• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Gangguan Bipolar Pada Anak-Anak, Apa Bedanya dengan Orang Dewasa?

Gangguan Bipolar Pada Anak-Anak, Apa Bedanya dengan Orang Dewasa?

Credits: Freepik

Bagikan :


Gangguan perubahan suasana hati yang berat dan memiliki pergantian episode depresi dengan suasana hati yang meningkat berlebihan telah dikenal lebih dari satu abad terakhir. Penyakit yang dikenal dengan nama gangguan bipolar ini mengacu pada perubahan suasana hati ekstrem yang melibatkan episode mania dan episode depresi.

Episode mania adalah ketika gangguan bipolar menyebabkan penderitanya merasa sangat bahagia, jauh lebih energik dan aktif daripada biasanya, yang membuat penderitanya rentan melakukan kegiatan yang berisiko. Sedangkan episode depresi adalah ketika penderita merasa sangat sedih, tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan memiliki pikiran negatif.

 

Gangguan Bipolar pada Anak-Anak Vs Dewasa

Disebutkan bahwa pada pasien gangguan bipolar, walaupun sebagian besar dari mereka didiagnosa menderita gangguan ini saat sudah dewasa, namun gejala gangguan bipolar bisa muncul saat masa kanak-kanak. Walaupun sering dikaitkan dengan orang dewasa, anak-anak dari segala usia dapat mengalami gangguan bipolar. Gangguan bipolar pada masa kanak-kanak umumnya memiliki gejala yang sama dengan orang dewasa. Namun, perbedaan terbesarnya anak-anak yang mengalami gangguan bipolar sejak masa kanak-kanak dikatakan memiliki perjalanan penyakit lebih berat dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami gejala sampai dewasa. Sehingga sangatlah penting untuk melihat perkembangan gejala bipolar pada anak-anak agar Anda dapat mencari bantuan medis.

Anak-anak dengan gangguan bipolar cenderung mengalami perubahan suasana hati yang lebih sering daripada orang dewasa. Ledakan kemarahan, menangis cenderung menunjukkan episode yang kurang jelas, yang melibatkan kombinasi gejala mania dan depresi. Akibatnya orang tua akan kesulitan membedakan apakah ini adalah gangguan bipolar atau temper tantrum saja.

 

Gejala Bipolar pada Anak-Anak

Temper tantrum dan gangguan bipolar adalah dua hal yang berbeda. Bila temper tantrum seringkali dipicu oleh rasa lapar, mengantuk atau kelelahan, gangguan bipolar lebih kompleks daripada itu dan berhubungan dengan adanya gangguan perkembangan otak.

Untuk dapat membedakan antara temper tantrum dan gangguan bipolar, berikut adalah beberapa gejala yang dialami anak-anak ketika mengalami gangguan bipolar.

Gejala yang dapat terlihat pada episode mania atau hipomania di antaranya:

  • Menunjukkan kebahagiaan atau peningkatan suasana hati yang intens dalam waktu yang lama
  • Memiliki temperamen sangat pendek dan mudah tersinggung
  • Berbicara cepat tentang banyak hal yang berbeda
  • Kesulitan tidur dan tidak merasa lelah
  • Mengalami kesulitan untuk tetap fokus dan berkonsentrasi
  • Tampak tertarik melakukan aktivitas menyenangkan yang berisiko tinggi, seperti mengebut di jalan
  • Melakukan hal-hal yang berisiko dan menunjukkan penilaian yang buruk

Gejala yang dapat terlihat pada episode depresi di antaranya:

  • Seringkali merasa kesedihan yang tidak beralasan
  • Terlihat mudah teriritasi, marah atau menunjukkan permusuhan
  • Seringkali mengeluh tentang rasa sakit misalnya sakit perut atau sakit kepala
  • Menghabiskan sebagian besar waktu untuk tidur
  • Mengalami kesulitan berkonsentrasi
  • Merasa putus asa dan tidak berharga
  • Kesulitan berkomunikasi dan mempertahankan hubungan
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Memiliki sedikit energi dan tidak tertarik melakukan aktivitas yang biasanya dinikmati
  • Lebih banyak berpikir tentang kematian atau memiliki pikiran untuk bunuh diri

Perlu dicatat bahwa episode gejala pada gangguan bipolar ini tidak sekedar pergantian mood saja. Salah satu episode mania atau depresi biasanya dirasakan selama minimal berhari-hari sampai berminggu-minggu, sebelum terjadi perbaikan suasana hati. Setelah periode perbaikan ini, biasanya pasien akan tampak mengalami perubahan emosi lagi.

 

Bagaimana Selanjutnya?

Pengobatan pada gangguan bipolar hanya bersifat untuk mengendalikan gejala dan bukan untuk penyembuhan gangguan secara total. Namun apabila gejalanya diketahui sejak dini, Anda dapat membawanya ke dokter sehingga dokter dapat memberikan pengobatan dan terapi untuk mengelola gejalanya. Orang tua harus bisa mengenali perubahan suasana hati yang berat pada anak, yang berbeda dari mood swing mereka biasanya. Perubahan suasana hati ini juga cenderung diikuti dengan keikutsertaan anak pada kegiatan yang berisiko pada episode mania, atau sampai pikiran bunuh diri pada episode depresi.

Obat yang diberikan pada anak-anak dengan gangguan bipolar bergantung pada gejala yang dialami. Dosis yang diberikan bertujuan untuk membantu gejalanya. Dosis mungkin akan secara bertahap dinaikkan sesuai dengan kebutuhan.

Berbagai psikoterapi juga mungkin diberikan untuk membantu anak-anak agar dapat mengelola episode yang dialami. Terapi ini dapat membantu mengatasi depresi, harga diri rendah dan masalah komunikasi dengan keluarga dan teman agar kehidupan sosialnya tetap dapat berjalan normal seperti biasanya.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 03:40

Daniel K. Hall-Flavin, M.D. (2017). Bipolar disorder in children: Is it possible?. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bipolar-disorder/expert-answers/bipolar-disorder-in-children/faq-20058227

National Institute of Health (2020). Bipolar Disorder in Children and Teens. Available from: https://www.nimh.nih.gov/health/publications/bipolar-disorder-in-children-and-teens

Cleveland Clinic (2019). Bipolar Disorder in Children. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14669-bipolar-disorder-in-children

CHADD. Pediatric Bipolar Disorder. Available from: https://chadd.org/for-parents/pediatric-bipolar-disorder/