Tulang adalah salah satu bagian tubuh yang keras dan terlihat sangat tangguh sehingga dapat menahan beban yang berat. Namun walau terlihat kuat, penggunaan berlebihan seperti saat mengangkat beban terlalu berat, atau trauma fisik seperti jatuh, dapat menyebabkan tulang menjadi patah.

Osteoporosis meningkatkan risiko patah tulang akibat berkurangnya kepadatan tulang yang tidak terlihat oleh mata. Biasanya, seiring bertambahnya usia, risiko patah tulang akan meningkat, sehingga tak jarang bila pasien patah tulang sebagian besar adalah orang dengan usia lanjut.

Tanda-Tanda Patah Tulang

Patah tulang tidak bisa diketahui tanpa pemeriksaan sinar-X yang sekaligus membantu mengetahui seberapa serius cederanya, dan bagaimana cara untuk mengobatinya. Namun, Anda bisa mengamati beberapa gejala yang mungkin muncul sebagai pertanda patah tulang, di antaranya:

• Adanya memar

Memar adalah pendarahan yang terjadi di bawah kulit ketika pembuluh darah kecil pecah karena trauma. Memar setelah mengalami cedera atau trauma mengindikasikan adanya patah tulang baik kecil maupun besar.

Patah tulang meningkatkan risiko bocornya darah ke area patahan tulang, yang apabila dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan memar semakin meluas.

Memar pada patah tulang cenderung berwarna ungu pada awalnya, dan akan berubah menjadi kuning saat luka mulai sembuh.

• Pembengkakan di area cedera

Tanda lain bahwa Anda mengalami patah tulang adalah adanya pembengkakan di area cedera. Cedera akibat jatuh atau terbentur benda tumpul dapat menyebabkan cairan ataupun darah merembes ke jaringan lunak seperti otot, lemak dan kulit. Penumpukan cairan itulah yang kemudian menyebabkan pembengkakan yang terlihat seperti benjolan besar.

• Perubahan bentuk

Saat mengalami patah tulang, maka akan ada perubahan penampilan dari area yang mengalami trauma atau cedera. Misalnya pada kaki atau tangan, maka ia akan tidak terlihat normal seperti biasanya. Bahkan pada jenis luka terbuka, Anda mungkin bisa melihat bagian daging atau tulang yang terekspos.

• Adanya sensasi crepitus

Crepitus adalah perasaan renyah di bawah kulit yang biasanya terjadi ketika potongan tulang yang patah saling bergesekan. Dengan adanya gejala ini maka kemungkinan besar memang Anda mengalami patah tulang, hanya saja seberapa derajat keparahannya perlu diketahui dengan pemeriksaan sinar-X.

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Jatuh dan Mengalami Patah Tulang?

Setelah jatuh dan mengalami patah tulang, periksa luka cedera yang dialami, apakah ada luka terbuka atau tidak. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:

• Hentikan pendarahan pada luka apabila luka berjenis luka terbuka
• Berikan tekanan pada luka dengan perban steril, kain bersih atau pakaian bersih
• Biarkan area cedera dan jangan berusaha menggerakkan atau mencoba meluruskan kembali tulang yang mencuat
• Apabila Anda memiliki pengalaman memasang bidai, Anda bisa memasaknya di area atas dan bawah tempat patah tulang
• Membalut belat dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan rasa sakit
• Kompres dengan es untuk membantu mengatasi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Pastikan membungkus es terlebih dahulu dengan handuk atau kain agar es tidak langsung bersentuhan langsung dengan kulit
• Perhatikan gejala syok seperti nafas pendek, atau pingsan

Patah tulang bukanlah kondisi yang bisa dibiarkan sembuh dengan sendirinya tanpa pemeriksaan dokter terlebih dahulu. Walaupun tulang bisa membaik dengan sendirinya, Anda tetap membutuhkan perawatan dari dokter, terutama bila mengalami patah tulang terbuka. Segera cari pertolongan medis agar tidak terjadi komplikasi seperti jaringan mati (nekrosis), infeksi sumsum tulang, pertumbuhan tulang yang terganggu, atau tulang sembuh pada posisi yang salah.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!