Pseudofakia atau “lensa palsu” adalah kondisi yang mana mata Anda menggunakan lensa buatan atau disebut juga lensa intraokular (IOL). Lensa buatan ini akan menggantikan lensa alami sehingga membantu Anda melihat lebih baik. Biasanya pemasangan lensa intraokular ini dialami oleh pasien katarak dimana terdapat penumpukan protein di lensa mata yang mengganggu penglihatan.
Tanda-tanda Mata Membutuhkan “Lensa Palsu” atau Lensa Intraokular
Lensa mata adalah bagian dari mata yang berupa jaringan transparan dan lentur dan berada tepat di belakang iris dan pupil. Lensa mata dapat berkontraksi (menjadi cembung) atau berelaksasi (pipih) agar bayangan yang ditangkap mata jatuh tepat di retina sehingga Anda dapat melihat jelas.
Pada katarak, lensa mata menjadi keruh akibat penumpukan protein sehingga penglihatan menjadi kabur. Pada tahap awal katarak, umumnya masalah penglihatan tidak mengganggu aktivitas Anda. Tetapi ketika katarak semakin parah dan membuat Anda sulit melihat dengan jelas, maka dilakukan operasi katarak dengan mengambil lensa mata alami lalu menggantinya dengan lensa intraokular.
Sebagian besar kebutuhan pemasangan lensa intraokular disebabkan oleh katarak, namun ada juga beberapa kondisi lainnya dimana mata membutuhkan pemasangan lensa buatan tersebut. Dilansir dari Medical News Today, berikut ini tanda-tanda mata membutuhkan lensa intraokular:
- Penglihatan tampak keruh dan berawan
- Sulit melihat dalam pencahayaan yang buruk atau redup saat malam hari
- Gambar yang ditangkap mata seolah memiliki filter kecoklatan atau kekuningan
- Penglihatan ganda
- Sulit fokus pada hal yang dekat atau jauh
- Melihat warna menjadi pudar dan kurang cerah terutama ungu dan biru
- Butuh cahaya tambahan untuk melihat dari dekat terutama saat membaca
- Lebih sensitif pada cahaya yang terang seperti sinar matahari atau lampu depan mobil
- Melihat sumber cahaya tampak memiliki cincin atau lingkaran di sekitarnya
Cara Mendiagnosis Kebutuhan Lensa Intraokular
Sebelum menentukan apakan pasien membutuhkan lensa intraokular atau tidak, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan antara lain:
- Tes ketajaman visual, yaitu memeriksa penglihatan dengan meminta Anda membaca huruf pada grafik mata dengan satu mata tertutup pada satu waktu
- Pemeriksaan slit-lamp atau biomikroskopi, yaitu pemeriksaan mata dengan menembakkan sinar berbentuk garis tipis ke dalam mata untuk mengetahui kelainan pada kelopak mata dan jaringan di sekitar mata dengan lebih jelas.
- Pemeriksaan retina menggunakan alat khusus untuk mengetahui gejala katarak atau penyakit lain pada retina dan lensa.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan masalah penglihatan Anda dapat ditangani dengan pseudofakia atau pemasangan lensa intraokular, maka dokter akan merekomendasikan prosedur tersebut agar Anda dapat melihat dengan jelas.
Prosedur Pemasangan Lensa Intraokular
Sebelum dilakukan operasi, dokter akan mengukur jenis lensa buatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi mata pasien. Pasien kemudian akan diberikan tetes mata untuk melebarkan pupil dan area sekitar mata akan dibersihkan. Dokter akan memberikan obat bius dan obat penenang agar pasien merasa rileks.
Sepanjang operasi mata pasien akan dibiarkan terbuka, lalu dokter akan mengeluarkan lensa mata alami dan memasukkan lensa implan. Setelah penanaman lensa buatan selesai, sayatan akan ditutup lalu mata akan diberi perban selama seminggu ke depan.
Pasien yang baru menjalani pemasangan lensa tidak perlu menjalani rawat inap, namun sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang berisiko seperti mengemudi. Dokter akan menjelaskan perawatan yang perlu Anda lakukan di rumah dan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan jika terjadi peradangan. Biasanya, masa pemulihan total dari operasi membutuhkan waktu sekitar 8 minggu sebelum pasien dapat kembali menjalani aktivitas seperti biasa.
Operasi pemasangan lensa intraokular dapat meningkatkan kualitas penglihatan hingga 90 persen. Setelah menjalani operasi tersebut, orang dengan pseudofakia mungkin membutuhkan kacamata untuk membaca atau mengemudi, tergantung dari jenis lensa buatan yang ditanam saat operasi. Apabila setelah operasi Anda masih mengalami gangguan penglihatan maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Ingin mendapat informasi seputar penyakit dan penanganannya? Yuk, simak artikelnya di sini!
- dr Ayu Munawaroh, MKK