Siapa yang tidak ingin memiliki berat badan ideal? Memiliki berat badan ideal bukan hanya membuat Anda semakin percaya diri namun juga meminimalisir risiko terkena berbagai penyakit serius seperti serangan jantung, diabetes dan stroke.

Banyak cara untuk mendapatkan berat badan yang Anda impikan. Sayangnya di masyarakat banyak beredar mitos seputar nutrisi dan diet yang ustru menggagalkan diet Anda. Apa saja mitos tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Mitos dan Fakta Seputar Nutrisi

Mitos 1: Anda perlu menghindari semua jenis lemak untuk menurunkan berat badan

Saat menjalani program menurunkan berat badan, sebagain besar masyarakat memilih untuk menghindari mengonsumsi semua jenis lemak untuk membantu menurunkan berat badan. Faktanya, Anda tidak perlu menghindari semua jenis lemak untuk mendapatkan berat badan yang Anda inginkan.

Lemak adalah zat yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, membantu penyerapan vitamin, membangun hormon dan melindungi organ. Karenanya, saat diet sebaiknya Anda lebih cermat dalam memilih lemak yang baik bagi tubuh.

Beberapa alternatif lemak sehat yang bisa Anda konsumsi selama diet antara lain alpukat, minyak zaitun dan kacang-kacangan. Anda juga dapat mengganti pilihan susu harian Anda menjadi susu rendah lemak.

Mitos 2: Produk olahan susu membuat berat badan bertambah

Susu dan produk olahannya seperti keju sering dianggap sebagai makanan dan minuman yang membuat Anda bertambah gemuk. Faktanya, susu, yogurt dan keju merupakan makanan dan minuman yang kaya akan kalsium untuk memperkuat tulang. Namun beberapa minuman kemasan seperti susu memiliki kandungan gula yang dapat meningkatkan berat badan.

Agar tubuh Anda tidak kekurangan kalsium saat menjalani diet, sebaiknya pilih susu rendah lemak dan gula untuk dikonsumsi sehari-hari.

Baca Juga: Pola Diet Vegan dan Vegetarian, Mana yang Lebih Sehat?

Mitos 3: Menjadi vegetarian efektif untuk menurunkan berat badan

Menjadi vegetarian berarti Anda menghindari konsumsi protein hewani seperti daging sapi, daging ayam dan olahannya. Namun pola makan ini bukan berarti efektif untuk menurunkan berat badan.

Selain memperbanyak mengonsumsi sayuran, Anda juga perlu mengurangi konsumsi makanan manis, berlemak dan tinggi kalori untuk mendapatkan berat badan yang Anda inginkan.

Mitos 4: Hindari nasi, roti, dan pasta 

Selain mengurangi lemak, mengurang karbohidrat seperti roti, nasi dan pasta juga banyak dilakukan para pelaku diet. Namun sebenarnya, makanan olahan dari biji-bijian seperti nasi, roti dan pasta tidak selalu menggemukkan dan tidak sehat.

Mengonsumsi makanan olahan biji-bijian seperti roti gandum, sereal dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi, serat dan nutrisi penting lainnya dan membuat Anda lebih kenyang. Sebagai alternatif pilihan makanan saat diet, pilih roti dengan gandum utuh yang lebih sehat.

Baca Juga: Lama Tidak Diet, Ini Cara Memulainya Kembali

Mitos 5: Makan dalam porsi kecil dan frekuensi lebih sering membantu menurunkan berat badan

Metode makan dengan porsi kecil dan sering secara teratur lebih disukai pelaku diet untuk membantu menurunkan berat badan. Cara ini dianggap ideal untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga nafsu makan.

Namun menurut para ahli, jika Anda dalam kondisi sehat, frekuensi makan tidak menjadi masalah asalkan kebutuhan energi selalu terpenuhi. Selama makanan yang Anda konsumsi sesuai kebutuhan energi Anda, maka pola makan diet Anda menjadi lebih sehat.

Pola makan sedikit dalam frekuensi sering umumnya membantu mereka yang memiliki kondisi medis seperti diabetes dan ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan gizi hariannya.

Banyak mitos beredar di masyarakat seputar diet dan nutrisi yang dapat mengubah kebiasaan makan Anda menjadi tidak sehat. Apabila Anda akan menjalani diet, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli nutrisi terpercaya. 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!