebih mungkin dianiaya oleh suami di kemudian hari. Hasil serupa ini juga ditemukan dalam banyak studi internasional, seperti di Amerika Serikat, Amerika Latin dan Asia. Para peneliti menyimpulkan bahwa apa yang mereka lihat sejak kecil ini dianggap sebagai kejadian yang normal, sehingga saat mengalaminya sendiri maka wanita tidak merasa itu adalah hal yang aneh.
Apa Saja yang Termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga?
Sebenarnya tidak ada definisi tunggal yang dapat menjelaskan secara gamblang apa itu kekerasan dalam rumah tangga. Dilansir Kemenkumham, kekerasan dalam rumah tangga meliputi:
- Kekerasan fisik - setiap perbuatan kekerasan terhadap fisik yang berisiko menyebabkan kematian
- Kekerasan psikologis - setiap perubatan dan ucapan yang mengakibatkan ketakutan, kehilangan rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak dan rasa tidak berdaya pada perempuan.
- Kekerasan ekonomi - setiap perbuatan yang membatasi orang (perempuan) untuk bekerja di dalam atau di luar rumah yang menghasilkan uang dan atau barang; atau membiarkan korban bekerja untuk dieksploitasi, atau menelantarkan anggota keluarga.
- Kekerasan seksual - setiap perbuatan yang mencakup pelecehan seksual sampai kepada memaksa seseorang untuk melakukan hubungan seksual tanpa persetujuan korban atau di saat korban tidak menghendaki, dan atau melakukan hubungan seksual dengan cara-cara yang tidak wajar atau tidak disukai korban; dan atau menjauhkannya (mengisolasi) dari kebutuhan seksualnya.
Baca juga: Alami Kekerasan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan?
Dampak KDRT bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Adanya kekerasan dalam rumah tangga, baik yang berbentuk kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan psikis maupun kekerasan ekonomi semuanya memberikan pengaruh terhadap kesehatan mental. Tidak hanya dampak jangka pendek saja, namun juga dampak jangka panjang.
Dampak Jangka Pendek KDRT
Dampak jangka pendek KDRT bagi otak dan tubuh, di antaranya:
- Gangguan kecemasan
- Perasaan malu
- Perasaan takut
- Kebingungan
- Rasa bersalah
- Merasa tidak memiliki harapan atau kekuatan
- Menjadi sering menangis
- Memiliki suasana hati yang mudah berubah
- Kesulitan dalam berkonsentrasi
- Adanya ketegangan otot
Dampak Jangka Panjang KDRT
KDRT baik yang berbentuk kekerasan fisik atau psikologis juga membawa dampak jangka panjang bagi otak dan tubuh, terutama bila dampak jangka pendek tidak diatasi dengan baik dan dibiarkan berkembang.
- Kehilangan kepercayaan diri
- Meragukan harga diri
- Meragukan kemampuan diri yang membuat lebih sulit untuk meninggalkan hubungan yang tidak sehat
- Depresi
- Kecemasan
- Penyalahgunaan zat terlarang
- Berkembangnya penyakit kronis
Jika di dalam rumah tangga ada anak yang turut serta melihat adanya kekerasan dalam rumah tangga, maka dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh orang yang mengalami KDRT, anak juga berisiko mengalami dampaknya. Dampak pada anak mungkin agak sulit dikenali, terutama bila mereka terlihat menjalani aktivitas seperti biasa. Namun mereka juga mungkin mulai menarik diri dari teman-teman, seringkali melawan, atau mengalami gangguan tidur.
Sekecil apapun rasa tidak nyaman, ketakutan, kesulitan tidur atau kehilangan selera makan setelah mengalami KDRT sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Temui psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan sehingga gejala yang Anda rasakan tidak berkembang menjadi gangguan kesehatan kronis.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
Writer : Agatha Writer
Editor :
- dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 15:44
Ann Pietrangelo (2019). What Are the Short- and Long-Term Effects of Emotional Abuse?. Available from: https://www.healthline.com/health/mental-health/effects-of-emotional-abuse
Courtney Telloian (2022). What Are the Effects of Emotional Abuse?. Available from: https://psychcentral.com/health/effects-of-emotional-abuse
Elizabeth Plumptre (2021). Mental Health Effects of Different Types of Abuse. Available from: https://www.verywellmind.com/how-does-abuse-affect-mental-health-5203897
Jenna Fletcher and Beth Sissons (2022). What are the effects of emotional abuse?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/327080
Kemenkumham. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDR): Persoalan Privat yang Jadi Persoalan Publik. Available from: https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php