• Beranda
  • penyakit
  • Sering Terbangun Tengah Malam Untuk Makan? Waspada Night Eating Syndrome

Sering Terbangun Tengah Malam Untuk Makan? Waspada Night Eating Syndrome

Sering Terbangun Tengah Malam Untuk Makan? Waspada Night Eating Syndrome
Ilustrasi night eating syndrome. Credit: Freepik.

Bagikan :


Apakah Anda pernah terbangun tengah malam lalu makan dalam porsi besar dan sulit untuk tidur kembali? Sekilas, kondisi ini tampak normal dan Anda mungkin mengira hanya sedang lapar. Namun jika kondisi ini sering terjadi, Anda mungkin mengidap night eating syndrome. Jika dibiarkan, hal ini dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit kronis seperti kardiovaskular dan diabetes.

 

Apa Itu Night Eating Syndrome?

Night Eating Syndrome (NES) adalah gangguan makan yang terjadi bersamaan dengan gangguan tidur (insomnia). NES menyebabkan penderitanya terbangun di malam hari untuk makan, dan hal ini bisa terjadi beberapa kali sepanjang malam.

Orang yang mengidap NES merasa mereka tidak akan bisa tidur nyenyak jika tidak makan. Mereka juga merasa bahwa dengan makan mereka bisa kembali tidur. Biasanya mereka tidak memiliki nafsu makan saat pagi hari dan sering melewatkan sarapan. Namun saat tengah malam, keinginan untuk makan sulit untuk dikendalikan. Penderita NES biasanya juga mengalami depresi atau kecemasan yang semakin parah saat malam hari.

Dilansir dari WebMD, night eating syndrome adalah kondisi yang berbeda dengan binge eating disorder. Pada binge eating disorder pengidapnya lebih sering makan dalam porsi besar di satu waktu. Sedangkan pada pengidap night eating syndrome, mereka makan dalam porsi kecil namun beberapa kali di malam hari. 

Baca Juga: 3 Masalah Kesehatan Mental yang Rentan Dialami Lansia

 

Gejala Night Eating Syndrome

Umumnya seseorang tidak menyadari bahwa ia mengalami night eating syndrome. Gejala ini biasanya lebih banyak dikenali oleh orang-orang di sekitar ketika pengidap NES sedang makan tengah malam. Kebiasaan makan di tengah malam dapat terjadi minimal 2 kali dalam seminggu selama tiga bulan atau lebih. Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin muncul adalah:

  • Episode berulang makan di malam hari, dan terkadang rasa laparnya sampai membangunkan dirinya di tengah malam
  • Tidak punya nafsu makan saat pagi hari
  • Memiliki keinginan tinggi untuk makan saat larut malam
  • Mengalami insomnia atau susah tidur 4-5 kali seminggu
  • Percaya bahwa mereka perlu makan agar bisa tidur nyenyak atau kembali tidur ketika sudah terbangun karena lapar
  • Perubahan suasana hati yang memburuk saat malam
  • Mengalami stres terkait kebiasaan makannya di malam hari

Apabila Anda mengalami gejala di atas atau orang di sekitar menunjukkan gejala tersebut maka sebaiknya periksakan ke dokter. 

Baca Juga: Mengenal Binge Eating Disorder pada Remaja

 

 

    Penyebab Night Eating Syndrome

    Belum diketahui penyebab night eating syndrome, para ahli menduga kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor baik genetik maupun gaya hidup. Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa penyebab night eating syndrome antara lain:

    • Gangguan ritme sirkadian

    Ritme sirkadian adalah jam biologis tubuh yang meregulasi kapan Anda harus tidur dan pola makan. Bila Anda memiliki NES, pola makan yang harusnya dimulai saat pagi dan sore menjadi berubah dan jam biologis Anda menjadi terganggu. Ketika hormon lapar dan waspada seharusnya dilepaskan di siang hari, namun pada NES justru dikeluarkan saat malam hari.

    • Genetik

    Diduga terdapat kaitan antara faktor genetik dengan night eating syndrome. Walaupun masih perlu penelitian lebih lanjut, saat ini ditemukan hubungan antara gen PER1 yang berperan dalam jam biologis tubuh dengan NES. Selain itu, ada orang-orang yang secara genetik mengalami penurunan kadar serotonin karena stres, di mana hal ini bisa memengaruhi jam biologis tubuh. Dipercaya juga sindrom ini mungkin diturunkan dalam keluarga.

    • Masalah kesehatan mental dan kondisi lain

    Sebagian besar penderita night eating syndrome juga mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan makan atau gangguan penyalahgunaan zat terlarang. Selain itu, pengidap NES juga mungkin mengalami obesitas, namun para ahli belum mengetahui bagaimana hubungan antara obesitas dengan NES secara pasti.

    • Diet di siang hari

    Night eating syndrome terkadang disebabkan oleh kurangnya asupan kalori di siang hari. Akibatnya orang akan makan berlebihan di malam hari.

    Kebiasaan makan berlebihan di tengah malam bisa jadi merupakan gejala night eating syndrome. Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya periksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dengan mudah diunduh di ponsel. 

     

    Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

     

     

    Writer : Ratih AI Care
    Editor :
    • dr Hanifa Rahma
    Last Updated : Rabu, 11 Oktober 2023 | 10:19

    Muhlheim, L. (2022). What Is Night Eating Syndrome?. Available from: https://www.verywellmind.com/what-is-night-eating-syndrome-4171515

    Cleveland Clinic. Night Eating Syndrome (NES). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21731-night-eating-syndrome-nes

    Martin, D. (2023). What Is Night Eating Syndrome?. Available from: https://www.webmd.com/mental-health/eating-disorders/binge-eating-disorder/what-is-night-eating-syndrome

    Pacheco, D. (2023). Night Eating Syndrome. Available from: https://www.sleepfoundation.org/nutrition/night-eating-syndrome