Sebagian besar anak-anak sering melewatkan momen sarapan sebelum berangkat sekolah. Ada berbagai alasan anak enggan sarapan mulai dari tidak nafsu makan, masih mengantuk, atau tak sempat sarapan karena nyaris terlambat. Padahal, sarapan penting bagi sumber nutrisi dan energi anak sepanjang hari.

Bahaya anak melewatkan sarapan di pagi hari

Anak-anak sering menganggap bahwa fungsi sarapan pagi adalah hanya agar anak-anak tidak merasa lapar saat di sekolah. Namun sebenarnya, fungsi sarapan bukan sekadar agar perut anak tidak kosong. Dengan nutrisi yang tepat, sarapan juga dapat membantu anak untuk menerima pelajaran di sekolah. Berikut ini beberapa efek negatif jika anak sering melewatkan sarapan:

1. Badan lemas dan tidak berenergi

Selama anak tidur, hati akan memecah glikogen dan melepaskannya ke aliran darah tubuh sebagai glukosa untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ketika bangun tidur, cadangan glikogen akan rendah  dan tubuh akan memecah asam lemak untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan. Namun tanpa asupan karbohidrat, asam lemak hanya teroksidasi sebagian sehingga membuat tubuh terasa lemas. Untuk itu anak membutuhkan sarapan untuk meningkatkan energi dan cadangan glikogen tubuh.

2. Kekurangan nutrisi untuk tumbuh kembang anak

Dengan sarapan sehat, anak akan mendapatkan asupan nutrisi lebih baik dari anak-anak yang melewatkan sarapan. Tak perlu sarapan mewah, sarapan dengan menu sederhana dan praktis seperti roti, telur dan susu sudah cukup untuk memenuhi nutrisi anak berupa protein, kalsium, dan karbohidrat.

3. Sulit konsentrasi

Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa anak yang sarapan sebelum sekolah memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik. Anak yang selalu sarapan dan makan siang dengan nutrisi yang baik disebutkan memiliki daya ingat dan konsentrasi yang baik yang penting untuk membantu aktivitasnya di sekolah. Sebaliknya, anak yang melewatkan sarapan sulit berkonsentrasi dan memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan kelompok anak yang sarapan.

4. Meningkatkan risiko obesitas

Dilansir dari Kids Health, anak yang sering melewatkan sarapan memiliki risiko obesitas lebih tinggi karena mereka cenderung makan lebih banyak, lebih sering menyantap camilan baik yang sehat maupun tidak sehat dan mudah lapar tengah malam.

5. Menurunkan risiko terkena penyakit kronis

Selain memiliki risiko obesitas, anak yang melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit kronis seperti penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Tips agar anak tidak melewatkan sarapan

Bagi orang tua, mengajak anak untuk sarapan terkadang menjadi tantangan tersendiri. Selain karena keterbatasan waktu, terkadang anak-anak tetap sulit untuk menyantap sarapan karena berbagai alasan. Untuk mengatasinya, ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

1. Ajak anak menyiapkan sarapan

Jika anak tidak suka dengan menu sarapan yang Anda siapkan, ajak anak untuk menyiapkan menu sarapan keesokan harinya. Misalnya jika anak ingin sarapan nasi goreng ayam, maka ajak anak untuk membeli daging ayam, telur dan bahan lainnya agar ia lebih bersemangat menyantap sarapannya. Jangan lupa untuk memvariasikan menu sarapan anak yang mengandung gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhannya.

2. Buat sarapan yang menarik

Selain menyajikan menu sarapan sesuai keinginan anak, Anda juga bisa menyajikannya dengan tampilan menarik yan gdisukai anak-anak.

3. Ajak anak sarapan bersama

Anak biasanya meniru apa yang ia lihat sehari-hari. Jika mereka melihat Anda menikmati sarapan di pagi hari, besar kemungkinan anak akan tertarik untuk sarapan dan menyadari bahwa sarapan penting bagi kesehatannya.