Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk pembawa virus dengue. Demam berdarah dapat menyerang siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa.
Demam berdarah lebih banyak ditemukan di daerah beriklim tropis. Kasus penyakit ini biasanya meningkat ketika musim hujan tiba.
Penyebab Demam Berdarah
Demam berdarah pada seseorang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue (DENV). Ada empat jenis virus dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Saat nyamuk yang terinfeksi virus dengue menggigit tubuh manusia, virus akan masuk ke dalam aliran darah dan menggandakan diri sendiri. Di dalam tubuh, virus dapat menghancurkan bagian darah yang membentuk gumpalan dan memberi struktur pada pembuluh darah. Bersama dengan bahan kimia tertentu yang dibuat oleh sistem kekebalan, darah dapat keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan dalam.
Demam berdarah tidak menular dari orang yang satu ke yang lain seperti flu. Namun, berada di lingkungan yang sama dengan orang yang terinfeksi demam berdarah meningkatkan risiko infeksi yang sama.
Baca Juga: Benarkah Setelah Terkena Demam Berdarah tidak Akan Terkena Lagi?
Demam Dengue Vs Demam Berdarah Dengue
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus yang sama. Perbedaannya ada di keparahan gejalanya.
Demam dengue
Demam dengue memiliki gejala yang ringan mirip seperti flu. Sebagian besar orang yang terserang demam dengue tidak menyadari infeksi yang dialaminya.
Gejala demam dengue, di antaranya:
- Demam 40 derajat celsius
- Ruam kemerahan
- Rasa sakit di belakang mata
- Mual dan muntah
- Nyeri otot, tulang atau persendian
Gejala demam dengue muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk dan bertahan 3-7 hari. Sebagian besar orang juga akan pulih dalam waktu seminggu atau lebih dengan mendapatkan makanan bergizi seimbang, cairan yang cukup dan istirahat cukup.
Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Siklus Pelana Kuda Dalam Demam Berdarah?
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue (DBD) adalah bentuk demam dengue yang lebih parah. DBD terjadi ketika pembuluh darah rusak dan mengalami kebocoran.
Dalam kondisi ini, jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) di aliran darah akan turun sehingga syok, perdarahan internal, kegagalan organ, bahkan kematian bisa terjadi. DBD juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem limfa, kerusakan pembuluh darah, pembesaran hati, serta kegagalan sistem sirkulasi.
DBD adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa. Tanda-tandanya biasanya dimulai pada hari pertama atau kedua setelah demam hilang. Adapun gejala yang menyertai, di antaranya:
- Sakit perut parah
- Muntah terus-menerus
- Perdarahan di gusi atau mimisan
- Darah yang keluar lewat urine, tinja atau saat muntah
- Perdarahan di bawah kulit yang terlihat seperti memar
- Kesulitan bernapas atau napas tidak teratur
- Kelelahan
- Tubuh terlihat lemah
Pengobatan Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue
Tidak ada pengobatan spesifik terhadap demam dengue maupun demam berdarah dengue. Orang yang terserang demam dengue disarankan banyak beristirahat, minum banyak cairan dan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol.
Orang yang terkena DBD disarankan mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya syok yang ditandai dengan tekanan darah yang rendah, denyut nadi melemah, menggigil, kulit pucat, dan tubuh terasa tidak berenergi. DBD dapat menyebabkan perdarahan, koma hingga kematian sehingga setiap gejala yang muncul perlu diwaspadai.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter selama mengalami demam dengue dan menjalani perawatan di rumah saja. Konsultasi bisa dilakukan melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim