Definisi
Undensensus testis atau kriptorkismus adalah kondisi dimana salah satu atau kedua testis (buah zakar) tidak turun ke kantung skrotum. Pada kondisi normal, testis akan turun dari rongga perut ke kantung skrotum sebelum bayi dilahirkan. Skrotum adalah kantung yang menggantung di bagian bawah penis dan berfungsi sebagai pembungkus testis.
Terdapat dua jenis undensensus testis yaitu unilateral (kondisi tidak adanya 1 testis di skrotum) dan bilateral (kondisi tidak adanya 2 testis di skrotum). Undensensus testis lebih sering terjadi pada bayi laki-laki yang lahir prematur dibandingkan pada bayi yang lahir cukup bulan.
Sekitar 3-4 dari 100 bayi laki-laki yang baru lahir mengalami kelainan ini. Angka kejadiannya meningkat hingga 21 kasus dari 100 bayi dengan kelahiran prematur. Hanya 10 dari 100 bayi yang mengalami undensensus testis bilateral.
Penyebab
Testis terbentuk di perut bagian bawah bayi saat masih di dalam kandungan. Selama beberapa bulan terakhir kehamilan, testis biasanya akan bergerak turun dari area perut. Testis bergerak melalui saluran seperti tabung di selangkangan, yang disebut kanalis inguinalis, dan kemudian turun ke skrotum.
Meskipun sampai saat ini penyebab pasti undensensus testis masih belum jelas, namun para ahli berpendapat adanya faktor genetik, kesehatan ibu dan bayi yang diduga memiliki peranan terhadap terjadinya kelainan ini. Kedua faktor tersebut dapat mengganggu hormon, perubahan fisik, dan kinerja saraf yang berperan dalam perkembangan testis.
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami undensensus testis saat lahir, antara lain:
- Lahir prematur atau berat badan bayi lahir rendah
- Riwayat keluarga dengan undensensus testis
- Masalah kesehatan pada bayi, misalnya cerebral palsy atau masalah pada dinding perut
- Ibu memiliki penyakit diabetes saat hamil atau sebelum hamil
- Mengonsumsi alkohol saat hamil
- Merokok atau paparan asap rokok selama kehamilan
- Paparan pestisida selama kehamilan
- Ibu hamil dengan obesitas
Baca Juga: Penyakit Diabetes Gestasional - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)
Gejala
Gejala undensensus testis cukup khas. Tanda yang pasti disadari adalah tidak adanya testis pada salah satu atau kedua kantung skrotum. Kondisi ini dapat langsung disadari saat bayi baru lahir karena dokter anak akan melakukan pemeriksaan awal untuk memastikan semua anggota tubuh lengkap.
Biasanya kelainan ini berkaitan dengan penyakit lainya yaitu:
- Cerebral palsy
- Retardasi mental
- Kelainan dinding perut
- Kelainan urogenital (sistem reproduksi dan sistem perkemihan) lainya
Diagnosis
Undensensus testis dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter anak. Dokter spesialis anak akan menilai bayi yang baru lahir dan salah satu pemeriksaan yang wajib dilakukan pada bayi laki-laki adalah memeriksa kedua skrotum dan memastikan lokasi atau posisi testis.
Jika testis tidak teraba di dalam skrotum, dokter akan mengevaluasi dan melakukan pemeriksaan ulang dalam 6 bulan untuk melihat apakah testis sudah kembali ke lokasi yang seharusnya atau belum.
Penting untuk mengetahui apakah testis tidak turun atau tidak terbentuk. Testis yang tidak turun dan tertinggal di dalam perut dapat menyebabkan risiko terbentuknya tumor dikemudian hari. Kehadiran tumor mungkin tidak disadari sampai gejalanya muncul dan ukuran tumor semakin membesar.
Untuk memastikan kelainan yang dialami adalah undensensus testis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Operasi laparaskopi untuk memastikan apakah testis berada di area perut atau tidak
- Pemeriksaan USG atau MRI untuk melihat dengan detail gambaran organ testis dan lokasi nya di perut
Baca Juga: Penyakit Testis Ektopik - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)
Tata Laksana
Tujuan dari pengobatan kelainan ini adalah mengembalikan testis ke posisi normalnya yaitu di dalam skrotum dan menurunkan risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Apabila bayi masih berumur dibawah 6 bulan, dokter biasanya akan menyarankan untuk menunggu sampai anak berusia 6 bulan, karena umumnya testis akan turun dengan sendirinya. Namun, jika testis tidak kunjung turun pada usia ke 6 bulan maka dokter akan menyarankan untuk melakukan prosedur pembedahan.
Penatalaksanaan yang dilakukan sebelum anak berusia 1 tahun dapat menurunkan risiko masalah kesehatan akibat undensensus testis, seperti gangguan kesuburan dan kanker testis. Perawatan lebih awal akan memberikan hasil yang lebih baik.
Operasi
Sebagian besar kasus undensensus testis diatasi dengan tindakan operasi. Tindakan operasi ini dinamakan Orchiopexy, dimana dokter akan memindahkan testis ke dalam skrotum kemudian menjahitnya.
Terapi Hormon
Pada terapi hormon, anak akan diberikan suntikan hormon yaitu hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Dengan suntikan ini, diharapkan testis dapat turun secara spontan ke dalam skrotum. Namun, terapi hormon tidak lagi direkomendasikan karena dinilai tidak efektif untuk mengatasi kelainan ini.
Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, undensensus testis akan menyebabkan komplikasi yang dapat mengganggu kualitas hidup pasien. Berikut ini adalah komplikasi yang dapat terjadi:
- Kanker testis
- Laki-laki yang mengalami undensensus testis memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker testis. Belum ada kejelasan mengapa kelainan ini bisa menyebabkan kanker testis.
- Infertilitas atau masalah kesuburan
- Laki-laki dengan undensensus testis dapat membuat pasangannya sulit hamil. Masalah kesuburan dapat memburuk jika kelainan ini tidak segera diatasi.
- Henia inguinalis
- Kondisi penonjolan dikarenakan adanya organ dalam tubuh yang berpindah ke area lipat paha atau selangkangan.
- Trauma atau cedera
- Jika posisi testis berada di lipat paha atau selangkangan, testis mungkin dapat rusak akibat adanya tekanan pada tulang kemaluan.
- Torsio testis
- Kondisi di mana testis terpelintir, sehingga korda spermatik yang membawa darah ke skrotum (kantung buah zakar) terpelintir. Hal ini akan menurunkan aliran darah dan menyebabkan nyeri yang mendadak dan berat pada testis.
Pencegahan
Undensensus testis tidak dapat dicegah, namun risiko terjadinya dapat dikurangi dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter, yaitu setiap 1 bulan sekali pada trimester pertama dan kedua, serta 2 minggu sekali pada trimester ketiga
- Menghindari kontak dengan bahan kimia yang berbahaya selama kehamilan, seperti bahan kimia yang terdapat pada produk pembersih atau cat
- Menjaga berat badan dan mengontrol gula darah selama kehamilan
- Menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi
- Melakukan olahraga rutin
- Menghindari penggunaan rokok dan alkohol saat hamil
- Menghindari paparan terhadap obat obtan hormonal seperti estrogen dan xenoestrogens
Kapan Harus ke Dokter?
Jika anak mengalami gejala dan tanda undensensus testis seperti tidak adanya testis pada skrotum atau kantung skrotum tampak kosong, segera bawa anak ke dokter.
Penanganan segera harus dilakukan jika testis tidak turun sampai anak berusia 6 bulan, karena hal ini sangat berguna bagi anak anda untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.
Anda dapat melakukan konsultasi terkait kondisi undensensus testis dengan mengunduh aplikasi Ai Care di Playstore atau Appstore.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina