• Beranda
  • Self-help
  • Kenali Kondisi Purple Crying, Ketika Bayi Menangis Tanpa Henti

Kenali Kondisi Purple Crying, Ketika Bayi Menangis Tanpa Henti

Bagikan :


Bagi bayi, menangis adalah cara untuk berkomunikasi. Namun jika bayi menangis tanpa henti, tentu membuat orang tua panik dan khawatir. Pada bayi baru lahir, ada suatu kondisi bayi menangis tanpa henti atau yang dikenal dengan istilah purple crying. Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?

Purple crying pada bayi baru lahir

Bagi orang tua baru, mendengar tangis bayi saat pertama kali adalah pengalaman mendebarkan. Tangisan pada bayi yang baru lahir juga menandakan bahwa organ paru-paru bayi berfungsi dengan baik. Namun, jika bayi tidak segera berhenti menangis, orang tua tentu khawatir bayi mengalami gangguan kesehatan. Salah satu tanda bayi menangis tanpa henti adalah kemungkinan ia sedang mengalami purple crying.

Dilansir dari Healthline, purple crying adalah situasi dimana bayi menangis hebat dan sulit untuk ditenangkan. Fase ini bisa dialami saat bayi berusia 2 minggu hingga 8 minggu. Tak perlu khawatir, kondisi ini merupakan tahapan perkembangan normal bayi dan dapat berakhir dengan sendirinya ketika bayi berusia 3-5 bulan.

Istilah “purple” sendiri adalah singkatan dari 6 karakteristik tangisan bayi pada fase ini. Beberapa karakteristik tersebut di antaranya adalah:

  • P untuk peak of crying. Pada bayi yang sedang memasuki masa purple crying, bayi umumnya menangis selama 2 minggu pertama kelahirannya. Tangisan bayi dapat memuncak pada usai bayi 2 bulan dan kemudian berkurang hingga usia tiga dan lima bulan.
  • U untuk unexpected. Bayi akan menangis tanpa sebab yang jelas, bukan karena popok basah, gerah, gatal, dan kondisi lainnya.
  • R untuk resist soothing. Anda sudah mencoba semua cara untuk menenangkan bayi namun bayi masih saja menangis. Hal ini wajar karena pada masa ini bayi memang akan susah untuk ditenangkan. Jangan panik dan jangan membentak atau mengguncang bayi untuk menenangkannya karena akan membuat bayi berisiko mengalami shaken baby syndrome yang menyebabkan trauma.
  • P untuk pain-like-face. Jika Anda amati, bayi mungkin akan menampakkan wajah menahan sakit saat menangis padahal bayi sebenarnya tidak mengalami kesakitan apapun.
  • L untuk long lasting. Tangisan bayi bisa berlangsung sangat lama hingga 30-40 menit per hari.
  • E untuk evening crying. Umumnya tangisan bayi akan terjadi pada sore hari dan malam hari.

Beda antara purple crying dan kolik

Banyak orang tua menganggap purple crying dan kolik adalah hal yang sama. Keduanya sama-sama ditandai dengan bayi menangis keras dan tidak mudah untuk ditenangkan. Purple crying lebih didefinisikan sebagai masa di mana bayi menangis sebagai bagian dari tahapan perkembangannya sedangkan kolik digambarkan sebagai kondisi tidak normal yang membuat bayi menangis dalam waktu lama. Hal yang perlu dipahami, meskipun melelahkan dan kadang membuat orang tua stres, baik kolik dan purple crying adalah kondisi yang wajar dan tak perlu dikahwatirkan berlebihan.

Cara menangani purple crying pada bayi

Mendengar tangisan bayi yang tak kunjung henti tentu sangat menguras tenaga. Bagi para orang tua, tanamkan pada pikiran Anda bahwa periode ini hanya berlangsung sementara sehingga tak perlu cemas pada si kecil. Beberapa cara yang bisa Anda coba untuk meredakan tangisan bayi pada masa ini di antaranya:

  • Gendong bayi dengan carrier. Mengurus bayi yang menangis terus-menerus tentu menyita waktu Anda untuk melakukan aktivitas lain. Anda dapat menggunakan gendongan bayi jenis apa pun yang membantu Anda agar Anda bisa menggerakkan bebas tangan Anda. Setelah digendong, Anda bisa mengajak bayi unuk berkeliling untuk menyegarkan suasana. Jangan lupa, orang tua juga butuh istirahat saat mengurus bayi.
  • Pijat bayi. Memijat bayi dapat membuat bayi lebih rileks sehingga diharapkan bayi akan lebih tenang dan berhenti menangis. Sambil memijat, Anda bisa memperdengarkan suara-suara atau musik yang menenangkan agar bayi tenang.

 

Tangisan pada bayi adalah hal yang wajar. Selama bayi tidak menunjukkan gejala lain seperti demam, kembung, ruam-ruam atau kelihan lainnya, orang tua tak perlu panik akan kondisi bayi. Namun, jika tangisan bayi tidak mereda selama lebih dari 3 bulan, maka sebaiknya periksakan ke dokter.

 

Writer: Ratih

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 13-Sep-2021

 

Sumber:

  1. Healthline. All About the Period of PURPLE Crying (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/baby/purple-crying.
  2. Lindberg S. What is PURPLE Crying? (2020). Available from: https://www.verywellfamily.com/what-is-purple-crying-4691402.