Definisi
Tortikolis atau sering dikenal dengan nama Wryneck adalah kondisi di mana otot leher terputar sehingga leher anak terlihat seperti terpuntir ke salah satu sisi tertentu. Kondisi ini banyak dijumpai pada bayi dan anak-anak. Karena lehernya terputar pada sudut yang aneh, bagian dagu serta puncak kepala anak akan terlihat berlawanan dan tidak dalam satu garis lurus.
Berdasarkan waktu kemunculannya tortikolis dibagi menjadi dua, yaitu tortikolis kongenital (bawaan lahir) dan tortikolis didapat. Bila kondisi ini dibiarkan saja dan ditangani dengan baik, tortikolis dapat menyebabkan nyeri dan kesulitan bagi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Untungnya, terapi dan pengobatan yang ada dapat membantu untuk mengurangi kaku otot dan nyeri. Pada beberapa kasus, tindakan pembedahan juga dapat membantu untuk menyembuhkan kondisi ini. Pembedahan bisa dimulai secepatnya untuk meningkatkan angka keberhasilan pengobatan terutama pada anak-anak.
Penyebab
Tortikolis Bawaan Lahir
Tortikolis pada anak yang muncul sejak lahir diduga terjadi karena adanya cedera pada jaringan lunak leher sebelum atau selama proses persalinan. Salah satu otot leher, yaitu otot SCM (sternokleidomastoid) mengalami pemendekan di satu sisi. Penyebab pemendekan otot ini masih belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa teori terkait penyebabnya, seperti:
- Posisi bayi dalam rahim kurang baik sehingga persalinan berjalan dengan sulit atau menggunakan alat bantu seperti forsep.
- Otot leher bayi mengalami perkembangan atau penebalan yang tidak normal.
- Adanya gumpalan darah pada otot leher bayi yang membuat otot mengencang atau memendek.
- Sindrom Klippel-Feil, sebuah kelainan saat lahir yang jarang terjadi namun bisa menyebabkan tulang belakang dari leher bayi menyatu tanpa sebab.
- Terdapat patah tulang selangka sebagai cedera akibat persalinan.
Tortikolis Didapat
Jenis tortikolis ini bisa muncul pada 4-6 bulan pertama kehidupan anak atau saat usianya sudah lebih besar. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya pembengkakan pada tenggorokan anak, membuat jaringan di sekitar tulang belakang bagian atas anak melonggar. Jarang terjadi, namun tulang belakang di bagian leher bisa sedikit berpindah dari posisi yang seharusnya.
Hal-hal lain yang dapat menyebabkan munculnya tortikolis didapat adalah:
- Cedera tumpul pada kepala atau leher.
- Luka pada kulit di area leher, seperti luka bakar yang menyebabkan munculnya jaringan parut dan pemendekan otot.
- Peradangan pada otot leher bisa membuat otot leher spasme, sehingga kepala terpuntir ke satu sisi tertentu.
- Efek sekunder dari kondisi medis seperti stroke, penyakit reumatologis, tumor pada leher, sebagai efek samping pengobatan, dll.
- Infeksi pada saluran napas atas dan jaringan lunak leher.
Faktor Risiko
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tortikolis adalah sebagai berikut:
- Persalinan yang sulit, seperti penggunaan forsep atau vakum saat persalinan.
- Adanya riwayat cedera pada kepala atau leher.
- Kelainan letak janin dalam rahim, contohnya sungsang di mana kepala bayi berada di atas dan bagian bawah tubuh berada di jalan lahir.
- Riwayat orang tua pernah mengalami tortikolis.
Bila Anda tertarik untuk membaca artikel mengenai kelainan letak janin, Anda bisa membacanya di sini: Malpresentasi Janin - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Gejala
Pada bayi, orang tua bisa tidak menyadari hal yang tampak aneh pada bayi dalam 6-8 minggu pertama kehidupannya. Seiring bayi bertumbuh, tortikolis mulai dapat tampak dengan jelas.
Gejala yang bisa muncul dari tortikolis adalah:
- Puncak kepala bayi berputar ke satu sisi dan dagu berada di sisi yang berlawanan.
- Kepala dan leher bayi sulit digerakkan.
- Salah satu bahu bayi berada lebih tinggi dibanding bahu sebelahnya.
- Leher kaku dan bisa terlihat bengkak.
- Bayi sulit menyusu pada satu payudara karena posisi kepala mereka.
Selain gejala di atas, keluhan-keluhan lain dapat muncul sesuai dengan penyakit penyebab yang mendasari munculnya tortikolis, seperti:
- Tanda infeksi seperti demam.
- Gangguan saraf atau mata seperti sakit kepala, tremor, muntah, pusing, perubahan penglihatan, dll.
Diagnosis
Sama seperti penyakit lainnya, untuk mendiagnosis tortikolis membutuhkan anamnesis atau wawancara antar pasien dan dokter, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Wawancara Medis
Dari anamnesis, dokter bisa bertanya pada orang tua mengenai:
- Keluhan utama yang dirasa mengkhawatirkan dan keluhan-keluhan lain yang menyertai.
- Sudah sejak kapan dan berapa lama keluhan tersebut muncul.
- Riwayat kehamilan dan persalinan dari ibu.
- Riwayat cedera dan mekanisme terjadinya cedera bila ada.
- Pengobatan yang dijalani bila ada.
- Riwayat penyakit sebelumnya pada anak dan riwayat penyakit pada keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Sedangkan untuk pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa keadaan umum anak, melihat posisi kepala serta postur tubuh bayi. Dokter juga akan memeriksa leher bayi untuk melihat keterbatasan gerak yang ada, mencari adanya pembengkakan, benjolan, atau kekakuan pada otot leher. Umumnya tortikolis bisa langsung terlihat dari pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Penunjang
Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang bergantung dengan keparahan kondisi, atau bila tortikolis terkait dengan kondisi medis lain. Pemeriksaan yang dapat direkomendasikan adalah x-ray leher, CT scan kepala dan leher, atau MRI kepala dan leher.
Tata Laksana
Pengobatan dan terapi untuk mengatasi tortikolis bisa meliputi beberapa tujuan, yang salah satunya untuk mengobati kondisi penyebab, dan mengembalikan kondisi anak agar seperti semula. Tata laksana yang diberikan dapat berupa obat-obatan, terapi fisik, hingga pembedahan.
Seringkali latihan peregangan dan perubahan posisi dapat mengobati tortikolis bawaan lahir. Tenaga medis yang merawat dapat mengajarkan cara memposisikan kepala saat berbaring dan melakukan peregangan pada otot leher bayi. Diharapkan kepala bayi dapat diputar ke posisi yang berlawanan secara perlahan. Hal ini dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari.
Bila cara di atas tidak memberikan hasil, dokter dapat merujuk ke beberapa spesialis yang dapat melakukan terapi fisik. Terapi fisik yang bisa dilakukan adalah latihan peregangan, massage, pemberian sensasi panas di area tubuh tertentu, atau bahkan stimulasi saraf dengan listrik (TENS, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation).
Pemberian terapi akan dipertimbangkan berdasarkan:
- Usia dan kondisi kesehatannya.
- Tingkat keparahan tortikolis.
- Tingkat toleransi anak terhadap obat, prosedur atau terapi tertentu.
- Preferensi orang tua terhadap metode pengobatan.
Komplikasi
Bila anak Anda mengalami tortikolis, kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi adalah:
- Kelainan bentuk yang terjadi pada area wajah dan leher bisa semakin berat karena kurangnya aktivitas dan pergerakan otot di sekitar wajah dan leher.
- Plagiosefali, dikenal juga dengan nama flat head syndrome atau kepala peyang. Karena tengkorak bayi saat baru lahir masih lembut dan lunak, bila kepala berada dalam satu posisi yang sama terus-menerus, bagian kepala tertentu rentan menjadi tidak simetris dan terlihat rata.
Pencegahan
Tidak ada cara khusus untuk mencegah tortikolis. Namun selama kehamilan, Anda bisa melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kondisi bayi dan Anda. Pemeriksaan kehamilan rutin juga dapat mendeteksi jika Anda memiliki faktor risiko yang dapat mempersulit persalinan.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter bila anak terlihat tidak bisa menengokkan kepalanya, lehernya terpuntir, dan tinggi bahu terlihat tidak sama. Kondisi ini juga sebaiknya ditangani ketika terjadi pada anak-anak. Anda dapat berkunjung ke dokter spesialis anak terlebih dahulu untuk konsultasi lebih lanjut.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Cleveland Clinic - Torticollis (Wryneck). (2022). Retrieved 15 November 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22430-torticollis.
John Hopkins Medicine - Torticollis (Wryneck). (2021). Retrieved 15 November 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/torticollis-wryneck.
Medscape - Torticollis. (2018). Retrieved 15 November 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/1152543-overview.
WebMD - Torticollis (Acquired & Congenital). (2020.) Retrieved 15 November 2022, from https://www.webmd.com/parenting/baby/what-is-torticollis.