Ketika menstruasi dan setelahnya, sering kali vagina terasa gatal yang tidak tertahankan. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan umum yang banyak dialami para wanita. Sering kali rasa gatal muncul selama haid dan berlangsung hingga setelahnya. Normalkah kondisi tersebut?

Penyebab Rasa Gatal pada Vagina Selama Menstruasi

Rasa gatal pada vagina dikenal dengan istilah vaginal puritus. Kondisi ini dapat dialami kapan saja, ketika menstruasi atau sesudahnya. Ada beberapa faktor penyebab rasa gatal pada vagina sebelum menstruasi, antara lain:

Perubahan Hormon

Selama menstruasi, hormon dalam tubuh wanita ikut mengalami perubahan. Hormon estrogen dan progesteron akan berkurang untuk membantu proses peluruhan dinding rahim saat menstruasi. Perubahan hormon terutama estrogen dapat memicu rasa gatal pada vagina selama menstruasi.

Alergi pada Produk Tertentu

Penyebab gatal pada vagina saat menstruasi salah satunya adalah adanya alergi atau sensitivitas terhadap produk yang Anda gunakan. Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan produk pelembut pakaian, sabun, pembalut, tampon hingga bahan pakaian dalam yang dikenakan.

Biasanya hal ini terjadi pada Anda yang memiliki kulit sensitif. Untuk itu, jika Anda memiliki alergi atau sensitivitas pada produk atau bahan tertentu sebaiknya hindari menggunakan produk yang dapat memicu alergi.

Baca Juga: Tips Mencegah Vagina Terasa Nyeri saat Berhubungan Seksual

Penyebab Rasa Gatal pada Vagina Setelah Menstruasi

Bacterial vaginosis

Jika setelah menstruasi Anda juga merasakan gatal di area vagina, kemungkinan Anda mengalami bacterial vaginosis atau terjadinya ketidakseimbangan bakteri di area vagina. Selain gatal, kondisi ini juga ditandai dengan nyeri di vagina, aroma amis pada vagina dan nyeri saat buang air kecil.

Apabila Anda mengalami gejala tersebut sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina. Kondisi ini disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis. Sebagian besar orang yang terinfeksi trikomoniasis ditandai dengan rasa nyeri dan gatal di area genital, nyeri saat berkemih dan keluarnya cairan vagina.

Baca Juga: Penyakit Trikomoniasis - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

Infeksi Ragi Vagina

Infeksi ragi vagina disebabkan oleh berkembang biaknya jamur Candida secara berebihan. Biasanya kondisi ini dialami oleh ibu hamil, wanita yang minum pil KB, wanita dengan diabetes dan memiliki masalah kekebalan tubuh.

Dermatitis

Dermatitis merupakan salah satu masalah kulit yang dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada vagina. Peradangan dan alergi juga dapat menyebabkan Anda mengalami dermatitis. Gejala dermatitis kontak antara lain rasa gatal, panas di vagina, dan munculnya ruam atau lepuhan kulit.

Psoriasis

Psoriasis adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel kulit yang sehat. Akibatnya muncul peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik, mudah mengelupas dan terkadang terasa gatal. Psoriasis juga dapat terjadi di area vagina sehingga menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan.

Penanganan Gatal pada Vagina

Rasa gatal pada vagina terutama setelah menstruasi dapat mengganggu aktivitas Anda. Penanganan rasa gatal pada vagina perlu disesuaikan dengan penyebab dan kondisi vagina Anda.

Apabila rasa gatal disebabkan oleh infeksi jamur maka sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat antijamur.

Untuk meredakan rasa gatal yang muncul, Anda dapat memberi kompres dingin di area vagina atau mengganti produk perawatan tubuh dengan produk yang berbahan aman bagi kulit. Selain itu, hindari menggunakan pakaian dalam terlalu ketat dan gunakan pakaian yang longgar berbahan katun.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!