Ask Our Doctors

Home / Ask Our Doctors
Your Question

Rabu, 7 Agustus 2024 | 11:19
Mental Health

Apakah ini termasuk gejala fobia sosial

NN
User Info : NN

Dok, sewaktu kecil pernah dibully dan bertepatan dengan ibu saya meninggal. Lalu saya pindah ke rumah nenek. Disana saya bisa beradaptasi dengan baik. Setelah 5 tahun, saya kembali ke rumah orang tua saya. Tetapi, saya tidak bisa beradaptasi padahal dulu bisa. Setiap ingin keluar rumah saya merasa takut dan cemas bertemu tetangga, dan menghindari jika ada tetangga. Saya jarang keluar rumah jika tidak punya urusan, saya tidak menyukai tetangga menanyakan hal pribadi itu sangat menganggu, tidak suka dikritik, tidak mengikuti acara yang digelar di sekitar rumah. Tetapi saya senang ketika jauh dari rumah, disekolah ataupun di tempat luar yang tidak ada yang mengenal saya. Karena saya jarang keluar rumah tetangga mengira saya pemalu, sombong dan sinis terhadap saya. Kepribadian saya introvert dan pemalu. Apakah saya termasuk fobia sosial?

Share

Answered by
Answered by : dr. Giovanni Frans Alvin

Hai, terima kasih telah bertanya di Tanya Dokter Ai Care.

Saya memahami bahwa apa yang Anda rasakan saat ini sangatlah tidak nyaman, bahkan hingga membuat Anda kesulitan untuk beradaptasi serta mengalami kecemasan apabila bertemu orang lain. Terlebih lagi, Anda memiliki pengalaman yang pahit yaitu perundungan bertepatan dengan meninggalnya ibu Anda.

Untuk menegakkan diagnosis secara pasti, sejatinya Anda perlu konsultasi langsung dengan psikolog atau dokter spesialis kejiwaan. Namun, berdasarkan keluhan yang Anda ceritakan, terdapat beberapa kemungkinan, antara lain:

  • Fobia sosial atau social anxiety disorder, umumnya penderita akan mengalami takut dan cemas ketika berinteraksi dengan orang lain, cenderung menutup diri, menghindari sosialisasi dengan orang baru, dan sensitif terhadap kritikan;
  • Gangguan Cemas Pasca Stress. Namun gangguan ini memiliki ciri khas yaitu penderitanya mengalami cemas dan sering mengalami flashback atau kilas balik akan hal yang menghantuinya atau kejadian traumatis;
  • Gangguan kecemasan menyeluruh. Keluhannya berupa cemas terus menerus akan hal yang belum terjadi, sulit berkonsentrasi, hingga sulit tidur karena selalu merasa gelisah.

Gangguan ini dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti:

  • Kejadian di masa lalu yang kurang menyenangkan, misalnya perundungan, kematian orang yang kita sayangi, atau musibah yang mengancam nyawa;
  • Pola asuh semasa kecil yang salah, misalnya terlalu mengekang anak;
  • Memiliki riwayat gangguan kecemasan di keluarga.

Anda dapat melakukan serangkaian kegiatan untuk mengatasi keluhan Anda, yaitu:

  • Berkonsultasi dengan psikolog atau dokter spesialis kejiwaan, agar Anda lebih memahami keluhan Anda dan cara menanganinya;
  • Melakukan teknik relaksasi untuk meredakan stres, seperti teknik pernapasan;
  • Memberanikan diri untuk mengenali hal-hal yang bisa memicu ketakutan dan kecemasan Anda;
  • Mengalihkan kecemasan dengan melakukan kegiatan positif, seperti berolahraga;
  • Tanamkan dalam diri Anda bahwa masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan;
  • Hindari penggunaan alkohol dan obat-obatan untuk mengatasi kecemasan;
  • Cukupi kebutuhan istirahat 6-8 jam sehari;
  • Rutin mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Apabila kondisi yang Anda rasakan berlangsung lebih dari 6 bulan, mengganggu aktivitas sehari-hari, atau hingga mengganggu produktivitas kerja, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan.

Semoga jawaban ini membantu Anda. Bila mengalami keluhan kesehatan atau ingin bertanya seputar informasi kesehatan, dapat berkonsultasi langsung dengan dokter di Aplikasi Ai Care. Unduh Aplikasi Ai Care di Appstore dan Playstore Anda!

Share
Please click "Ask Our Doctors" to ask your questions

New Discussion