Yuk! Kenali Penyebab Sering Buang Air Kecil

ADS

287 x 220

Bagikan :


Sering buang air kecil (BAK) adalah kondisi yang wajar jika Anda memang sering minum air putih dalam jumlah banyak dan dalam frekuensi sering. Umumnya, frekuensi buang air kecil sekitar 4-8 kali per hari. Apabila frekuensi buang air kecil lebih dari 8 kali dalam sehari atau Anda sampai terbangun saat tidur, bisa jadi hal tersebut menandakan Anda terlalu banyak minum, minum sesaat sebelum tidur, atau adanya gangguan kesehatan berupa penyakit yang serius. 

Penyebab sering buang air kecil

Sering buang air kecil dapat menjadi gejala dari banyak masalah yang berbeda mulai dari konsumsi air yang berlebihan hingga penyakit ginjal. Ketika sering buang air kecil disertai dengan demam, rasa tidak dapat menahan BAK, nyeri saat BAK atau nyeri perut, kemungkinan Anda mengalami infeksi saluran kemih. Penyebab lain meliputi :

1. Infeksi saluran kemih

Penyebab sering buang air kecil yang paling sering adalah infeksi saluran kemih (ISK). ISK terjadi ketika adanya infeksi di sistem kemih seperti ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. ISK di area ginjal dan ureter cenderung lebih berbahaya dibanding infeksi yang terjadi di area bawah seperti kandung kemih dan uretra. Pasalnya ISK di area ginjal berisiko menyebar hingga ke darah. 

2. Kandung kemih overaktif

Sering buang air kecil bisa menjadi salah satu gejala kandung kemih overaktif atau overactive bladder (OAB). Kebutuhan untuk buang air kecil akibat OAB seringkali sulit ditahan bahkan terkadang dapat menyebabkan "mengompol". Pada beberapa kasus penyebab kandung kemih overaktif sering tidak diketahui secara pasti, namun kebiasaan minum minuman mengandung kafein dan stres sering dianggap sebagai pemicunya.

3. Batu ginjal

Penyakit batu ginjal dapat memicu kondisi sering buang air kecil tanpa disadari. Kondisi ini bisa terjadi ketika batu ginjal mulai bergerak ke bawah saluran kencing. Selain itu gejala yang sering muncul adalah adanya darah pada air seni, air seni berubah menjadi lebih keruh dan kadang disertai mual dan muntah. 

4. Kehamilan

Ibu hamil juga terkadang mengalami sering buang air kecil sejak awal kehamilan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang memicu produksi air seni bertambah. Perubahan hormon ini juga menyebabkan aliran darah dan cairan ke ginjal menjadi lebih cepat sehingga frekuensi buang air kecil semakin meningkat.

5. Diabetes 

Tingginya kadar gula dalam darah pada pengidap diabetes dapat memicu meningkatnya frekuensi buang air kecil. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal tidak mampu menyaring seluruh gula darah yang nantinya akan diserap kembali. Karena itu, kelebihan gula seharusnya dikeluarkan oleh tubuh melalui air seni. Kelainan inilah yang dapat menyebabkan pengidap diabetes sering buar air kecil.

6. Gangguan prostat pada pria 

Kelenjar prostat yang membesar atau yang lebih dikenal dengan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah kondisi membesarnya kelenjar prostat sehingga aliran urine menjadi tidak lancar. Akibatnya, buang air kecil menjadi terasa tidak tuntas dan sering buang air kecil. Kondisi ini banyak dialami oleh pria berusia 60 tahun ke atas. Meskipun tergolong penyakit ringan dan tidak terkait dengan kanker prostat, BPH dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan kandung kemih.

 

First updated: 18-May-2021

Writer : Editor AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 08:53

 

1. Mary Anne Dunkin. Frequent Urination: Causes and Treatment (2021). Available from : Frequent Urination in Men and Women: Causes & Treatments (webmd.com)

2. Lisa Fayed. An Overview of Frequent Urination (2020). Available from : Frequent Urination: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment (verywellhealth.com)

3. MayoClinic. Frequent Urination (2020). Available from : Frequent urination - Mayo Clinic