Mabuk alkohol (hangover) adalah kondisi yang biasanya terjadi setelah Anda mengonsumsi alkohol berlebihan. Pada saat mabuk, Anda mungkin mengalami mual, pusing, sakit kepala, muntah dan kelelahan. Gejalanya bisa bervariasi pada setiap orang, tergantung seberapa cepat Anda minum, seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi dan bagaimana tubuh memproses alkohol.

Sebagian besar gejala mabuk disebabkan oleh racun yang terkandung di dalam alkohol itu sendiri. Mabuk bisa menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, selain mengalami beberapa gejala, alkohol yang diminum juga memengaruhi kemampuan berpikir jernih dan membuat keputusan serta meningkatkan risiko cedera akibat kecelakaan.

Cara Mengatasi Mabuk (Hangover)

Proses metabolik alkohol di dalam tubuh menjadi asetaldehida (zat di dalam alkohol yang beracun dalam kadar tinggi) dapat menyebabkan mabuk. Orang-orang yang tergolong peminum ringan hingga sedang juga lebih rentan mabuk saat minum minuman beralkohol.

Karena mabuk bisa sangat tidak menyenangkan, meningkatkan risiko cedera dan mengganggu aktivitas sehari-hari, berikut adalah hal yang bisa Anda lakukan:

Minum air

Alkohol bersifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan dehidrasi. Selama mabuk, Anda mungkin berkeringat lebih banyak, muntah dan diare sehingga lebih berisiko kehilangan cairan tubuh yang lebih besar.

Untuk itu, Anda disarankan minum air secara perlahan-lahan dalam jumlah kecil untuk membantu mengatasi dehidrasi. Anda juga bisa minum minuman elektrolit untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dari dalam tubuh.

Baca Juga: Bagaimana Kebiasaan Minum Alkohol dapat Merusak Organ Hati?

Makan karbohidrat

Mengonsumsi alkohol dapat memengaruhi kadar gula dalam tubuh dan menyebabkan penurunan gula darah. Ketika gula darah rendah, maka tubuh akan merasa lelah, pusing, sakit kepala atau kesulitan fokus.

Sangat penting untuk mempertahankan kadar gula darah tetap normal dengan memasukkan karbohidrat dalam pola makan, khususnya setelah minum alkohol. Anda bisa makan roti panggang atau minum jus buah untuk meningkatkan kadar gula darah secara perlahan.

Minum obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen dapat membantu meredakan sakit kepala dan gejala nyeri lain yang terkait dengan mabuk alkohol. Namun, Anda perlu waspada efek samping obat golongan NSAID seperti ibuprofen yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung khususnya setelah lambung teriritasi alkohol.

Sebaiknya juga menghindari obat pereda nyeri seperti parasetamol (asetaminofen), jika masih ada alkohol di dalam tubuh, karena mengonsumsi keduanya dalam jarak yang terlalu dekat atau bersamaan dapat meningkatkan kerusakan hati.

Baca Juga: Sering Minum Alkohol, Ini Efek Sampingnya bagi Kulit

Tidur cukup

Tidur dapat membantu pemulihan setelah mabuk alkohol. Tubuh kita secara alami akan memulihkan diri saat tidur dengan menghilangkan racun dari tubuh, memperbaiki jaringan yang rusak serta mengembalikan keseimbangan elektrolit yang terganggu akibat konsumsi alkohol.

Tidur yang cukup juga membantu mengurangi efek kelelahan, mual, dan sakit kepala yang terjadi setelah mabuk.

Hilangnya gejala mabuk setiap orang bisa berbeda-beda, sebagian orang mungkin membutuhkan waktu satu hari atau lebih untuk menghilangkan alkohol dari dalam tubuh.

Hindari mabuk dan risiko kecanduan alkohol dengan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Wanita sebaiknya tidak minum lebih dari satu gelas alkohol per hari, sedangkan pria harus membatasi alkohol tidak lebih dari dua gelas per hari. Apabila Anda memiliki keluhan setelah minum minuman beralkohol dan gejalanya tidak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!