Batuk merupakan kondisi yang umum dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak, namun dapat disebabkan oleh berbagai penyebab yang berbeda. Karena perbedaan jenis batuk, maka pengobatan yang diberikan tidak sama. Simak panduan bagaimana memilih obat batuk yang tepat sesuai dengan jenis dan penyebabnya.
Tiga Tipe Dasar Obat Batuk
Obat batuk pada dasarnya diklasifikasikan menjadi tiga tipe dasar sesuai dengan fungsinya, di antaranya:
Obat batuk ekspektoran
Ekspektoran adalah jenis obat batuk yang membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan agar lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. Salah satu bahan aktif yang digunakan dalam jenis obat ini adalah guaifenesin.
Obat ini bekerja dengan merangsang produksi lendir yang lebih encer dan melonggarkan lendir yang sudah ada di saluran pernapasan baik di tenggorokan, bronkus dan paru-paru. Dengan lendir yang lebih encer, maka proses batuk menjadi lebih efektif dalam membersihkan lendir di saluran pernapasan.
Penggunaan obat ekspektoran biasanya disarankan untuk mengatasi batuk berdahak, di mana lendir atau dahak harus dikeluarkan dari saluran pernapasan. Untuk dosis dan aturan pakai, Anda perlu membaca petunjuk pemakaian atau mengikuti petunjuk dokter.
Obat batuk suppressant
Suppressant adalah jenis obat yang membantu mengurangi frekuensi batuk dengan meredakan refleks batuk. Bahan aktif yang umum digunakan dalam jenis obat ini adalah dekstrometorfan.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat refleks batuk di tenggorokan sehingga mengurangi dorongan untuk batuk. Obat ini cocok digunakan untuk mengurangi frekuensi pada batuk kering atau tidak berdahak.
Obat batuk kombinasi
Obat batuk kombinasi adalah jenis obat yang mengandung lebih dari satu jenis bahan aktif, yang merupakan gabungan dari ekspektoran dan suppressant. Selain itu, produk ini juga mungkin mengandung bahan lain yang membantu meredakan gejala terkait batuk seperti hidung tersumbat, alergi, pilek, atau rasa nyeri.
Penggunaan obat batuk kombinasi biasanya disarankan apabila Anda mengalami batuk disertai pilek, alergi atau hidung tersumbat. Penggunaannya perlu mengikuti petunjuk di dalam kemasan atau sesuai petunjuk dokter.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Panduan Memilih Obat Batuk yang Tepat
Memilih obat batuk yang tepat sangat penting untuk mengatasi gejala batuk dan juga mengurangi efek samping yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa panduan yang dibutuhkan dalam memilih obat batuk:
Memeriksa bahan-bahannya
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, obat batuk memiliki tiga jenis berbeda. Sesuaikan produk obat batuk yang Anda pilih dengan jenis batuk yang dikeluhkan. Bila Anda memiliki jenis batuk berdahak, maka sebaiknya pilih obat ekspektoran, sebaliknya jika jenis batuk Anda batuk kering, maka obat batuk suppressant akan efektif mengatasi keluhan Anda.
Obat batuk kombinasi perlu dipilih apabila keluhan Anda tidak hanya sekadar batuk, melainkan hidung tersumbat, pilek atau alergi.
Ukur dosis dengan benar
Anda perlu mengukur dosis yang tepat dan mengikuti petunjuk dosis yang disarankan. Penggunaan dosis yang lebih tinggi tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan efek samping maupun masalah kesehatan yang serius.
Baca Juga: Perbedaan Batuk TB dan Batuk Biasa
Hati-hati terhadap produk kombinasi
Obat batuk jenis kombinasi biasanya memiliki lebih dari satu bahan aktif yang dapat mengatasi semua gejala yang dikeluhkan. Oleh sebab itu, Anda perlu berhati-hati dalam minum obat, dan menghindari minum obat dengan kandungan yang sama agar tidak menyebabkan overdosis atau efek samping tidak diinginkan.
Membatasi penggunaan
Di dalam setiap kemasan obat biasanya disertakan pernyataan untuk membatasi penggunaan obat tidak lebih dari 7 hari. Apabila gejala tidak membaik, maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan rekomendasi obat yang berbeda dan lebih ampuh.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Anak-anak khususnya yang lebih kecil belum bisa membaca dan mengerti tentang obat. Mereka mungkin salah mengira obat sebagai permen atau sirup. Agar anak tidak minum obat sembarangan, jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak.
Perhatikan reaksi atau alergi
Beberapa orang mungkin memiliki reaksi atau alergi terhadap bahan aktif di dalam obat. Hindari obat yang mengandung bahan yang dapat memicu alergi atau reaksi yang tidak diinginkan. Informasikan pada dokter atau petugas apotek apabila Anda alergi terhadap bahan aktif tertentu.
Batuk yang tidak membaik selama lebih dari delapan minggu termasuk batuk kronis. Jenis batuk ini mungkin tidak bisa diatasi dengan obat batuk biasa yang tersedia di toko obat atau supermarket. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan pemeriksaan serta pengobatan apabila memiliki jenis batuk kronis.
Memiliki pertanyaan lain seputar batuk? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
WebMD (2023). OTC Medicines for Cough: What You Need to Know. Available from: https://www.webmd.com/cold-and-flu/otc-meds
Cleveland Clinic (2022). Cough. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17755-cough
Cleveland Clinic (2021). Expectorant. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/22078-expectorant
Kristina Herndon, RN (2023). An Overview of Cough Suppressants. Available from: https://www.verywellhealth.com/cough-suppressants-770584
Renee Bacher (2023). A Guide to Cold Medicine for Adults. Available from: https://www.webmd.com/cold-and-flu/cold-medicines-adults
Mayo Clinic (2019). Chronic cough. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-cough/symptoms-causes/syc-20351575