Beberapa orang tua mungkin khawatir saat bayinya sembelit dan tidak buang air besar secara rutin. Bayi memang belum mengembangkan rutinitas buang air besar yang konsisten seperti orang dewasa. Perubahan pola makan, peralihan dari ASI ke susu formula, perubahan merek susu formula, atau minum susu formula lebih sedikit dari biasanya saja sudah memengaruhi pola buang air besar bayi.
Namun, sebenarnya tidak ada salahnya untuk waspada. Karena beberapa kasus sembelit pada bayi mungkin disebabkan oleh gangguan kesehatan yang membutuhkan pemeriksaan dan evaluasi dokter.
Penyebab Sembelit yang Umum pada Bayi
Pada dasarnya semua bayi itu unik. Bayi yang satu dan yang lain tidaklah sama, termasuk pola buang air besar mereka. Frekuensi buang air besar bayi yang normal juga bisa berbeda-beda. Beberapa bayi baru lahir mungkin buang air besar setiap kali selesai menyusu, sementara yang lain mungkin hanya buang air besar setiap beberapa hari sekali. Ini berarti sangat penting untuk memperhatikan pola buang air besar bayi Anda sendiri.
Bayi mengalami sembelit mungkin disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
Perubahan pola makan
Salah satu penyebab utama sembelit pada bayi adalah perubahan pola makan. Ini termasuk perubahan dari diberi susu formula ke ASI atau sebaliknya, atau perubahan tekstur makanan padat yang diberikan kepada bayi.
Kurangnya asupan cairan
Bayi yang tidak minum cukup cairan, baik ASI maupun susu formula, (atau air pada yang sudah makan makanan padat) berisiko mengalami sembelit. Cairan membantu melunakkan tinja dan memperlancar pencernaan sehingga bayi bisa buang air besar secara rutin.
Kurangnya serat
Ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat, kekurangan serat dapat menyebabkan sembelit. Serat membantu meningkatkan gerakan usus dan melunakkan tinja supaya lebih mudah dikeluarkan.
Diberi susu formula
Bayi yang diberi susu formula lebih sering mengalami sembelit dibandingkan bayi yang diberi ASI. Ini disebabkan susu formula cenderung lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi.
Baca Juga: Seperti Inilah Bentuk Tinja yang Sehat dan Normal
Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Bayi Sembelit
Pada kasus yang jarang, sembelit pada bayi mungkin merupakan gejala kondisi kesehatan tertentu, di antaranya:
- Adanya gangguan pada saraf yang mengatur fungsi usus dan menyebabkan gangguan dalam proses pencernaan dan buang air besar
- Gangguan pada sumsum tulang belakang atau sistem saraf pusat yang dapat memengaruhi fungsi usus dan menyebabkan sembelit
- Kekurangan tiroid pada bayi dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan pencernaan, yang ditandai dengan sembelit, tersedak, jaundice, rambut kering, kelemahan otot
- Gangguan metabolisme lainnya juga dapat memengaruhi fungsi usus dan menyebabkan sembelit
Baca Juga: Penyebab Sembelit pada Anak dan Cara Mengatasinya
Kapan Perlu Memeriksakan Bayi yang Sembelit?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sembelit mungkin adalah hal yang normal dialami oleh bayi. Namun, ada beberapa situasi di mana Anda perlu mempertimbangkan membawa bayi untuk diperiksa oleh dokter terkait sembelit, di antaranya:
- Bayi terlihat tidak nyaman atau kesakitan saat mencoba buang air besar, salah satu tandanya adalah menangis berlebihan
- Bayi sebelumnya pernah punya masalah sembelit yang telah ditangani dokter namun kasusnya kembali lagi
- Bayi sembelit sejak lahir dan tidak mengeluarkan mekonium dalam waktu 48 jam setelah lahir
- Buang air besar bayi berbentuk tipis seperti pita
- Adanya darah dalam kotoran bayi
- Selain sembelit, bayi juga mengalami muntah, demam, atau lesu
Apabila Anda menyadari tanda-tanda di atas, atau memiliki kekhawatiran terkait pola buang air besar bayi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter atau berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim