Bahaya Menggunakan Ludah Sebagai Pelumas Seks

Credits: Freepik

Bagikan :


Air liur atau ludah adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar ludah di dalam mulut. Air ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mulut serta proses pencernaan. Air liur dapat menjaga kelembapan mulut, mendukung pencernaan, melawan kuman dan mencegah bau mulut, serta melindungi gigi dan gusi.

Tidak sedikit yang berpikir bahwa air liur atau ludah juga aman digunakan sebagai pelumas seksual. Air liur atau ludah memang mengandung beberapa bahan yang dapat berperan sebagai pelumas alami. Namun, menggunakan ludah sebagai pelumas seksual dapat membawa risiko pada kesehatan seksual.

 

Bahaya Infeksi yang Bisa Menular Melalui Ludah

Menggunakan ludah sebagai pelumas seksual dapat meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS). Infeksi menular seksual adalah infeksi yang bisa didapat dari aktivitas seksual yang melibatkan vagina, penis, anus maupun mulut.

Ada beberapa jenis IMS yang bisa menular melalui ludah, di antaranya:

Herpes

Herpes simplex adalah jenis IMS yang bisa menular baik melalui oral maupun genital. Virusnya bisa menyebar melalui ciuman, penggunaan alat makan bersama, atau paparan air liur.

Herpes biasanya ditandai dengan munculnya luka sariawan di bibir, mulut atau lidah, rasa sakit di area genital atau anus, rasa kesemutan, gatal atau sensasi terbakar, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot dan juga rasa sakit saat buang air kecil.

 

Baca Juga: Perbedaan Gejala Herpes Genital Pria dan Wanita

 

Cytomegalovirus (CMV)

Infeksi CMV umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk air liur, air mata, darah, air seni, cairan vagina dan juga air mani. CMV biasanya ditandai dengan sakit tenggorokan, kelelahan, demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Tidak ada obat apa pun yang bisa menyembuhkan CMV. Sekali Anda terinfeksi, maka seumur hidup virusnya akan tinggal di dalam tubuh dan bisa kembali aktif.

 

Human Papillomavirus (HPV)

HPV adalah kelompok virus yang berbeda-beda, di mana beberapa jenis di antaranya dapat menyebabkan kondisi yang serius termasuk kanker di area tertentu. HPV oral adalah salah satu subtipe HPV yang bisa menyebar melalui seks oral atau air liur yang terpapar virus HPV.

HPV oral sering kali tidak disadari karena tidak ada gejala yang berkembang. Namun ketika infeksinya menyebabkan kanker orofaringeal, Anda bisa mengalami beberapa gejala di antaranya:

  • Sakit tenggorokan terus-menerus
  • Suara serak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri telan
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui jelas penyebabnya
  • Nyeri di telinga

 

Baca Juga: Kapan Sebaiknya Mendapatkan Vaksin HPV?

 

Selain risiko infeksi menular seksual, menggunakan ludah sebagai pelumas juga dapat meningkatkan risiko iritasi serta infeksi vagina. Bakteri yang terdapat pada air liur dan bakteri di vagina berbeda.

Sebagian besar bakteri di dalam air liur berperan dalam proses pencernaan dan menjaga keseimbangan di dalam lingkungan mulut. Sedangkan bakteri di vagina berperan dalam menjaga keseimbangan asam basa serta melindungi vagina dari infeksi bakteri atau infeksi ragi yang tidak diinginkan.

Saat air liur digunakan sebagai pelumas, bakteri dan enzim pencernaan bisa masuk ke dalam vagina dan mengganggu keseimbangan alami bakteri baik. Akibatnya, infeksi jamur atau vaginosis bakterial mungkin terjadi. Pada beberapa kasus, penggunaan air liur sebagai pelumas dapat memicu reaksi peradangan dan menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal serta perih.

 

Sangat penting untuk memilih dan menggunakan pelumas yang memang dirancang khusus untuk kebutuhan seksual. Apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memilih jenis pelumas yang aman digunakan sesuai kondisi Anda.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan bersama dokter dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Jumat, 1 Desember 2023 | 14:36

CDC (2021). STD Risk and Oral Sex – CDC Fact Sheet. Available from: https://www.cdc.gov/std/healthcomm/stdfact-stdriskandoralsex.htm 

Gabrielle Kassel (2022). Why It's Not Safe To Use Saliva as a Lubricant During Sex. Available from: https://www.health.com/condition/sexual-health/saliva-as-lubricant 

Mariah Adcox (2023). How to Choose the Best Lube for Your Sex Life. Available from: https://www.healthline.com/health/healthy-sex/lube-shopping-guide-types 

Kelli Miller (2021). Saliva and Your Mouth. Available from: https://www.webmd.com/oral-health/what-is-saliva 

Cleveland Clinic (2023). Sexually Transmitted Infections. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9138-sexually-transmitted-diseases--infections-stds--stis 

Jennifer Huizen (2023). Which STDs can you get from kissing?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/can-you-get-an-std-from-kissing 

Cleveland Clinic (2022). Herpes Simplex. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22855-herpes-simplex 

Mayo Clinic (2022). Cytomegalovirus (CMV) infection. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cmv/symptoms-causes/syc-20355358 

Cleveland Clinic (2022). Oropharyngeal Human Papillomavirus (HPV) Infection. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15010-oropharyngeal-human-papilloma-virus-hpv-infection