• Beranda
  • Penyakit
  • Mengukur Tingkat Rasa Sakit Menstruasi Melalui WaLIDD Score

Mengukur Tingkat Rasa Sakit Menstruasi Melalui WaLIDD Score

Credits: Freepik

Bagikan :


Kram menstruasi dirasakan seperti nyeri berdenyut di bagian perut yang kerap dialami wanita tepat sebelum dan selama periode menstruasi. Rasa sakit saat menstruasi bervariasi, mulai dari ringan hingga parah dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Rasa sakit menstruasi yang parah bisa dikaitkan dengan kondisi medis tertentu seperti endometriosis atau fibroid rahim. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali seberapa besar rasa sakit menstruasi agar diketahui penyebab dan cara mengatasinya.

 

Ciri-Ciri Nyeri Menstruasi

Rasa sakit atau nyeri menstruasi ditandai dengan beberapa ciri di antaranya:

  • Nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah yang sangat intens
  • Nyeri dimulai 1 hingga 3 hari sebelum menstruasi dan memuncak 24 jam setelah menstruasi
  • Nyeri mereda dalam 2-3 hari
  • Sakit tumpul dan terus-menerus
  • Nyeri menjalar ke punggung bawah dan paha

Wanita yang sedang menstruasi juga bisa mengalami keluhan lain seperti pusing, mual, sakit kepala, hingga diare.

Baca Juga: Berat Badan Naik Setiap Menstruasi, Kok Bisa, Sih?

 

Penyebab Nyeri Menstruasi

Nyeri menstruasi adalah suatu hal yang normal selama rasa sakitnya tidak berat dan masih bisa ditolerir. Anda harus hati-hati bila mengalami kram menstruasi yang parah hingga membuat Anda tidak bisa beraktivitas. Sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter bila Anda juga mengalami perdarahan menstruasi yang banyak serta keluhan-keluhan lain yang mengkhawatirkan, kemungkinan nyeri menstruasi berat tersebut disebabkan suatu kondisi medis, seperti:

  • Penyakit radang panggul
  • Fibroid rahim
  • Endometriosis
  • Adenomiosis
  • Efek samping pemasangan IUD
  • Struktur rahim tidak normal, dll.

 

Cara Mengukur Rasa Nyeri Menstruasi

Nyeri menstruasi diukur menggunakan WaLIDD score. Pengukuran ini diberikan melalui kuesioner yang mengintegrasikan fitur nyeri menstruasi (dismenore) di antaranya:

  • Kemampuan bekerja
  • Jumlah lokasi nyeri
  • Rentang nyeri Wong-Baker (tidak sakit, sedikit sakit, sedikit lebih sakit, lebih sakit lagi, sangat sakit, sakit terburuk yang pernah dialami)
  • Jumlah hari mengalami nyeri haid (0, 1–2, 3–4, ≥5)
  • Frekuensi nyeri yang melumpuhkan aktivitas (tidak pernah, hampir tidak pernah, hampir selalu, selalu)

Dari kuesioner tersebut akan diperoleh skor penilaian sebagai berikut:

  • 0 : tanpa dismenore
  • 1-4 : dismenore ringan
  • 5-7 : dismenore sedang
  • 8-12 : dismenore berat

Ketika hasil menunjukkan bahwa Anda mengalami dismenore, maka langkah selanjutnya adalah menjalani pemeriksaan panggul dan USG  terlebih dahulu.

Dokter spesialis kandungan akan membantu mencari tahu apa penyebab dari nyeri menstruasi yang Anda alami. Apakah kram yang Anda rasakan masih tergolong normal atau merujuk pada suatu kondisi medis yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Metrorrhagia: Pendarahan di Antara Siklus Menstruasi

 

Pengobatan Nyeri Menstruasi

Nyeri menstruasi ringan umumnya bisa dibantu diatasi dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asam mefenamat. Obat ini adalah obat yang dijual bebas dan bisa dibeli tanpa menggunakan resep dokter.

Obat pereda nyeri menstruasi bekerja dengan mengurangi jumlah prostaglandin di dalam tubuh. Obat antinyeri disarankan diminum segera setelah kram dimulai. Dokter juga mungkin bisa menyarankan penggunaan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB.

Selain itu, untuk meredakan nyeri haid Anda bisa mencoba beberapa hal berikut:

  • Mengompres perut bagian bawah dengan kompres hangat atau heating pad
  • Beristirahat
  • Menghindari makanan atau minuman yang mengandung kafein
  • Menghindari rokok dan minuman beralkohol
  • Memberikan pijatan lembut pada pinggul dan perut bagian bawah
  • Berolahraga rutin agar dapat mengurangi rasa nyeri menstruasi

Bila Anda tidak cocok mengonsumsi ibuprofen untuk meredakan nyeri, konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care agar mendapatkan rekomendasi pereda nyeri lain yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 13 Juni 2023 | 02:19

Mayo Clinic (2022). Menstrual cramps. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menstrual-cramps/symptoms-causes/syc-20374938 

Anibal A Teheran, et all (2018). WaLIDD score, a new tool to diagnose dysmenorrhea and predict medical leave in university students. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5775738/ 

Jordan Davidson (2018). 7 Reasons You Have Period Pain. Available from: https://www.everydayhealth.com/pictures/reasons-your-period-might-painful/ 

Cleveland Clinic (2023). Dysmenorrhea (Menstrual Cramps). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4148-dysmenorrhea