Seiring bertambahnya usia, kelompok lansia rentan mengalami sejumlah penyakit. Penurunan daya tahan tubuh menyebabkan lansia dapat menderita beberapa penyakit serius. Apa saja penyakit yang banyak dialami para lansia? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Penyakit yang Sering Dialami Lansia
Kelompol lansia, yaitu individu yang berusia 65 tahun ke atas, adalah kelompok yang berisiko terkena beberapa penyakit kronis. Adanya penyakit kronis dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penurunan daya tahan dan fungsi tubuh atau gaya hidup yang tidak sehat sejak usia muda. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang banyak diderita lansia.
Penyakit Kardiovaskular
Salah satu penyakit yang paling banyak dialami lansia adalah masalah kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit jantung di mana otot jantung kekurangan darah.
Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak dalam pembuluh darah. Karena penyempitan tersebut, aliran darah sulit mengalir melewati pembuluh koroner yang bertugas untuk mendarahi otot jantung. Penurunan aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke otot jantung akan membuat otot jantung tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tidak dikendalikan dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Stroke
Stroke adalah kondisi terganggunya aliran darah ke otak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Stroke yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. Hal ini bisa ditandai dengan berbagai gejala seperti gangguan bicara, penurunan status mental, kelemahan anggota gerak atau kelumpuhan.
Beberapa faktor risiko terjadinya stroke pada lansia yang bisa dikendalikan di antaranya tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas dan penyakit jantung lainnya.
Baca Juga: Mengenal Gejala Penyakit Paget, Gangguan Regenerasi Tulang yang Sering Dialami Lansia
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali terjadi tanpa disadari. Padahal hipertensi yang tidak dikontrol dapat memicu terjadinya komplikasi seperti serangan jantung, gangguan ginjal atau stroke di kemudian hari. Untuk itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan rutin sejak masih muda. Deteksi dini pada tekanan darah tinggi dan pengobatan yang sesuai dapat meminimalisir risiko terjadinya komplikasi di masa tua.
Diabetes
Risiko diabetes dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Penyakit ini banyak dialami oleh kelompok usia di atas 45 tahun dan menyebabkan resistensi insulin. Akibat penyakit ini, tubuh tidak bisa memproses glukosa atau gula darah dengan normal.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko diabetes antara lain faktor genetik dan faktor gaya hidup (kurangnya aktivitas fisik, obesitas atau kebiasaan merokok).
Kanker
Bertambahnya usia menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker. Sebagian besar kasus kanker dialami oleh pasien yang berusia 50 tahun ke atas. Beberapa jenis kanker yang banyak dialami lansia antara lain kanker paru, kanker kolorektal, kanker kandung kemih, kanker kulit dan kanker prostat.
Baca Juga: Mengenal Degenerasi Makula, Gangguan Penglihatan yang Banyak Dialami Lansia
Demensia
Demensia adalah penurunan fungsi otak yang ditandai dengan penurunan kemampuan mengingat dan fungsi kognitif, perubahan suasana hati, kebingungan, dan sulit berkomunikasi. Penyebab paling umum dari demensia adalah penyakit Alzheimer. Meskipun risiko demensia meningkat seiring bertambahnya usia, namun kondisi ini bukan merupakan bagian dari proses penuaan alami.
Katarak
Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata akibat penumpukan protein. Berdasarkan survei yang dilakukan Kemenkes pada tahun 2014-2016 pada individu dengan usia 50 tahun ke atas, katarak menjadi penyebab kebutaan paling banyak dengan angka kasus kebutaan sekitar 3%. Di Amerika Serikat sendiri, hampir setengah populasi yang berusia di atas 80 tahun memiliki katarak atau pernah menjalani operasi katarak.
Selain faktor usia, paparan sinar matahari, kebiasaan merokok dan diabetes dapat memicu terjadinya penyakit ini. Penanganan katarak dapat diatasi dengan operasi.
Osteoporosis
Osteoporosis termasuk salah satu kondisi yang banyak dialami lansia. Osteoporosis adalah menurunnya kepadatan tulang secara perlahan sehingga menyebabkan tulang menjadi lemah dan rentan patah tulang. Selain usia, faktor risiko terjadinya osteoporosis antara lain jenis kelamin, riwayat keluarga, postur tubuh dan paparan vitamin D.
Penuaan bukanlah penyakit, namun kondisi ini merupakan faktor risiko terjadinya beberapa penyakit yang terkait penuaan. Untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut, Anda bisa meminimalisir dengan menerapkan pola makan sehat, rajin berolahraga dan melakukan pemeriksaan kesehatan sejak saat ini.
Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi dalam aplikasi Ai Care.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Basaraba, S. (2022). Common Age-Related Diseases and Conditions. Available from: https://www.verywellhealth.com/age-related-diseases-2223996
WHO. (2022). Ageing and Health. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health#
CDC. Diabetes Risk Factors. Available from: https://www.cdc.gov/diabetes/basics/risk-factors.html
Jaul, E., & Barron, J. (2017). Age-Related Diseases and Clinical and Public Health Implications for the 85 Years Old and Over Population. Frontiers in public health, 5, 335. https://doi.org/10.3389/fpubh.2017.00335