Sakit kepala adalah kondisi yang sangat umum yang dialami seseorang berkali-kali di dalam hidupnya. Gejala utama sakit kepala bisa muncul pada kepala atau wajah. Gejalanya beragam, bisa muncul dengan nyeri yang terasa berdenyut, kepala terasa terikat atau tegang, atau sangat hebat sampai membuat penderitanya menangis atau pilek.

Sakit kepala sangat beragam jenis dan penyebabnya, salah satunya adalah yang berhubungan dengan rasa lapar. Sakit kepala jenis ini seringkali muncul saat Anda sedang berpuasa di bulan Ramadan.

Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah turun terlalu rendah, dan kondisi ini cukup sering dialami oleh penderita diabetes terkait pengobatannya. Hipoglikemia juga dapat dialami orang yang tidak menderita diabetes, misalnya pada orang dengan gangguan hati, minum alkohol berlebih, memiliki penyakit kronis, atau berolahraga terlalu berat dan lama saat berpuasa. Penderita diabetes harus berhati-hati ketika berpuasa dan memonitor gula darahnya.

Hipoglikemia yang terjadi saat berpuasa dapat disertai beberapa gejala lain di antaranya:

• Pusing, sakit kepala, gemetar
• Kelelahan dan lemah
• Jantung berdegup kencang
• Berkeringat lebih dari biasanya
• Mual atau kelaparan
• Kecemasan, mudah marah, kebingungan
• Penglihatan yang kabur

Dehidrasi

Dehidrasi dapat terjadi ketika Anda menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan daripada cairan yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, tubuh tidak memiliki cukup air untuk menjalankan fungsi normalnya.

Berpuasa membuat Anda harus tetap menahan dahaga hingga buka puasa tiba. Saat Anda merasa haus, tubuh tidak memiliki banyak cadangan air. Kondisi ini dapat diperparah dengan cuaca yang panas, aktivitas fisik yang berlebihan dan tidak mencukupi kebutuhan cairan dengan baik ketika waktu berbuka puasa.

Dehidrasi kerap disertai dengan gejala seperti kehausan parah, urine yang berwarna gelap, kelelahan, sakit kepala, pusing, kebingungan, dan volume urine yang sedikit.

Kurang tidur

Saat berpuasa di bulan Ramadan, tubuh akan terasa lebih lelah daripada biasanya. Apalagi jika Anda harus bangun di pagi buta untuk sahur, dan masih harus beraktivitas seperti biasa setelahnya, tentunya tubuh akan kurang tidur dan kelelahan.

Kurang tidur dalam jangka pendek dikaitkan dengan sakit kepala, penurunan kewaspadaan, mengantuk berlebihan di siang hari, kesulitan mengingat sesuatu, kecenderungan terlibat konflik dengan orang lain, penurunan kualitas saat melakukan pekerjaan, serta peningkatan risiko kecelakaan saat berkendara. Untuk itu, juga sangat penting mengatur waktu beristirahat sepanjang bulan Ramadan agar Anda tetap mendapatkan tidur yang cukup.

Sakit kepala yang Anda rasakan saat berpuasa mungkin juga disertai dengan mual ringan dan juga ketegangan pada leher dan bahu. Anda mungkin juga akan lebih sering berkeringat, kelelahan, pusing atau mengalami sakit perut. Untuk mencegah semua gejala tersebut, berikut adalah beberapa cara mengatasinya:

1. Tetap jaga tubuh agar tidak kehilangan cairan walaupun sedang berpuasa, minum air yang cukup saat sahur dan jangan beraktivitas berlebihan.
2. Hindari minuman yang mengandung kafein agar tubuh tidak semakin kehilangan cairan tubuh
3. Perbanyak makan serat dan karbohidrat kompleks agar makanan dicerna lebih lama
4. Cukupi kebutuhan protein sehingga Anda memiliki energi dan merasa kenyang lebih lama

Apabila sakit kepala masih berlanjut hingga lebih dari tiga hari, Anda mungkin perlu untuk berhenti berpuasa dan memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Dokter akan membantu menemukan penyebab sakit kepala dan memberikan obat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya, cek di sini ya!