Gigitan nyamuk biasanya ditandai dengan adanya benjolan gatal yang muncul akibat nyamuk menusukkan mulutnya ke dalam kulit dan menghisap darah Anda. Benjolan biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, ada kalanya benjolan tersebut membengkak, nyeri dan area kemerahan meluas. Kondisi reaksi tersebut seringkali dialami anak-anak dan dikenal sebagai sindrom skeeter.
Tanda dan gejala gigitan nyamuk
Berbeda dengan gigitan serangga lain, seperti dilansir CDC berikut adalah tanda-tanda gigitan nyamuk:
- Benjolan yang sedikit membengkak dan kemerahan yang muncul beberapa menit setelah gigitan
- Benjolan kecil yang keras, gatal, berwarna coklat kemerahan yang kadang muncul sekitar satu hari setelah gigitan
- Lepuhan kecil
- Bintik-bintik gelap yang terlihat seperti memar
Ada kalanya gigitan nyamuk memburuk gejalanya akibat adanya gangguan sistem kekebalan tubuh atau reaksi alergi. Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah tanda ketika terjadi perburukan:
- Area kemerahan dan pembengkakan meluas
- Demam ringan
- Muncul bentol-bentol yang terasa gatal
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Komplikasi
Nyamuk dapat membawa penyakit tertentu seperti demam berdarah, malaria, japanese encephalitis, chikungunya, west nile, dan lain sebagainya. Nyamuk memperoleh virus atau parasit ketika menggigit orang atau hewan yang terinfeksi, kemudian menularkannya saat menggigit Anda.
Selain menularkan penyakit, menggaruk gigitan nyamuk juga dapat memicu infeksi. Ketika mengalami infeksi, bekas gigitan akan tampak merah, terasa hangat dan garis merah menyebar keluar dari gigitan.
Dilansir Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa reaksi parah yang bisa muncul akibat gigitan nyamuk:
- Reaksi alergi seperti gatal-gatal, tenggorokan bengkak, mengi, hingga pingsan
- Infeksi yang dibawa oleh nyamuk seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh, ruam, mual, iritasi mata, kelelahan dan penyakit penyerta lainnya
Risiko gigitan nyamuk
Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa faktor yang menyebabkan Anda seringkali dikejar dan digigit nyamuk dibandingkan teman seruangan Anda, antara lain:
- Gemar menggunakan pakaian berwarna gelap
- Menggunakan parfum
- Memiliki golongan darah O
- Memiliki suhu tubuh yang hangat
- Mengunjungi area penularan penyakit akibat gigitan nyamuk yang tinggi risikonya
- Berkegiatan lama di area dengan kubangan air yang tenang
Cara mengatasi gigitan nyamuk
Untuk mencegah infeksi dan komplikasi pada gigitan nyamuk, berikut adalah beberapa hal yang disarankan oleh CDC:
- Membersihkan area bekas gigitan dengan sabun dan air bersih
- Mengompres area bekas gigitan dengan es selama setidaknya 10 menit untuk mengurangi pembengkakan dan gatal
- Menggunakan krim dengan kandugan antihistamin atau krim pereda gatal
- Membuat pasta dari baking soda dan air, caranya adalah:
-
- Mencampurkan 1 sdm baking soda dengan sedikit air hingga terbentuk pasta
- Mengaplikasikan pasta pada bekas gigitan nyamuk
- Membiarkan selama 10 menit
- Membasuh bekas pasta di kulit sampai bersih
Bila Anda setelah digigit nyamuk Anda mengalami demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, buang air kecil atau buang air besar disertai darah, mimisan, sesak napas atau gejala yang buruk lain, segera cari pertolongan ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Cleveland Clinic (2021). Mosquito Bites. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17695-mosquito-bites
Mayo Clinic Staff (2020). Mosquito bites. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mosquito-bites/symptoms-causes/syc-20375310
CDC (2020). Mosquito Bite Symptoms and Treatment. Available from: https://www.cdc.gov/mosquitoes/mosquito-bites/symptoms.html
Jill Seladi-Schulman (2020). Are Mosquitoes Attracted to Certain Blood Types?. Available from: https://www.healthline.com/health/mosquito-blood-type