• Beranda
  • penyakit
  • Tanda dan Gejala Dengue Shock Syndrome, Komplikasi Serius Demam Dengue

Tanda dan Gejala Dengue Shock Syndrome, Komplikasi Serius Demam Dengue

Tanda dan Gejala Dengue Shock Syndrome, Komplikasi Serius Demam Dengue
Ilustrasi penderita dengue syok sindrom. Credits: Freepik

Bagikan :


Demam dengue adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini umum terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah dengan populasi yang padat dan sanitasi kurang baik.

Gejala demam dengue di Indonesia mirip dengan gejala di negara lain, termasuk demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, serta nyeri belakang mata. Yang tidak diketahui banyak orang, demam dengue bisa berkembang menjadi kondisi darurat yaitu dengue shock syndrome (DSS), di mana terjadi penurunan drastis tekanan darah hingga menyebabkan syok dan gangguan fungsi organ.

 

Apa itu Dengue Shock Syndrome (DSS)?

Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah bentuk parah dari infeksi dengue yang dapat menyebabkan syok dan gangguan sirkulasi darah. Dalam kondisi ini orang yang terinfeksi dengue mengalami penurunan tekanan darah drastis sehingga terjadi gangguan aliran darah ke organ-organ vital. Akibatnya dapat terjadi syok, kerusakan organ, dan kondisi yang mengancam jiwa apabila tidak diobati segera.

 

Tanda dan Gejala Dengue Shock Syndrome (DSS)

Penurunan tekanan darah

Salah satu tanda utama DSS adalah penurunan drastis tekanan darah yang bisa menyebabkan syok. Gejala ini terjadi akibat kebocoran plasma darah keluar dari pembuluh darah.

Denyut nadi lemah dan cepat

Denyut nadi penderita DSS dapat menjadi sangat cepat namun lemah. Hal ini terjadi sebagai respons tubuh untuk mempertahankan suplai darah ke organ vital meskipun volume darah berkurang.

Baca Juga: Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue, Apa Bedanya?

Kulit dingin dan berkeringat

Penderita DSS sering kali merasa badan menjadi dingin, disertai dengan kulit lembap dan berkeringat. Gejala ini merupakan tanda dari sirkulasi darah yang buruk dan menjadi tanda penting dari syok.

Kebingungan atau penurunan kesadaran

Ketika terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan, aliran darah ke otak dapat berkurang, yang mengakibatkan penurunan fungsi otak. Ini dapat menyebabkan kebingungan, disorientasi, dan kehilangan kesadaran.

Perdarahan

Gejala DSS lain yang sering muncul adalah perdarahan. Perdarahan bisa berupa gusi berdarah, mimisan, atau perdarahan saluran pencernaan yang ditandai muntah darah atau buang air besar berwarna hitam.

Nyeri perut parah

Salah satu penyebab nyeri perut parah pada DSS adalah kebocoran plasma dari pembuluh darah ke ruang peritoneum (ruang yang ada di dalam perut). Kebocoran ini menyebabkan penumpukan cairan di dalam rongga perut yang menyebabkan tekanan dan rasa nyeri.

Baca Juga: Minuman Ini Mempercepat Pemulihan Demam Berdarah Dengue

Muntah terus-menerus

Selain nyeri perut parah, infeksi dengue yang memengaruhi saluran pencernaan juga dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan usus. Saluran pencernaan yang teriritasi dapat memicu muntah terus-menerus, termasuk muntah disertai darah.

Produksi urine menurun

Kebocoran plasma dari pembuluh darah dapat mengurangi volume darah efektif yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal. Ginjal memerlukan aliran darah yang memadai untuk bisa berfungsi dengan baik dan memproduksi urine. Tanpa aliran darah yang baik, kerja ginjal akan terganggu dan produksi urine akan menurun.

 

Apabila Anda atau orang yang dikenal menunjukkan tanda-tanda DSS, maka segera cari pertolongan medis di rumah sakit. Jangan menunggu gejala memburuk karena penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Memiliki pertanyaan lain terkait demam dengue? Konsultasikan dengan dokter kami melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 13 Agustus 2024 | 09:45

Thomas M. Yuill, PhD (2023). Dengue Hemorrhagic Fever/Dengue Shock Syndrome. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/arboviruses-arenaviridae-and-filoviridae/dengue-hemorrhagic-fever-dengue-shock-syndrome 

Mayo Clinic (2024). Dengue fever. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078 

Timothy J. Schaefer, et all (2024). Dengue Fever. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430732/ 

Cleveland Clinic (2022). Dengue Fever. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17753-dengue-fever 

Sehat Negeriku (2024). Waspada DBD di Musim Kemarau. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240616/0045767/waspada-dbd-di-musim-kemarau/ 

Bree Normandin (2021). Dengue Fever. Available from: https://www.healthline.com/health/dengue-fever 

Mayo Clinic (2024). Shock: First aid. Available from: https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-shock/basics/art-20056620 

Cleveland Clinic (2022). Capillary Leak Syndrome. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22712-capillary-leak-syndrome 

Cleveland Clinic (2021). Oliguria (Low Urine Output). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22271-oliguria