Miopia atau rabun jauh merupakan gangguan penglihatan yang sering terjadi, terutama pada usia dibawah 20 tahun. Rabun jauh memengaruhi penglihatan jarak jauh, Anda dapat melihat objek yang dekat lebih jelas tetapi sulit melihat objek yang jauh.
Tajam Penglihatan dan Mata Minus
Penglihatan 20/20 adalah istilah yang digunakan untuk ketajaman penglihatan normal yang diukur pada jarak 20 kaki (6 meter). Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan menggunakan Snellen chart.
Jika Anda memiliki penglihatan 20/20, berarti Anda dapat melihat dengan jelas pada jarak 20 kaki terhadap benda yang seharusnya terlihat pada jarak itu. Jika Anda memiliki penglihatan 20/100, itu berarti Anda harus sedekat 20 kaki untuk melihat benda yang dapat dilihat seseorang dengan penglihatan normal pada jarak 100 kaki.
Sebagian orang memiliki gangguan penglihatan, seperti dapat melihat dengan jelas benda di jarak dekat, namun memiliki penglihatan yang kabur saat melihat benda di jarak jauh atau disebut miopia (rabun jauh).
Rabun jauh atau miopia, populer disebut dengan istilah mata minus, yang sering ditunjukkan dengan gejala sakit kepala, mata terasa kelelahan dan tegang, memicingkan mata agar dapat melihat dengan baik, kesulitan melihat objek jarak jauh, misalnya seperti tulisan di papan tulis atau rambu-rambu jalan.
Anak-anak yang mengalami gejala mata minus mungkin belum terlalu memahami dan menyadari gejalanya. Atau bahkan mungkin baru mengalami gejala di usia remaja, untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan mata rutin apabila salah satu atau kedua orang tua memiliki mata minus.
Penyebab Mata Minus
Sebagian besar mata minus disebabkan oleh faktor genetik, di mana apabila ada salah satu atau kedua orang tua memiliki mata minus, berarti Anda juga berisiko mengalami mata minus. Risikonya akan semakin meningkat apabila kedua orang tua memiliki mata minus.
Penyebab lain adalah adanya kesalahan refraksi, yang menyebabkan mata tidak dapat memfokuskan cahaya dengan benar melalui retina. Kondisi kesehatan seperti riwayat diabetes atau gaya hidup yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi, layar komputer, tablet maupun ponsel, juga meningkatkan dan memperparah risiko mata minus.
Cara Mencegah Mata Minus
Karena penyebab utama mata minus adalah faktor genetik, maka mencegahnya terjadi adalah hal yang tidak mungkin dilakukan. Pencegahan tidak hanya dapat menunda perkembangan gejala dan keparahannya, namun juga sekaligus memberikan waktu dan peluang agar Anda dapat mendapatkan perawatan atau operasi untuk membuat penglihatan menjadi lebih baik.
Berikut adalah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah mata minus dan melindungi mata, di antaranya:
- Membatasi screen time - artinya anak harus dibatasi jadwal menonton televisi atau bermain dengan gadget, tidak lebih dari 7 jam dalam seminggu
- Ikuti aturan 20-20-20 - aturan ini berarti mengistirahatkan mata tiap 20 menit selama 20 detik dengan melihat benda berjarak 20 kaki (6 meter)
- Memperbanyak aktivitas di luar ruangan
- Menjaga jarak sekitar 30 cm dari layar komputer ke mata, saat harus menggunakan komputer
- Tidak sembarangan menggunakan kacamata minus. Sebaiknya hanya menggunakan kacamata yang telah diresepkan oleh dokter sesuai dengan kondisi mata
- Mengikuti petunjuk penggunaan lensa kontak, termasuk tidak menggunakan selama berenang atau tidur, dan menggantinya dalam jangka waktu tertentu
- Menggunakan kacamata yang melindungi dari paparan radiasi sinar UV
- Menggunakan kacamata untuk melindungi dari aktivitas tertentu seperti saat berolahraga atau bekerja dengan paparan zat kimia berbahaya
- Menjaga kondisi kesehatan dengan baik, terutama yang terkait tekanan darah dan diabetes
- Mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan dan sayuran serta asam lemak omega-3
- Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok
- Mengistirahatkan mata setiap harus bekerja lama di depan layar komputer
Rabun jauh atau mata minus bisa semakin parah di usia remaja hingga usia 20-an, sehingga gejalanya harus lebih diwaspadai di usia tersebut. Pemeriksaan dini akan membantu mengurangi keparahan gejala, jadi apabila Anda memiliki riwayat terkait faktor genetik, atau merasakan gejala mata minus maka segera periksakan diri ke dokter mata.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Heather Hobbs (2022). Nearsightedness (Myopia). Available from: https://www.healthline.com/health/nearsightedness
American Optometric Association. Visual Acuity. Available from: https://www.aoa.org/healthy-eyes/vision-and-vision-correction/visual-acuity?sso=y
David Turbert (2022). Nearsightedness: What Is Myopia?. Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/myopia-nearsightedness
Cleveland Clinic (2020). Myopia (Nearsightedness). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8579-myopia-nearsightedness
WebMD (2022). A Picture of the Eye. Available from: https://www.webmd.com/eye-health/picture-of-the-eyes