Perawatan rambut apa saja yang dilakukan setiap orang sebenarnya adalah preferensi pribadi masing-masing. Bagi kebanyakan orang, bahkan mencuci rambut atau berkeramas tidak harus dilakukan setiap hari.
Adakah dampak negatif bagi kesehatan rambut dan kulit bila Anda jarang keramas?
Dampak bagi Kesehatan Rambut bila Jarang Keramas
Tidak semua orang mungkin butuh berkeramas setiap hari, terutama jika memiliki jenis kulit dan rambut yang kering. Namun, berkeramas adalah satu-satunya cara menghilangkan debu, kotoran, minyak berlebih dan residu produk dari rambut dan kulit kepala. Keramas membantu menjaga kulit tetap bersih dan sehat.
Tidak keramas atau jarang keramas dapat berdampak negatif bagi rambut dan kesehatan secara keseluruhan, di antaranya:
Memperlambat pertumbuhan rambut
Frekuensi keramas dapat memengaruhi kesehatan rambut walaupun tidak secara langsung menjadi penyebab lambatnya pertumbuhan rambut. Namun, jarang keramas dapat menyebabkan penumpukan kotoran, minyak berlebih, dan residu di kulit kepala yang dapat memengaruhi pertumbuhan rambut.
Menyebabkan bau tak sedap
Penumpukan minyak, kotoran dan residu di kulit kepala dan rambut dapat menyebabkan bau tak sedap. Minyak alami yang diproduksi oleh kulit kepala memang pelumas yang baik untuk rambut, namun jika produksinya berlebihan dan tidak dibersihkan secara teratur, minyak ini dapat menumpuk dan menyebabkan rambut terlihat kusam serta berbau tak sedap.
Ketombe
Rambut yang kotor bukan penyebab langsung ketombe. Ketombe biasanya disebabkan oleh kondisi kulit kepala seperti kulit kepala mengalami iritasi, kulit kepala yang terlalu kering, adanya jamur, sensitivitas terhadap produk rambut tertentu atau kondisi kulit lain seperti psoriasis dan eksem.
Tetapi ketika rambut dan kulit kepala tidak dibersihkan secara teratur, penumpukan minyak dan sel-sel kulit mati di kulit kepala dapat menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk jamur bertumbuh, yang dapat memperparah masalah ketombe. Untuk itulah sangat penting menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala dengan berkeramas secara rutin.
Baca Juga: Ini Bedanya Ketombe Kering dan Ketombe Basah
Kulit kepala gatal
Penumpukan sebum akibat jarang keramas dapat meningkatkan rasa gatal di kulit kepala. Penumpukan ini dapat menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri, ragi dan jamur yang dapat menyebabkan iritasi atau meningkatkan rasa gatal di kulit kepala.
Studi juga menunjukkan bahwa rasa gatal di kulit kepala cenderung lebih parah pada orang dengan rambut berminyak. Frekuensi keramas lebih sering dapat menurunkan rasa gatal yang dirasakan.
Berapa Kali Keramas Dalam Seminggu?
Frekuensi keramas dalam seminggu sebenarnya bervariasi, tergantung pada jenis rambut, aktivitas dan gaya hidup.
Rambut berminyak
Rambut berminyak mungkin perlu keramas lebih sering, setidaknya dua hari sekali atau setiap hari. Rambut berminyak cenderung lebih cepat kotor. Keramas secara teratur dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan kulit kepala.
Rambut normal atau kering
Memiliki rambut normal atau kering perlu keramas setidaknya 2-3 kali dalam seminggu. Keramas terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami yang dibutuhkan untuk menjaga kelembapan rambut.
Baca Juga: Benarkah Bercukur Membuat Rambut Tumbuh Lebih Lebat?
Rambut keriting
Rambut keriting biasanya cenderung kering. Anda mungkin butuh keramas lebih jarang agar rambut tetap terjaga kelembapannya dan lebih mudah diatur.
Beberapa orang yang aktif berolahraga juga perlu berkeramas lebih sering untuk menghilangkan keringat dan kotoran.
Saat memiliki masalah rambut yang sulit diatasi dengan berkeramas atau menggunakan produk perawatan rambut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi. Mereka dapat merekomendasikan perawatan yang tepat untuk mengatasi keluhan masalah rambut Anda. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim