8 Hal Inilah Yang Menyebabkan Vagina Gatal

Daftar Isi


ADS

287 x 220

Bagikan :


Gatal atau iritasi di bagian tubuh manapun dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama jika rasa gatal menyerang area kewanitaan. Rasa gatal pada vagina sebaiknya tidak bisa diabaikan begitu saja. Walaupun pada beberapa kasus tidak membahayakan, namun beberapa di antaranya mengindikasikan adanya infeksi atau penyakit tertentu.

Untuk mengetahui pasti penyebabnya, Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Hanya dengan mengetahui penyebabnya, maka akan lebih mudah apabila Anda membutuhkan penanganan dan pengobatan lebih lanjut.

Secara umum, ada 8 hal yang menyebabkan vagina gatal:

Adanya Iritasi

Penyebab yang paling sering ditemukan saat vagina gatal adalah iritasi. Iritasi seringkali disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang terkandung dalam produk yang dipakai sehari-hari. Misalnya sabun, deterjen, pelembut pakaian, tisu toilet, pembalut, krim, atau sabun kewanitaan. Beberapa bahan kimia tersebut memicu reaksi alergi sehingga vagina menjadi gatal sampai iritasi.

Untuk mencegah hal ini, pilihlah produk sabun yang hypoallergenic dan biasakan menggunakan produk tanpa pewangi tambahan.

Penyakit kulit

Beberapa jenis penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis sangat mungkin menyebabkan kemerahan dan rasa gatal di seluruh area kewanitaan. Pada gatal eksim, ruam kemerahan biasanya disertai gatal dan tekstur kulit yang bersisik, dan rasa gatal ini bisa menyebar ke area lain.

Infeksi jamur Candida

Pertumbuhan jamur yang berlebihan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, dan terbakar. Mulanya, jamur terutama jenis Candida merupakan flora normal yang terdapat di daerah kewanitaan, tetapi akibat adanya pemicu seperti keadaan vagina yang lembab, penggunaan antibiotik yang berlebihan, atau lainnya dapat terjadi pertumbuhan jamur yang lebih banyak dan menimbulkan infeksi.

Vaginosis Bakterial

Vaginosis Bakterial merupakan infeksi bakteri yang paling sering dialami oleh wanita. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat secara alami di dalam vagina. Gatal ini biasanya juga disertai keputihan yang tidak normal dan berbau busuk.

Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual akibat sering berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan pengaman juga salah satu penyebab vagina gatal yang cukup berbahaya. Kondisi ini kerap disertai perubahan warna keputihan kuning kehijauan dan rasa sakit saat buang air kecil.

Menopause

Ketika wanita mencapai masa menopause produksi hormon estrogen cenderung menurun, dan hal ini dapat memicu berkurangnya lendir yang diproduksi oleh vagina. Akibat kondisi yang kering inilah vagina mudah mengalami gatal dan iritasi.

Stres

Tampaknya stres memang induk dari segala jenis penyakit, termasuk gatal dan iritasi pada vagina. Stres melemahkan kekebalan tubuh sehingga infeksi lebih mudah menyerang bagian tubuh Anda, salah satunya vagina.

Kanker vulva

Vulva adalah bagian luar alat kelamin wanita, termasuk bibir bagian dalam, luar, dan klitoris. Rasa gatal yang disertai nyeri dan perdarahan kerap menjadi tanda awal kanker vulva. Kanker jenis ini bisa diobati apabila dokter dapat mendiagnosa pada tahap awal.

Gatal pada vagina tak boleh diabaikan begitu saja. Terutama ketika gatal tersebut disertai nyeri, rasa panas, dan iritasi. Segera periksakan diri Anda agar dapat diobati lebih awal.

 

Writer: Agatha

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 02-Sep-2021

 

Sumber:

  1. Ellis ME. What to know about vaginal itching (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/vaginal-itching#when-to-seek-help.
  2. Todd N. Vaginal itching, burning, and irritation (2020). https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-itching-burning-irritation.