Menggunakan tabir surya (sunscreen) merupakan cara paling mudah untuk melindungi penampilan dan kesehatan kulit sejak dini. Rutin menggunakan tabir surya dapat membantu mencegah sunburn, noda kecokelatan, kanker kulit dan penuaan dini.
Seperti produk perawatan kulit pada umumnya, tabir surya juga memiliki masa kedaluwarsa. Tabir surya sebaiknya digunakan sebelum tiga tahun setelah botol dibuka serta menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering. Apa yang terjadi pada kulit jika menggunakan tabir surya yang kedaluwarsa?
Ketahui Dua Jenis Tabir Surya
Tabir surya memiliki dua jenis berbeda, di antaranya:
- Tabir surya fisik - disebut juga tabir surya mineral yang mengandung seng oksida atau titanium oksida. Tabir surya jenis ini mungkin tetap stabil lebih lama karena kandungan bahan kimianya. Namun, efektivitasnya akan menurun seiring waktu. Anda mungkin akan kesulitan meratakan tabir surya jenis ini pada kulit. Terkadang tabir surya ini meninggalkan jejak yang menunjukkan kulit yang tidak rata.
- Tabir surya kimia - tabir surya ini mengandung UVA dan UVB blocker, yang dapat mengalami perubahan molekuler saat terkena sinar matahari maupun panas. Kebanyakan tabir surya jenis ini tidak meninggalkan lapisan yang terlihat pada kulit sehingga membuatnya lebih mudah dipakai dan diratakan pada kulit. Tabir surya kimia lebih mudah diserap kulit sehingga tidak meninggalkan rasa lengket, berminyak, maupun noda putih.
Baca Juga: Panduan Memakai Sunscreen yang Benar Agar Kulit Tetap Terlindungi
Risiko Menggunakan Tabir Surya Kedaluwarsa
Memiliki sifat yang berbeda, semua jenis tabir surya seharusnya sama-sama melindungi kulit dari paparan sinar UV. Saat kedaluwarsa, bahan aktif di dalam tabir surya menjadi rusak dan tidak lagi memberikan perlindungan yang efektif.
Menggunakan tabir surya yang sudah kedaluwarsa meningkatkan risiko sunburn, penuaan dini, dan juga meningkatkan risiko kanker kulit.
Baca Juga: Memilih Tabir Surya yang Cocok untuk Kulit Berminyak
Ciri-Ciri Tabir Surya yang Kedaluwarsa
Cara paling mudah mengetahui apakah tabir surya sudah kedaluwarsa atau belum adalah dengan melihat tanggal di kemasan. Jika tanggal yang tertera tidak lagi jelas, maka Anda bisa mengenali tanda kedaluwarsa dari perubahan warna, tekstur, konsistensi dan bau sebelum mengoleskannya ke kulit.
Tabir surya yang kedaluwarsa memiliki konsistensi encer, terpisah, bergumpal, berkerikil, atau berbutir-butir.
Cara Menyimpan Tabir Surya
Selain kedaluwarsa, menyimpan tabir surya dengan cara yang salah dapat menurunkan efektivitas perlindungannya. Berikut adalah beberapa beberapa cara menyimpan tabir surya yang disarankan:
Menyimpan di tempat yang kering dan sejuk
Apa pun jenis tabir surya yang Anda gunakan, baik tabir surya fisik maupun kimia harus disimpan di tempat yang kering, sejuk dan juga jauh dari paparan sinar matahari langsung. Saat dibawa keluar ruangan, bungkus tabir surya dengan handuk dan hindari dari sinar matahari. Jika Anda berada di luar ruangan dalam waktu yang lama, cari tempat yang teduh.
Jaga agar tetap higienis
Membuka dan menutup tabir surya berulang kali meningkatkan peluang tabir surya terpapar kotoran dan bakteri. Segera tutup kembali tabir surya setelah digunakan agar tidak terpapar bakteri.
Jaga agar tetap kering
Suhu panas dan lembap dapat menyebabkan tabir surya tidak stabil dan berjamur. Pertumbuhan jamur di dalam kemasan tabir surya membuat penggunaannya tidak lagi aman.
Yang paling penting dalam memilih tabir surya adalah menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 atau lebih bila melakukan kegiatan di luar ruangan. Aplikasikan ulang tabir surya setiap 40-80 menit dalam kondisi berkeringat atau basah, atau setiap 2 jam sekali dalam kondisi normal.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim