Definisi
Kista epididimis adalah benjolan berisi cairan yang berada di saluran epididimis – yakni saluran yang menempel di belakang buah zakar (testis) dan menjadi tempat penyimpanan serta pematangan sperma. Cairan yang terkumpul di kista epididimis adalah cairan sperma yang sudah mati dan tidak aktif.
Umumnya, kista epididimis jinak, tidak berbahaya, dan berukuran sekitar 2-4 milimeter. Kista ini bisa diobati dan terkadang dapat mengecil dengan sendirinya karena cairan di dalam kista akan terserap dengan sendirinya oleh tubuh. Kista ini juga tidak mengganggu kesuburan. Namun, terkadang kista ini dapat membesar, sehingga bisa menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Kista yang berukuran besar bisa membutuhkan perawatan lebih lanjut. Kista epididimis dapat muncul pada satu sisi atau bahkan keduanya.
Pria paling sering mengalami kista pada usia pertengahan. Kista epididimis jarang diderita anak-anak sebelum mereka remaja. Sulit untuk memperkirakan persentase pasti anak laki-laki atau pria yang menderita kista epididimis.
Penyebab
Kista epididimis terjadi akibat tersumbatnya saluran epididimis sehingga cairan terkumpul dan tidak bisa keluar. Untuk penyebab lain dari kista ini masih belum diketahui secara pasti.
Faktor Risiko
Faktor risiko dari kista epididimis juga masih belum diketahui secara pasti, namun penyakit ini paling sering terjadi pada pria usia produktif 20-50 tahun. Pada beberapa kasus juga dapat terjadi di anak-anak dan remaja, namun cukup jarang.
Kista epididimis juga memiliki hubungan dengan beberapa penyakit bawaan seperti fibrosis kistik (penyakit yang menyebabkan penumpukan lendir pada paru-paru dan saluran pencernaan) dan penyakit ginjal polikistik (terdapat banyak kista pada ginjal). Selain itu, terjadinya kelainan pembentukan testis ketika janin juga berpotensi untuk menjadi faktor risiko munculnya kista epididimis di kemudian hari.
Gejala
Kista epididimis umumnya tidak menimbulkan gejala bila berukuran kecil. Semakin besar ukuran kista, bisa timbul keluhan seperti:
- Rasa nyeri atau tidak nyaman di satu sisi atau seluruh buah zakar
- Terasa adanya benjolan halus dan kencang pada buah zakar
- Adanya bengkak dan kemerahan pada bagian buah zakar atau ujung penis
- Terdapat perasaan tertekan pada ujung penis
- Nyeri bisa timbul pada bagian selangkangan, punggung dan perut bagian bawah
Diagnosis
Dokter akan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Saat mewawancarai pasien, dokter akan menanyakan keluhan utama pasien dan keluhan lain yang menyertai, seperti:
- Bengkak dan nyeri pada buah zakar
- Perasaan tertekan atau terasa penuh di buah zakar dan penis
Dokter juga akan menanyakan riwayat pengobatan pribadi dan riwayat penyakit di keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa bagian tubuh yang dikeluhkan oleh pasien. Dimulai dari pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah, suhu, laju nafas, dan nadi. Lalu, dokter akan memeriksa penis dan buah zakar pasien.
- Melihat adanya perubahan bentuk dan warna pada buah zakar pasien
- Meraba apakah ada benjolan yang terasa dan dicurigai mengarah ke kista epididimis.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan khusus berupa pemeriksaan transiluminasi. Dokter akan menyinari benjolan dengan cahaya, untuk melihat apakah benjolan tersebut berisi cairan atau benjolan padat. Karena kista epididimis berisi cairan, maka dari hasil pemeriksaan tersebut seharusnya akan didapatkan hasil pemeriksaan berwarna terang dan sedikit transparan karena cahaya dapat menembus benjolan.
Untuk pemeriksaan penunjang, dokter akan memberikan pemeriksaan penunjang berupa ultrasonografi (USG). Dari pemeriksaan USG, akan dapat menyingkirkan kemungkinan benjolan lain seperti tumor testis. Selain itu, USG juga dapat mempertegas berapa jumlah kista yang ada karena terkadang kista epididimis dapat muncul lebih dari satu.
Tata Laksana
Karena kista epididimis termasuk jinak dan tidak mengancam nyawa, tidak semua kasus kista membutuhkan perawatan. Namun semua itu akan bergantung dengan kondisi pasien, ukuran kista, serta keparahan gejala yang dirasakan.
Biasanya terapi tidak terlalu diwajibkan bila pasien kista epididimis:
- Tidak merasakan gejala apapun
- Ukuran kista tidak berubah atau semakin membesar
- Kista mengecil seiring waktu
Pengobatan tidak wajib dilakukan pada kondisi di atas karena tubuh dapat menyerap cairan yang berada di dalam kista. Namun, bila pasien merasakan gejala, dan ukuran kista bertambah besar seiring perjalanan waktu, maka dokter akan memberikan obat pereda nyeri serta beberapa pilihan tindakan, yakni:
- Tindakan pembedahan
Tindakan ini umum dikerjakan bila pasien merasa nyeri dan kista bertambah besar. Biasa disebut juga dengan prosedur spermatoselektomi, tindakan ini akan mengangkat kista epididimis. Tindakan ini dapat dilakukan dengan bius lokal atau bius umum. Namun, prosedur pembedahan tidak menjadi jaminan bahwa kista tidak akan kambuh kembali setelah diangkat.
- Tindakan aspirasi dengan atau tanpa skleroterapi
Prosedur aspirasi dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam kista untuk menyedot cairan di dalamnya. Bila disertai dengan skleroterapi, maka dokter akan memasukkan zat kimia ke dalam kantung untuk membantu mengurangi kekambuhan. Namun tindakan ini sudah jarang dilakukan karena dapat memberikan bekas luka dan berdampak pada kesuburan pria.
Pencegahan
Tidak ada cara khusus untuk mencegah kista epididimis. Namun, Anda dapat melakukan pemeriksaan buah zakar sendiri setiap bulannya untuk melihat apakah adanya perubahan pada buah zakar Anda. Tanda yang perlu diperhatikan adalah:
- Benjolan atau pembengkakan
- Kemerahan
- Nyeri pada bagian penis, selangkangan, dan buah zakar
Anda dapat melakukan pemeriksaan dengan melihat adanya perubahan warna kulit dan bentuk buah zakar Anda di depan kaca, lalu taruh jari telunjuk dan jari tengan dibagian bawah buah zakar untuk meraba adanya benjolan. Lakukan gerakan memutar untuk mengetahui konsistensi dari benjolan, apakah padat atau cair, berbentuk bulat atau lonjong, serta apakah batas benjolan terlihat jelas atau tidak.
Perlu diketahui bahwa permukaan buah zakar yang normal adalah halus, berbentuk bulat atau lonjong, serta memiliki batas yang jelas. Dengan melakukan pemeriksaan sendiri secara rutin, Anda akan mengetahui kondisi buah zakar Anda dan menjadi lebih tanggap bila ada perubahan. Adanya kelainan bisa ditemukan dan ditangani lebih cepat.
Komplikasi
Kista epididimis jarang menyebabkan komplikasi. Namun, bila kista menjadi besar dan menyebabkan nyeri, kista dapat terpuntir atau disebut torsio. Kondisi ini bersifat gawat darurat dan perlu diobati segera. Bila hal ini terjadi, biasanya perlu dilakukan tindakan pembedahan segera untuk mengangkat kista dan memperbaiki kista yang terpuntir. Kista yang terpuntir akan terasa sangat nyeri dan direkomendasikan untuk melakukan tindakan pembedahan dalam waktu 30 menit.
Perlu diperhatikan bahwa komplikasi dapat muncul dari tindakan pembedahan yang dilakukan. Komplikasi juga bisa mengganggu saluran yang menyalurkan sperma dari epididimis ke penis. Kerusakan pada struktur ini pasca operasi dapat memengaruhi kesuburan pria. Selain Tindakan pembedahan juga bisa menimbulkan komplikasi perdarahan dalam skrotum (kantung buah zakar), dan berisiko menyebabkan kista epididimis muncul kembali.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus ke dokter bila terdapat keluhan nyeri, bengkak, dan kemerahan pada buah zakar, selangkangan, dan perut bagian bawah. Anda dapat pergi ke dokter umum terlebih dahulu, lalu dokter umum akan merujuk ke dokter spesialis bedah urologi bila memang dirasa perlu.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
An Overview of an Epididymal Cyst. (2022). Retrieved 25 July 2022, from https://www.verywellhealth.com/epididymal-cyst-overview-4687689
Epididymal Cyst. (2021). Retrieved 25 July 2022, from https://patient.info/mens-health/scrotal-lumps-pain-and-swelling/epididymal-cyst
Mukendi, AM. (2020). Bilateral Epididymal Cyst with Spontaneous Resolution from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7752435/