Penyebab Orang Dengan Kanker Paru Menolak Pengobatan

Ilustrasi pemeriksaan paru. Credits: Freepik.

Bagikan :


Kanker paru adalah jenis kanker yang dimulai dari sel di paru, atau terdapat penyebaran sel kanker dari organ lain ke paru yang menyebabkan munculnya kanker di paru. Perokok aktif berisiko paling tinggi terkena kanker paru walaupun perokok pasif, atau orang yang tidak merokok namun terpapar asap rokok dari orang lain juga memiliki risiko yang sama. Risiko kanker paru pada perokok makin tinggi ketika Anda merokok dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama.

Perokok yang terkena kanker paru bisa cenderung menolak dan menghindari pengobatan. Stigma negatif terhadap perokok yang terkena kanker paru dapat memengaruhi keinginan mereka untuk berobat.

 

Bagaimana Stigma Negatif Berdampak pada Keinginan Berobat Orang dengan Kanker Paru

Stigma negatif dapat berdampak pada perokok yang didiagnosis terkena kanker paru. Sebagian dari mereka mungkin merasa bersalah atau malu atas kebiasaan merokok yang diyakini menjadi penyebab utama perkembangan kanker paru. Sebagian besar orang juga memandang kebiasaan merokok sebagai suatu kebiasaan buruk dan melihat perokok dengan pandangan negatif.

Beberapa perokok juga mungkin bersikeras bahwa mereka tidak membutuhkan pengobatan karena merokok dalam jumlah yang lebih sedikit. Penyangkalan ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan diri karena seseorang bisa menolak diagnosis atau menyangkal keparahan dari penyakit yang dialami.

Stigma negatif terhadap perokok yang menderita kanker paru juga memengaruhi dukungan sosial yang diterima oleh mereka. Terkadang mereka juga mendapatkan perlakuan negatif, seperti disalahkan atas riwayat merokoknya, yang bisa datang dari petugas kesehatan, keluarga, ataupun lingkup pertemanan lainnya. 

Kurangnya empati yang diberikan pada pasien kanker paru dari tenaga kesehatan dapat memengaruhi kualitas pengobatan yang mereka terima. Selain itu, pasien juga bisa merasa sulit untuk berbicara mengenai penyakit mereka dan menghambat komunikasi yang efektif.

Kurangnya pengetahuan tentang kanker paru, kesadaran merokok dan manfaat pengobatan turut memengaruhi stigma negatif terhadap kanker paru-paru. Meskipun ada upaya besar dari pemerintah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya merokok, masih ada banyak orang yang tidak sepenuhnya memahami konsekuensi kesehatan dari merokok.

Baca Juga: Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Ini Alasannya

 

Bagaimana Menghadapi Stigma Negatif Terhadap Orang yang Menderita Kanker Paru-Paru

Sama seperti jenis penyakit lainnya, menghadapi stigma negatif terhadap orang yang menderita kanker paru-paru diperlukan kesadaran dan komunikasi yang terbuka. Kampanye tentang risiko merokok dan manfaat pengobatan kanker paru harus tetap dilakukan sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup untuk mencegah stigma negatif tersebut. Tujuan dari kampanye anti-merokok adalah untuk mempromosikan kesehatan dan bukan untuk menyalahkan perokok. Kampanye ini tidak boleh digunakan untuk menambah stima mengenai kanker paru.

Dibutuhkan sikap empati terhadap orang yang menderita kanker paru-paru karena mungkin mereka diliputi rasa bersalah yang besar. Mendengarkan pengalaman mereka, memahami perasaan mereka dan memberikan dukungan empati dapat membantu mengurangi isolasi dan kecemasan yang mungkin dialami.

Baca Juga: 4 Dampak Negatif Vape bagi Paru-Paru

Perokok yang didiagnosis kanker paru perlu diajak berbicara tentang penyakit mereka tanpa takut dihakimi. Mereka perlu mendapatkan informasi pengobatan, perawatan dan dukungan dari orang-orang dengan penyakit serupa sehingga mereka tidak merasa sendirian. Demikian juga, dukungan emosional dari teman dan keluarga dibutuhkan untuk memberikan motivasi selama menjalani pengobatan dan perawatan yang direkomendasikan.

Selalu ingat bahwa tidak ada satu orangpun yang ingin menderita penyakit kanker, khususnya kanker paru. Penyakit yang diderita bukanlah sebuah hukuman, melainkan sesuatu yang perlu diobati dan dirawat demi kesembuhan dan kehidupan yang lebih berkualitas.

Apabila saat ini Anda adalah perokok aktif dan ingin berhenti merokok karena menyadari risiko kanker paru, Anda bisa meminta bantuan dokter atau Quit Line Berhenti Merokok milik Kementerian Kesehatan yang dapat diakses melalui nomor 0-800-177-6565 pada hari Senin-Sabtu pukul 08.00-16.00 WIB. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan daring dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 19 Oktober 2023 | 16:54

Canadian Cancer Society (2020). Lung cancer and stigma. Available from: https://cancer.ca/en/cancer-information/cancer-types/lung/supportive-care/lung-cancer-and-stigma 

Carly Werner, RD (2022). How Stigma Affects People with Lung Cancer. Available from: https://www.healthline.com/health/lung-cancer/stigma 

Mayo Clinic (2022). Lung cancer. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lung-cancer/symptoms-causes/syc-20374620 

CDC (2023). What Are the Risk Factors for Lung Cancer?. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/lung/basic_info/risk_factors.htm 

Ayo Sehat Kemkes (2023). Masih Kecanduan Merokok? Simak Tips Berhenti Merokok Berikut. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/masih-kecanduan-merokok-simak-tips-berhenti-merokok-berikut