Menguap adalah refleks alami pada manusia yang sering terjadi saat mengantuk atau kelelahan. Belum diketahui dengan pasti penyebab seseorang menguap, namun para ahli mengaitkannya dengan sinyal tubuh saat merasa kelelahan yang berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pada beberapa orang, menguap sering kali disertai dengan keluarnya air mata. Apa penyebabnya? Simak ulasannya berikut ini.
Penyebab Mata Berair saat Menguap
Menguap merupakan aktivitas manusia yang umum, namun para peneliti belum mengetahui penyebab pasti mengapa seseorang menguap. Manusia umumnya menguap ketika lelah, bosan, bangun tidur, dan stres. Bahkan melihat atau mendengar orang lain menguap juga dapat menyebabkan Anda menguap.
Terkadang menguap memberikan rasa lega dan membuat Anda menjadi lebih waspada. Ketika mencoba menahan menguap, terkadang kita meneteskan air mata. Kondisi ini disebabkan oleh otot-otot wajah yang menegang dan mata yang mengerut, menyebabkan kelebihan air mata tumpah.
Baca Juga: Apa Itu Asthenopia (Mata Lelah) yang Menyebabkan Pandangan Kabur?
Jika mata banyak berair saat menguap, hal ini bisa terjadi karena mata kering, alergi, atau kondisi lain yang memengaruhi produksi air mata. Dilansir dari Healthline, beberapa penyebab mata berair saat menguap antara lain:
Membantu mendinginkan otak
Para peneliti mengungkapkan bahwa salah satu penyebab menguap adalah untuk mendinginkan suhu otak. Para peneliti berpendapat bahwa air mata yang keluar mungkin berperan dalam menghilangkan panas dari tengkorak.
Tekanan wajah
Anda mungkin merasakan otot wajah Anda berkontraksi saat menguap termasuk di sekitar mata. Hal ini memberi tekanan pada kelenjar penghasil air mata sehingga akhirnya mata berair saat menguap. Jika mata Anda sering berair, kemungkinan Anda lebih cenderung meneteskan air mata saat menguap.
Sindrom mata kering
Mata berair saat menguap juga bisa disebabkan oleh mata kering. Mata kering terjadi ketika mata tidak menghasilkan cukup pelumas untuk melindungi mata Anda. Pada mata kering, mata Anda dapat mudah berair ketika menguap. Selain mata kering, sindrom mata kering juga dapat terjadi akibat faktor lainnya seperti:
- Cuaca dingin atau kering
- Angin dari kipas angin atau AC
- Bahan iritan seperti debu, wewangian, dan semprotan
- Alergi
- Konjungtivitis
- Bintitan
- Kornea tergores
Baca Juga: Normalkah Jika Mata Sering Berkedip?
Penyebab Mata Berair Lainnya
Mata berair bisa disebabkan oleh banyak faktor dan kondisi. Pada bayi dan anak-anak, penyebab paling umum mata berair adalah saluran air mata yang tersumbat. Sedangkan pada bayi, saluran air mata mungkin belum terbuka dan berfungsi sepenuhnya selama beberapa bulan pertama kelahiran bayi.
Pada orang dewasa, mata berair terus-menerus dapat terjadi karena kulit kelopak mata mengendur dari bola mata akibat proses penuaan. Hal ini menyebabkan air mata menumpuk dan menyulitkan air mata untuk mengalir dengan benar ke hidung. Terkadang, kelenjar air mata menghasilkan terlalu banyak air mata akibat adanya benda asing masuk ke mata, atau sebagai respons permukaan mata terlalu kering.
Beberapa penyabab mata berair lainnya:
- Obat kemoterapi
- Penggunaan obat tetes mata
- Blefaritis (kondisi yang menyebabkan radang kelopak mata)
- Pilek
- Rhinitis alergi
- Bulu mata tumbuh ke dalam (trikiasis)
- Keratitis (radang kornea)
- Mata merah (konjungtivitis)
- Bintitan
- Tumor yang memengaruhi sistem drainase air mata
Mata berair umumnya bukan masalah serius dan tidak memerlukan pengobatan. Namun Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami mata berair berlebihan dan tidak mereda dalam beberapa saat, atau jika diikuti gejala lainnya seperti:
- Kehilangan penglihatan atau gangguan penglihatan
- Mata terluka atau tergores
- Mata terpapar bahan kimia
- Keluarnya cairan atau pendarahan dari mata
- Adanya benda asing di mata
- Mata merah, teriritasi, bengkak, atau nyeri
- Memar yang tidak dapat dijelaskan
- Nyeri di sekitar hidung atau sinus
Bila mengalami masalah kesehatan mata, sebaiknya periksakan ke dokter mata atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi AI Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina