Kanker adalah penyebab kematian kedua di dunia, di mana sekitar 10 juta orang meninggal karena kanker setiap tahunnya. Penyakit ini bermula ketika sel tubuh tumbuh tak terkendali dan menyebar ke bagian lain dari tubuh. Ketika sel-sel tubuh menjadi tua atau rusak, mereka akan mati dan digantikan sel-sel yang baru. Terkadang proses yang teratur ini mengalami kekacauan sehingga sel-sel yang seharusnya mati tumbuh abnormal dan berkembang biak. Sel-sel abnormal tersebut kemudian dapat membentuk tumor, yang bisa bersifat jinak maupun ganas.

Sel-sel kanker yang jinak, ganas maupun prakanker ini dapat berkembang di bagian tubuh mana saja, salah satunya di usus besar. Kanker disebut kanker usus atau kanker kolorektal apabila tumbuh di usus besar.

Bagaimana Sel Kanker Bisa Tumbuh di Usus?

Kanker usus dapat disebabkan oleh pola diet yang salah, penyalahgunaan alkohol, kebiasaan merokok, penyakit radang usus atau adanya riwayat keluarga.

Semua sel tubuh normalnya akan tumbuh, membelah kemudian mati sehingga tubuh tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Namun terkadang proses ini mengalami kekacauan dan berada di luar kendali, di mana sel terus tumbuh dan membelah bahkan ketika seharusnya mereka mati. Sel-sel abnormal yang melapisi usus besar dan rektum yang berkembang biak tak terkendali pada akhirnya akan berkembang menjadi kanker kolorektal.

Sebagian besar kanker usus dimulai dari polip prakanker kecil. Biasanya polip tumbuh perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai ukurannya menjadi besar atau berkembang menjadi kanker. Dengan deteksi dini, memungkinkan dokter untuk melakukan pengangkatan sebelum ia berkembang menjadi kanker.

Deteksi dini dapat dilakukan bila Anda waspada akan gejala-gejala yang sedang berkembang di dalam tubuh. Sayangnya, tidak semua orang menyadari gejala awal berkembangnya kanker usus hingga masuk di stadium lebih lanjut.

Gejala Awal Kanker Usus

Orang kerap tidak menyadari bahwa dirinya mengembangkan kanker usus karena gejala awalnya mirip seperti gejala umum lainnya, di antaranya sebagai berikut:

• Adanya darah di dalam tinja
• Adanya perubahan frekuensi atau jenis buang air besar, seperti diare, sembelit atau tinja yang tipis seperti pita
• Perasaan tidak tuntas saat buang air besar
• Sakit di perut, kram atau kembung
• Mual dan muntah
• Anemia akibat adanya pendarahan di usus besar
• Kehilangan nafsu makan
• Kelelahan dan tubuh terasa lemah
• Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya

Gejala-gejala awal tersebut akan semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan sel kanker. Bahkan ketika kanker telah menyebar hingga ke hati, Anda mungkin juga akan mengalami penyakit kuning di mana kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kuning.

Adapun gejala-gejala lanjutan yang mungkin berkembang di stadium lebih lanjut di antaranya:

• Diare dan sembelit
• Perubahan konsistensi tinja menjadi lebih lembek
• Di dalam tinja lebih sering ditemui pendarahan yang membuat tinja berwarna cokelat gelap atau hitam
• Adanya darah segar yang keluar dari anus
• Rasa sakit di perut, kram, kembung disertai gas
• Desakan terus menerus untuk buang air besar walaupun sudah buang air besar
• Tubuh terasa lemah dan kelelahan
• Berat badan yang terus turun tanpa penyebab yang kelas
• Adanya sindrom iritasi usus
• Anemia

Wanita yang mengalami kanker usus, biasanya juga memiliki gejala tambahan seperti siklus menstruasi yang tidak teratur akibat anemia.

Dengan mengamati gejala yang ada dan melakukan pemeriksaan dini, Anda dapat mengetahui apakah jenis kanker yang Anda miliki bersifat jinak, prakanker atau ganas. Dokter juga akan lebih mudah menyusun rencana pengobatan dan perawatan kanker sesuai dengan kondisi Anda. Jangan ragu untuk memeriksakan diri apabila Anda menyadari gejala-gejala awal di atas, ya.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!