• Beranda
  • Self Help
  • Obsesi pada Seseorang? Kenali Gejala dan Cara Menghentikannya

Obsesi pada Seseorang? Kenali Gejala dan Cara Menghentikannya

Ilustrasi obsesi pada seseorang. Credit: Freepik

Bagikan :


Pernahkah Anda sulit berhenti memikirkan seseorang? Baik karena Anda mengaguminya, cinta masa lalu, cinta tak berbalas atau ketertarikan yang tidak sehat, yang Anda alami bisa dikatakan sebagai obsesi pada seseorang. Obsesi berlebihan pada seseorang yang tidak dikendalikan justru dapat membahayakan orang lain dan kesehatan mental Anda.

 

Tanda-Tanda Obsesi pada Orang Lain

Mengagumi seseorang adalah hal yang wajar. Anda bisa mengagumi rekan kerja, selebriti, atau siapa saja yang menarik perhatian Anda. Namun pada kasus tertentu, kekaguman bisa berkembang menjadi obsesi yang tidak sehat.

Jika kekaguman yang sehat melibatkan rasa saling menghormati dan kepercayaan, obsesi yang tidak sehat membuat Anda tidak bisa berhenti melepaskan keterikatan dengan sosok yang Anda kagumi.

Obsesi pada seseorang dimana Anda terus-menerus disibukkan dengan pemikiran tentang orang tersebut sehingga Anda tidak memiliki ruang untuk hal lain dalam pikiran Anda. Tanda-tanda Anda terobsesi dengan orang lain dapat bermacam-macam, di antaranya:

  • Memikirkan orang tersebut terus-menerus
  • Sering memerhatikan konten sosial medianya
  • Ikut merasakan emosi yang intens seperti gembira, cemas, rindu, cemburu dan sedih yang terkait dengan sosok tersebut
  • Mengabaikan kebutuhan diri sendiri
  • Mengabaikan hubungan dengan teman atau keluarga 
  • Memiliki imajinasi tentang sosok yang dikagumi
  • Perilaku kompulsif seperti mengemudi melewati rumah orang tersebut, terus-menerus mengirim pesan atau meneleponnya, menghabiskan waktu berjam-jam membaca ulang pesan lama, atau perilaku lain yang mungkin terasa di luar kendali

Pada kasus ekstrem, obsesi juga dapat memicu perilaku berlebihan seperti menguntit atau berusaha keras untuk muncul di tempat yang sama dengan tokoh yang dikagumi meskipun hal ini dapat memicu rasa tidak nyaman baginya. Kondisi ini bukan hanya merugikan diri Anda sendiri namun juga orang yang Anda kagumi dan orang-orang lain di sekitarnya.

Bukan berarti Anda tidak boleh memikirkan atau mengagumi orang lain, namun ketika pikiran tersebut berkembang hingga Anda tidak mampu mengendalikan hidup Anda, maka Anda mungkin perlu bantuan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan Anda. 

Baca Juga: Tanda-Tanda Anda Sedang Kelelahan Mental

 

Cara Menghentikan Obsesi pada Orang Lain

Jika Anda mengalami obsesi pada seseorang, beberapa cara yang bisa Anda coba untuk meredakan obesi tersebut antara lain:

Sadari pemikiran obsesif 

Langkah pertama menghentikan sikap obsesif adalah dengan mengakui bahwa Anda memiliki pemikiran tersebut. Dengan mengenali pikiran obsesif tersebut akan lebih mudah bagi Anda untuk mencari cara mengelola dan mengendalikannya. 

Alihkan perhatian Anda

Setelah mengidentifikasi pikiran obsesif yang Anda rasakan, langkah selanjutnya yang dapat Anda ambil adalah melakukan aktivitas lain yang membuat pikiran Anda sibuk dan menjauhi pikiran-pikiran tersebut.

Anda bisa mencoba hobi baru seperti olahraga secara rutin, membaca, atau menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman dan keluarga. Anda perlu mencoba menemukan sesuatu yang Anda sukai dan mengalihkan perhatian Anda pada hal baru tersebut. 

Baca Juga: Jangan Remehkan Menangis, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Mental

Tetapkan batasan

Jika perilaku obsesif ini membuat Anda melakukan hal di luar batas seperti menguntit, terus-menerus memantau media sosialnya, maka Anda perlu segera membuat batasan bagi diri sendiri. Buat aturan berapa lama yang bisa Anda habiskan untuk media sosial dan cegah diri Anda untuk menguntit kehidupan seseorang. 

Menulis jurnal membantu Anda memahami emosi dengan lebih baik. Anda bisa mencatat kapan pikiran obsesif tersebut muncul, apa pemicunya, dan bagaimana cara meredamnya. 

Bicarakan dengan orang lain

Ketika pikiran obsesif sudah dirasa sangat mengganggu kehidupan pribadi Anda, sebaiknya bicarakan hal ini ke orang lain. Berdiskusi dengan teman atau keluarga dapat memberi perspektif bahwa perilaku Anda dapat berbahaya.

Anda juga bisa membicarakan hal ini dengan psikolog atau psikiater. Psikolog atau psiskiater akan membantu Anda menguraikan permasalahan yang Anda alami dan merekomendasikan terapi yang sesuai. 

 

Kekaguman pada orang lain dapat berkembang menjadi perilaku obsesif yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jika memerlukan bantuan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 31 Mei 2024 | 15:32

Boudin, M. (2024). How to Stop Obsessing Over Someone. Available from: https://www.choosingtherapy.com/how-to-stop-obsessing-over-someone/

Ohwovoriole, T. (2024). How to Stop Obsessing Over Someone. Available from: https://www.verywellmind.com/how-to-stop-obsessing-over-someone-8553633

Gillette, H. (2022). Can't you stop thinking about someone? This May Be Why (And How to Stop!). Available from: https://psychcentral.com/relationships/how-to-stop-thinking-about-someone

Raypole, C. (2023). 12 Ways to Stop Thinking About Someone for Good. Available from: https://www.healthline.com/health/how-to-stop-thinking-about-someone