Saat minum obat, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ada obat yang harus diminum saat perut kosong dan ada yang perlu diminum setelah makan? Masing-masing obat memiliki aturan minum berbeda. Lantas, apa yang menyebabkan perbedaan aturan tersebut? Simak ulasannya dalam artikel berikut.
Interaksi Obat dengan Makanan
Jika Anda perhatikan, setiap obat memiliki aturan pakai yang berbeda. Beberapa obat diminum ketika perut kosong namun ada juga obat yang sebaiknya diminum setelah makan. Hal ini disebabkan oleh adanya reaksi akibat interaksi makanan dengan obat.
Dalam saluran pencernaan, tubuh akan memproses makanan. Darah akan mengalir lebih banyak menuju organ yang bekerja memecah makanan. Organ hati akan melepas empedu dan lambung akan melepas asam lambung dan enzim pencernaan lainnya untuk mengolah makanan.
Proses inilah yang dapat memengaruhi efektivitas penyerapan obat sehingga beberapa jenis obat sebaiknya dikonsumsi ketika perut kosong atau sebaliknya.
Baca Juga: Cara Membuang Obat Kedaluwarsa Yang Aman
Mengapa Obat Diminum Sebelum Makan?
Dilansir dari NHS, beberapa jenis obat sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong. Hal ini disebabkan oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat menghambat efektivitas penyerapan obat dalam tubuh sehingga obat tidak dapat bekerja optimal.
Beberapa penyebab obat diminum dalam keadaan perut kosong di antaranya:
Memperlambat penyerapan obat: Ketika obat dikonsumsi bersamaan dengan makanan, tubuh akan mengeluarkan zat-zat yang diperlukan untuk memproses makanan. Hal ini dapat menyebabkan obat membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja.
Penyerapan tidak maksimal: Makanan, minuman dan suplemen yang Anda konsumsi dapat mengurangi jumlah zat atau obat yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, kandungan obat yang masuk ke dalam sistem pencernaan menjadi lebih sedikit dan tidak optimal dalam meredakan keluhan.
Memperlambat atau mempercepat proses penguraian obat: Beberapa minuman seperti jus grapefruit menyebabkan obat-obatan tertentu lebih cepat atau lebih lambat terurai. Penguraian obat yang lebih lambat menyebabkan terjadinya penumpukan residu obat sehingga menyebabkan lebih banyak efek samping.
Baca Juga: Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa?
Ketika mendapat obat dengan aturan pakai diminum sebelum makan, bukan berarti Anda harus minum obat dalam keadaan perut benar-benar kosong. Anda bisa mengonsumsi obat tersebut sekitar 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Namun hal ini juga tergantung dari makanan yang Anda konsumsi sebelumnya. Makanan yang berlemak tinggi membutuhkan waktu pencernaan lebih lama dari jenis makanan lainnya. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai aturan minum obat yang Anda peroleh.
Mengapa Obat Diminum Setelah Makan?
Pada obat-obatan yang diminum setelah makan, obat-obatan ini akan lebih optimal cara kerjanya jika dicerna bersama makanan. Beberapa alasan mengapa obat harus diminum setelah makan di antaranya:
Membantu penyerapan obat: Makan setelah minum obat dapat membuat beberapa jenis obat terbuang dengan cepat. Beberapa obat seperti nistatin cair dan gel untuk mengatasi sariawan dan jamur di mulut dapat dengan mudah terbuang jika diminum saat perut kosong. Untuk itu, sebaiknya konsumsi obat tersebut setelah makan.
Meminimalisir efek samping yang muncul: Beberapa obat dapat menimbulkan efek samping seperti naiknya asam lambung, heartburn, atau iritasi lainnya. Dengan adanya makanan di dalam saluran pencernaan dapat membantu meminimalisir risiko iritasi tersebut.
Menjaga kadar gula darah agar tetap stabil: Anda perlu makan saat minum obat diabetes agar mencegah kadar gula darah turun terlalu rendah.
Beberapa jenis obat yang sebaiknya diminum setelah makan antara lain obat kortikosteroid, obat NSAID, antibiotik, antasid, dan obat malaria. Agar penyerapan optimal, sebaiknya minum obat-obatan tersebut 30 menit setelah makan.
Setiap obat memiliki aturan minum tersendiri. Konsultasikan dengan dokter dan apoteker mengenai waktu terbaik untuk minum obat tersebut dan segera periksakan jika muncul gejala alergi atau reaksi lain yang tidak diinginkan.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina