Trikomoniasis

Trikomoniasis disebabkan oleh sejenis parasit kecil yang disebut Trichomonas vaginalis.

Bagikan :


Definisi

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang sering ditemukan dan disebabkan oleh parasit. Diperkirakan oleh CDC ada sekitar lebih dari dua juta orang di Amerika Serikat yang menderita infeksi ini pada tahun 2018, dan hanya sekitar 30% yang mengalami keluhan. Trikomoniasis lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria. Wanita hamil yang menderita infeksi ini berisiko untuk melahirkan bayinya secara prematur.

Jika Anda tertarik untuk membaca artikel mengenai infeksi menular seksual, Anda bisa membacanya di sini: Infeksi Menular Seksual - Definisi, Penyebab, Gejala dan Tata Laksana.

 

Penyebab

Trikomoniasis disebabkan oleh sejenis parasit kecil yang disebut Trichomonas vaginalis, suatu protozoa yang bersel satu. Parasit ini ditularkan antar individu dari kontak genital, umumnya melalui aktivitas seksual tanpa kondom. 

Parasit ini menginfeksi organ reproduksi wanita di bagian bawah seperti bagian luar kelamin, saluran keluarnya urine (uretra), vagina, dan leher rahim (serviks). Sementara itu pada pria, parasit ini paling sering menginfeksi saluran keluarnya urine di dalam penis, walaupun bisa juga menginfeksi bagian ujung penis atau kelenjar prostat. 

Masa inkubasi, yaitu waktu yang dimulai dari mulai terpaparnya seseorang dengan parasit sampai munculnya gejala, masih belum jelas. Diperkirakan masa inkubasinya berada di rentang 4-28 hari. Perlu diketahui bahwa walaupun Anda tidak memiliki keluhan, bila sudah terinfeksi, Anda masih bisa menularkan trikomoniasis pada orang lain.

 

Faktor Risiko

Faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terinfeksi penyakit ini adalah:

  • Memiliki banyak pasangan seksual atau pasangan seksual baru.
  • Adanya riwayat menderita infeksi seksual menular lain.
  • Pernah mengalami infeksi trikomoniasis sebelumnya.
  • Melakukan hubungan seksual tanpa kondom.
  • Riwayat berkontak dengan pasangan yang terinfeksi.

Infeksi ini lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria. Wanita tua juga lebih rentan terinfeksi bila dibandingkan dengan wanita yang berusia muda.

 

Gejala

Biasanya mereka yang terinfeksi trikomoniasis tidak memiliki keluhan sama sekali. Gejala trikomoniasis dapat timbul beberapa hari setelah terinfeksi, umumnya dalam rentang 4 atau 5 hingga 28 hari. Gejala bervariasi, bisa mulai dari iritasi ringan sampai peradangan berat.

Tanda dan gejala yang timbul berbeda pada pria dan wanita. Pria jarang mengalami keluhan pada trikomoniasis. Berikut adalah tanda dan gejala yang dapat timbul pada pria:

  • Gatal atau iritasi pada bagian dalam penis.
  • Rasa terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.
  • Keluarnya cairan selain sperma atau urine dari penis.
  • Pada bagian di sekitar ujung penis bisa membengkak atau memerah.

Sementara itu keluhan yang bisa dialami oleh wanita akibat trikomoniasis meliputi:

  • Keputihan yang bisa berwarna putih, abu-abu, kuning atau kehijauan. Umumnya keputihan banyak dan sering berbau tidak sedap atau amis.
  • Kemerahan, rasa terbakar, dan gatal pada area kelamin.
  • Nyeri saat buang air kecil atau ketika berhubungan intim.
  • Rasa tidak nyaman pada bagian bawah perut.

Adanya trikomoniasis bisa menurunkan kepuasan dalam hubungan intim. Bila tidak diobat, infeksi dapat berlangsung selama beberapa bulan bahkan sampai bertahun-tahun.

Jika Anda tertarik untuk membaca artikel mengenai infeksi menular seksual lain seperti gonore, Anda bisa membacanya di sini: Infeksi Gonore - Definisi, Penyebab, Gejala dan Tata Laksana.

 

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis infeksi trikomoniasis dengan bertanya mengenai:

  • Keluhan yang Anda rasakan secara mendetail.
  • Pertanyaan yang cukup pribadi mengenai riwayat hubungan seksual dan pemakaian kontrasepsi seperti kondom.
  • Riwayat mengalami infeksi menular seksual sebelumnya.
  • Pengobatan yang sudah dijalani.

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area kelamin Anda. Bila perlu, sampel duh kelamin bisa diambil dan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi mikroba penyebab infeksi. Jika pemeriksaan tersebut tidak menunjukkan adanya parasit namun dokter mencurigai Anda terkena trikomoniasis, maka dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti tes antigen cepat (rapid antigen test) dan tes amplifikasi asam nukleat (nucleic acid amplification test).

Jika Anda memang terkena trikomoniasis, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi bila Anda menderita infeksi menular seksual lainnya, agar Anda bisa mendapat pengobatan yang sesuai.

 

Tata Laksana

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang dapat disembuhkan bila Anda mendapat pengobatan. Namun perlu diingat bahwa Anda masih bisa terinfeksi lagi setelah pengobatan selesai bila Anda berkontak dengan pasangan yang masih terinfeksi. Oleh karena itu, bila Anda terinfeksi trikomoniasis, disarankan agar Anda dan pasangan untuk mendapat pengobatan secara bersamaan. Pengobatan trikomoniasis juga aman untuk wanita hamil.

Untuk mengatasi trikomoniasis, Anda akan mendapat obat antibiotik yang juga efektif untuk melawan infeksi parasit. Tergantung obat yang diberikan, durasi terapi bisa berlangsung selama beberapa hari. Penting untuk mengonsumsi antibiotik sampai habis agar parasit tidak menjadi kebal terhadap obat. Anda dan pasangan juga disarankan untuk tidak berhubungan seksual sampai pengobatan selesai dan Anda dinyatakan sembuh. Hal ini biasanya membutuhkan sekitar 1 minggu setelah menyelesaikan dosis terakhir antibiotik. Anda perlu memberi tahu dokter jika gejala Anda tidak menghilang setelah terapi selesai.

Meminum alkohol selama pengobatan sampai beberapa hari setelah terapi dapat menyebabkan mual dan muntah yang berat. Oleh karena itu, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi alkohol selama pengobatan berlangsung. Setelah pengobatan selesai, dokter bisa menyarankan pemeriksaan ulang, untuk mendeteksi bila infeksi parasit sudah benar-benar hilang dari tubuh Anda.

 

Pencegahan

Sama seperti infeksi seksual menular lainnya, satu-satunya cara untuk mencegah trikomoniasis adalah dengan tidak berhubungan seksual baik secara vaginal, anal, ataupun oral. Jika Anda aktif secara seksual, Anda dapat menurunkan risiko infeksi dengan cara:

  • Hanya memiliki satu pasangan yang sudah menjalani pemeriksaan dan tidak memiliki trikomoniasis.
  • Memiliki hubungan jangka panjang dengan satu pasangan saja.
  • Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
  • Hindari pemakaian sex toy bersama, selubungi sex toy dengan kondom baru atau cuci terlebih dahulu sebelum digunakan.

Selain itu, Anda juga dapat menanyakan mengenai potensi risiko infeksi seksual menular sebelum berhubungan seksual dengan pasangan baru. 

 

Komplikasi

Wanita hamil yang terinfeksi trikomoniasis dapat mengalami komplikasi seperti:

  • Melahirkan bayi lebih cepat dari seharusnya.
  • Melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
  • Menularkan infeksi pada bayinya saat melahirkan ketika bayi melewati jalan lahir ibu.

Trikomoniasis menyebabkan iritasi pada area kelamin sehingga dapat mempermudah untuk menularkan infeksi pada orang lain. Hal ini juga membuat infeksi menular seksual lainnya lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Selain itu, trikomoniasis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker serviks atau prostat.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami keputihan atau keluhan lainnya pada area kelamin Anda yang terlihat mencurigakan. Jika Anda aktif secara seksual, bersikap jujur dan terbukalah pada dokter. Tanyakan pada dokter apakah Anda memerlukan pemeriksaan terhadap trikomoniasis atau infeksi seksual menular lainnya. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 13:28

Trichomoniasis - Symptoms and causes. (2022). Retrieved 26 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichomoniasis/symptoms-causes/syc-20378609.

Trichomoniasis. (2022). Retrieved 26 August 2022, from https://www.cdc.gov/std/trichomonas/stdfact-trichomoniasis.htm.

 

Trichomoniasis. (2022). Retrieved 26 August 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/trichomoniasis/.