Apa Itu Razor Burn dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Bagikan :


Bercukur menggunakan alat cukur adalah cara tercepat dan efektif untuk memotong rambut yang tak diinginkan baik di area wajah maupun di tubuh. Namun, bercukur juga dapat menyebabkan razor burn apabila Anda kurang berhati-hati.

Razor burn adalah iritasi kulit yang tak sedap dipandang mata dan menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman.

Gejala Razor Burn

Razor burn dapat menyebabkan luka di bagian tubuh manapun yang dilewati alat cukur, baik di wajah, kaki, ketiak maupun area genital. Dilansir Medical News Today berikut adalah gejalanya:

  • Kemerahan dan ruam kulit
  • Rasa gatal di kulit
  • Pembengkakan
  • Ada sensasi terbakar
  • Timbul benjolan kecil kemerahan

Penyebab

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan razor burn, seperti dilansir Healthline, berikut adalah risiko yang perlu diwaspadai:

  • Mencukur tanpa menggunakan pelumas (sabun, air, gel atau krim cukur)
  • Arah mencukur berlawanan dengan arah tumbuh rambut
  • Menggunakan alat cukur yang sudah usang atau kurang tajam akibat tersumbat rambut, sabun, maupun krim cukur
  • Mencukur terlalu berlebihan atau terlalu cepat di bagian wajah/tubuh tertentu
  • Menggunakan alat cukur yang menyebabkan iritasi pada kulit

Cara Mencegah Razor Burn

Dengan menggunakan alat cukur yang berkualitas baik, pelumas yang tidak membuat iritasi, dan teknik bercukur yang tepat, maka risiko razor burn dapat diturunkan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah iritasi akibat pisau cukur:

  • Bercukur setelah mandi dan menggunakan pelumas 
  • Melakukan eksfoliasi pada kulit untuk mencegah rambut tumbuh ke dalam
  • Menggunakan pisau cukur tajam berkualitas baik yang bebas dari sisa rambut atau penumpukan sabun dan krim cukur
  • Mencukur sesuai dengan arah tumbuh rambut, dengan hati-hati dan tidak berlebihan
  • Mencuci pisau setiap kali ada bulu/rambut atau krim cukur yang menumpuk
  • Membersihkan alat cukur dengan mencuci di air mengalir, mengeringkan dan mengoleskan silikon oil untuk mencegah karat
  • Menghindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat yang dapat menggesek bekas cukur dan meningkatkan risiko iritasi kulit

Cara Merawat Luka Razor Burn

Agar luka akibat pisau cukur lekas pulih, sebaiknya hindari mencukur di area tersebut. Apabila lukanya cukup sakit dan membuat Anda tidak nyaman, Ikuti cara-cara berikut untuk merawat luka dan membantu penyembuhannya:

  • Mendinginkan dan meredakan rasa gatal

Agar luka terasa sejuk dan tidak gatal, Anda bisa mengompres area yang terluka dengan handuk dan air dingin. Anda juga bisa mengoleskan gel lidah buaya untuk mendinginkan dan menyejukkan area kulit yang luka.

  • Mengatasi kulit kering dan iritasi

Jika kulit terlihat kering dan iritasi, maka yang perlu Anda lakukan adalah mengoleskan losion pelembab dan menepuk-nepuk hingga kering dan meresap. Hindari produk yang berbahan dasar alkohol agar kulit tidak semakin iritasi.

  • Meredakan peradangan

Anda bisa mengonsumsi obat anti radang atau menggunakan bahan alami seperti cuka apel, tea tree oil, atau oatmeal untuk meredakan peradangan.

  • Mengatasi benjolan kecil

Benjolan kecil yang muncul akibat luka bakar bekas pisau cukur umumnya akan menghilang sendiri dalam 3-4 minggu. Anda bisa menggunakan krim dengan bahan kortison selama beberapa hari untuk meredakan peradangan, namun bila ada tanda-tanda infeksi seperti munculnya nanah atau demam maka Anda tidak disarankan mengobatinya sendiri.

Luka razor burn yang mengalami infeksi dapat menjadi pintu bagi kuman untuk masuk ke dalam tubuh. Konsultasikan dengan dokter apabila bekas luka cukur mengalami infeksi sehingga dokter bisa meresepkan obat antibiotik atau krim untuk mengatasi infeksinya.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • Editor AI Care
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 07:51

Silver N. Everything You Need to Know About Razor Burn. Healthline (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/razor-burn

Leonard J. Nine ways to treat and prevent razor burn. Medical News Today (2017). Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/318235