GERD adalah gangguan pencernaan yang lebih serius dari refluks asam yang dialami lebih dari dua kali seminggu selama beberapa minggu lamanya. Naiknya asam lambung kembali dari lambung ke kerongkongan ini biasanya disertai gejala seperti sensasi terbakar di dada, regurgitasi, dan terkadang gejala lain seperti batuk, suara serak atau kesulitan menelan.

Kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius termasuk kerusakan kerongkongan. Karena GERD bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan, disarankan untuk menghindari pemicunya dan melakukan langkah preventif untuk mencegah kekambuhan gejalanya.

Tindakan Preventif Mencegah GERD

Mencegah kambuhnya gejala GERD melibatkan serangkaian perubahan pola hidup sehat, di antaranya:

Menjaga berat badan

Penelitian menunjukkan keterkaitan yang kuat antara kelebihan berat badan dengan gejala GERD. Kelebihan berat badan terutama di sekitar perut meningkatkan risiko terjadinya GERD dan memengaruhi tingkat keparahan gejalanya.

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus bawah (katup penghalang antara kerongkongan dan lambung). Tekanan ekstra ini menyebabkan sfingter menjadi lemak atau tidak berfungsi dengan baik sehingga asam lambung naik ke atas kerongkongan dengan lebih mudah.

Berhenti merokok

Nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat melemahkan sfingter esofagus bawah yang membuat refluks asam menjadi lebih mungkin terjadi. Sehingga berhenti merokok menjadi langkah penting dalam mengelola dan mencegah gejala GERD.

Meninggikan posisi kepala

Meninggikan posisi kepala membantu mencegah refluks asam saat tidur. Posisi ini mengurangi kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala GERD.

Baca Juga: 4 Obat Rumahan Saat GERD Menyerang

Tidur di sisi kiri

Selain meninggikan kepala, Anda juga bisa mencoba tidur di sisi kiri. Posisi ini memungkinkan lambung berada di bawah kerongkongan sehingga asam lambung tidak kembali naik ke kerongkongan.

Tidur miring ke kiri juga dapat membantu dalam proses pencernaan dengan mendukung aliran makanan yang lebih baik ke dalam usus.

Tidak berbaring setelah makan

Menunggu setidaknya tiga jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur membantu menghindari kambuhnya gejala GERD. Posisi berdiri atau duduk mengandalkan gaya gravitasi untuk membantu menjaga asam lambung tetap di dalam lambung.

Selain berdiri atau duduk, Anda juga mungkin ingin mencoba berjalan perlahan setelah makan untuk mengurangi kemungkinan refluks asam. Aktivitas ringan ini juga mempercepat proses pencernaan dengan membantu makanan bergerak lebih cepat dari lambung ke usus.

Mengunyah makanan perlahan

Mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh adalah kebiasaan baik dan sehat untuk meningkatkan pencernaan dan mengurangi risiko gejala GERD serta kembung. Makanan yang dikunyah dengan baik akan memudahkan lambung dan usus mencernanya.

Selain itu, dengan mengunyah makanan perlahan, maka Anda mungkin merasa kenyang lebih cepat sehingga porsi makan bisa dikontrol. Menghindari makan berlebihan juga membantu mengurangi risiko gejala GERD.

Baca Juga: Tips Memilih Makanan Bila Menderita GERD

Menghindari pakaian terlalu ketat

Pakaian yang terlalu ketat terutama di sekitar perut dapat memberikan tekanan tambahan pada lambung dan sfingter esofagus bawah. Tekanan terus-menerus menyebabkan sfingter menjadi lebih lemah atau tidak berfungsi dengan baik.

Jangan ragu memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala refluks asam lebih dari dua kali dalam seminggu atau gejala GERD tidak membaik walaupun sudah mengonsumsi obat antasida. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan daring terkait gejala GERD melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!