Banyak orang menganggap pasangan suami istri tidak memerlukan persetujuan sebelum menjalani hubungan seksual. Padahal persetujuan (sexual consent) ini diperlukan agar pasangan sama-sama merasa nyaman dalam melakukan hubungan intim. Terkadang, baik suami atau istri pun ingin menolak ajakan hubungan intim dari pasangannya. Lantas, bagaimana cara menolak ajakan tersebut agar pasangan tidak merasa kecewa?

Mengapa Sexual Consent Penting?

Berada dalam suatu komitmen seperti pacaran dan pernikahan tidak membuat Anda bebas melakukan hubungan seksual tanpa persetujuan. Persetujuan ini dibutuhkan oleh siapa saja yang akan melakukan hubungan seksual, termasuk pasangan suami istri. Jika Anda melakukan hubungan seksual tanpa adanya persetujuan dari pasangan, hal ini dapat dikategorikan sebagai perbuatan kekerasan seksual.

Sebelum melakukan hubungan intim, Anda atau pasangan berhak mengkomunikasikan mengenai batasan, harapan atau keinginan Anda mengenai hubungan intim yang akan dilakukan kepada pasangan, begitu juga sebaliknya. Persetujuan sebelum melakukan kegiatan seksual menunjukkan bahwa Anda menghargai kebutuhan dan keinginan pasangan serta menghormati hubungan yang sedang Anda jalani. Dengan demikian, Anda dan pasangan dapat merasa nyaman dalam berhubungan intim.

Baca Juga: Berapa Frekuensi Ideal Berhubungan Seks bagi Pasangan Suami Istri?

Cara Menolak Ajakan Berhubungan Intim dengan Suami/Istri

Dalam dinamika hubungan suami istri, terkadang suami atau istri tidak berada dalam kondisi siap atau nyaman untuk melakukan hubungan seksual. Seseorang bisa memiliki keinginan untuk menolak ajakan hubungan intim, namun takut membuat pasangannya tersinggung.

Walaupun begitu, perlu dipahami bahwa hubungan seksual harus didasari kesepakatan dan persetujuan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, baik suami maupun istri berhak menolak ajakan untuk berhubungan intim jika sedang tidak bersedia melakukannya.

Menolak ajakan berhubungan intim tentu tidak mudah, terutama ketika sebenarnya Anda juga menginginkannya namun kondisi fisik Anda sedang tidak mendukung. Anda mungkin khawatir bila penolakan ajakan hubungan intim dapat membuat pasangan Anda kehilangan gairah seksual, yang mungkin dapat memengaruhi keharmonisan hubungan Anda dan pasangan. 

Baca Juga: Manfaat Sentuhan FIsik (Skinship) dengan Pasangan

Namun, tidak meminta persetujuan bisa berpotensi melakukan kekerasan seksual dan hal ini tidak bisa diterima. Persetujuan dalam berhubungan seksual adalah hal yang penting. Selain itu, mengkomunikasikan hal-hal yang ingin Anda berdua lakukan adalah hal yang baik dan bisa meningkatkan kemesraan dalam hubungan.

Anda bisa menolak ajakan berhubungan intim dengan cara: 

1. Sampaikan penolakan dengan baik

Mengenai sexual consent, sebenarnya mengatakan “tidak” sudah cukup jelas dalam menolak hubungan seksual. Anda tidak perlu menjelaskan alasan apapun di balik penolakan Anda. Namun begitu, tentunya bukan menjadi masalah bila Anda mau menjelaskan alasan dalam menolak ajakan berhubungan intim.

Anda bisa menyampaikan bahwa Anda merasa lelah karena mengurus anak atau setelah pulang bekerja, sakit, atau sedang tidak memiliki gairah seksual yang tinggi. 

2. Tunjukkan kasih sayang dengan cara Anda

Bila Anda mau menjaga perasaan pasangan agar tidak kecewa mengenai penolakan ajakan hubungan intim, Anda bisa meluangkan waktu bermesraan bersama. Kebersamaan ini dapat menunjukkan kasih sayang Anda pada pasangan sehingga walaupun Anda menolak ajakan berhubungan intim, bukan berarti hal tersebut menandakan bahwa Anda menolak atau mengabaikan pasangan. Anda bisa memberikan pelukan, kecupan, mengajak makan atau menonton film, atau melakukan hal lain sebagai bentuk afeksi dan kasih sayang. 

Menolak hubungan intim dari pasangan suami/istri memang tidak mudah, namun Anda berhak menolaknya jika sedang merasa tidak nyaman atau siap melakukannya. Jika memiliki pertanyaan seputar hubungan intim Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!